Unikma.ac.id – Gunung Merapi dilaporkan memuntahkan awan panas guguran pada Jumat malam (21/11/2025), sekitar pukul 21.23 WIB. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam keterangan resmi menyampaikan jarak luncur awan panas mencapai 2.000 meter atau dua kilometer.
Melansir Antara, aktivitas tersebut terekam seismograf di Pos Pemantauan Gunung Merapi di Jawa Tengah dengan amplitudo maksimum 57 mm dan durasi 206 detik. Lembaga tersebut mengingatkan masyarakat, terutama yang bermukim di sekitar lereng Merapi, untuk terus mematuhi seluruh rekomendasi yang telah dikeluarkan, mengingat Gunung Merapi, yang masih berstatus Siaga atau Level III.
Luncuran awan panas Gunung Merapi ini memantik perbincangan warganet, yang menghubungkannya dengan letusan Gunung Semeru, Jawa Timur, yang terjadi pada Rabu sore (19/11/2025). Banyak yang bertanya, apakah letusan gunung api menular?
Artikel ini tak berpretensi untuk menjelaskan fenomena gunung api yang meletus bersamaan, berdekatan atau apakah letusan gunung api bisa menular ke gunung api lainnya. Namun, sebagai bahan referensi, kita bisa menyimak ulasan ahli vulkanologi Intitut Teknologi Bandung (ITB), Mirzam Abdurrachman, tentang fenomena gunung api yang meletus bersamaan.
Mirzam menjelaskan hal itu, dalam konteks lima gunung yang meletus bersamaan pada pada tanggal 7 November 2024. Lima gunung berapi di Indonesia mengalami erupsi bersamaan itu Gunung Lewotobi Laki-laki, Gunung Semeru, Marapi, Ibu, dan Dukono, sebagaimana disiarkan Bloomberg Technoz.
Berdasarkan data terbaru dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada tanggal 12 November 2024, Gunung Lewotobi Laki-laki berstatus Level IV (Awas).
Lalu tujuh gunung lainnya berstatus Level III (Siaga), dan 16 gunung lainnya berstatus Level II (Waspada). Mengapa banyak gunung bisa meletus dalam waktu bersamaan?
Faktor Penyebab Erupsi Bersamaan pada Gunung Berapi
1. Kesamaan Bujur dan Tatanan Tektonik
Melansir Bloombergtechnoz.com, Sabtu (22/11.2025), menurut ahli vulkanologi Institut Teknologi Bandung (ITB), Mirzam Abdurrachman, kesamaan tatanan tektonik atau busur api pada beberapa gunung berapi berpotensi menyebabkan erupsi bersamaan.
Gunung yang berada di busur yang sama, seperti Gunung Merapi di Jawa Tengah dan Gunung Semeru di Jawa Timur, berpotensi meletus pada waktu yang sama karena keduanya berada di Busur Sunda.
Hal ini juga berlaku bagi Gunung Ibu dan Dukono di Halmahera, yang berada di Busur Halmahera. Kesamaan tatanan ini membuat aktivitas vulkanik dapat saling mempengaruhi sehingga menyebabkan letusan yang hampir bersamaan.
2. Interval Waktu Letusan yang Sama
Selain kesamaan tatanan tektonik, Mirzam menjelaskan bahwa setiap gunung memiliki interval letusan yang berbeda. Namun, ada kalanya gunung yang berbeda interval waktu ini berpotensi meletus pada saat yang sama.
Misalnya, beberapa gunung mungkin meletus setiap lima atau sepuluh tahun, dan letusan dapat terjadi berbarengan ketika kedua interval waktutersebut beririsan. Fenomena ini terjadi secara alami sesuai dengan periode aktivitas vulkanik masing-masing gunung.
3. Pengaruh Faktor Eksternal, Seperti Hujan dan Cuaca Ekstrem
Faktor eksternal juga mempengaruhi erupsi gunung berapi. Cuaca ekstrem, hujan dengan intensitas tinggi, dan perubahan tekanan serta kecepatan angin dapat mengakibatkan letusan pada gunung berapi yang hampir kritis.
Curah hujan yang tinggi dapat masuk ke celah batuan di puncak gunung, berubah menjadi uap yang menambah tekanan di dalam gunung, sehingga memicu letusan.
Selain itu, beban air hujan di puncak gunung dapat menyebabkan longsor di kawah dan mengurangi daya tahan batuan di puncak gunung, memicu tekanan magma yang akhirnya menyebabkan erupsi.
Apakah Erupsi Gunung Berapi Bisa Menular?
Mirzam juga menyinggung tentang fenomena letusan gunung berapi yang dapat “menular” ke gunung lain, terutama jika kedua gunung memiliki dapur magma yang sama. Contoh kasus ini adalah Gunung Merapi yang memiliki dapur magma yang sama dengan Gunung Merbabu.
Ketika Merapi mengalami letusan, Gunung Merbabu dapat ikut terdampak. Di Bali, Gunung Agung dan Batur juga memiliki hubungan yang sama. Jika Gunung Agung meletus, maka aktivitas vulkanik Gunung Batur bisa meningkat.
Hal ini terjadi pula pada gunung-gunung yang berdekatan seperti Gunung Lewotobi Laki-laki dan Lewotobi Perempuan di Nusa Tenggara Timur. Mirzam menekankan pentingnya menjaga kewaspadaan pada masyarakat yang tinggal di sekitar gunung berapi, bahkan ketika gunung di sekitarnya belum mengalami erupsi.
—
Penulis: Tim Humas Universitas Komputama (UNIKMA), Cilacap, Jawa Tengah
Editor: Muhamad Ridlo
Sumber:
- Antaranews.com – https://kalsel.antaranews.com/berita/493617/gunung-merapi-muntahkan-awan-panas-sejauh-dua-kilometer
- Blombertechnoz.com – https://www.bloombergtechnoz.com/detail-news/55232/sejumlah-gunung-alami-erupsi-bersamaan-apa-penyebabnya









