Universitas Komputama – Memasuki tahun ketiga, mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Komputama sudah memiliki bekal yang kuat dari segi konsep matematika dasar dan lanjutan, serta ilmu keguruan dan psikologi pendidikan.
Tahun ketiga dirancang untuk membawa mahasiswa menuju penguasaan kompetensi aplikatif, yaitu kemampuan untuk menerapkan teori pembelajaran matematika dalam konteks nyata, mengembangkan media pembelajaran kreatif, dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi pendidikan modern.
Paradigma Outcome-Based Education (OBE) di fase ini menekankan “performance and creativity outcomes”, artinya, mahasiswa tidak hanya mampu menjelaskan teori, tetapi juga mendemonstrasikan kompetensinya melalui karya nyata, proyek digital, dan kegiatan pra-magang di sekolah.
Tahun ketiga merupakan tahap transformasi dari teori menuju praktik profesional. Fokus utamanya terbagi menjadi tiga aspek besar: pengembangan media pembelajaran, kompetensi digital dan konten kreator edukatif, serta persiapan magang (PPL).
1. Pengembangan Media dan Teknologi Pembelajaran Matematika
Mahasiswa mulai diarahkan untuk menciptakan inovasi media pembelajaran interaktif, baik berbasis konvensional maupun digital.
Beberapa mata kuliah inti yang mendukung capaian ini antara lain:
Desain dan Pengembangan Media Pembelajaran Matematika, membekali mahasiswa dengan kemampuan merancang media visual, digital, atau manipulatif.
Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pembelajaran, fokus pada penggunaan aplikasi seperti GeoGebra, Desmos, Canva, PowerPoint interaktif, dan Learning Management System (LMS).
Produksi Multimedia Pembelajaran Matematika, mengajarkan pembuatan video edukatif, animasi, serta konten visual yang menarik untuk siswa.
Pengembangan E-Learning dan Bahan Ajar Digital, mahasiswa berlatih membuat modul interaktif, e-book, dan konten pembelajaran online berbasis website atau platform pembelajaran daring.
Mata kuliah-mata kuliah ini diarahkan untuk menghasilkan portofolio digital yang menjadi bukti nyata capaian pembelajaran (learning evidence) mahasiswa.
Contoh learning outcome:
Mahasiswa mampu merancang dan memproduksi media pembelajaran matematika berbasis teknologi digital yang inovatif, komunikatif, dan sesuai karakteristik peserta didik.
2. Penguatan Kompetensi Konten Kreator Edukatif
Sebagai generasi pendidik abad ke-21, calon guru matematika perlu menguasai literasi digital dan kemampuan menjadi konten kreator edukatif.
Fokus pembelajaran ini sejalan dengan tren pendidikan modern di mana guru tidak hanya mengajar di kelas, tetapi juga menyebarkan konten pembelajaran matematika melalui media sosial dan platform digital.
Beberapa aktivitas dan mata kuliah pendukung:
Matematika dalam Literasi Digital dan Media Sosial, mahasiswa belajar memproduksi video edukasi, podcast matematika, dan infografis interaktif.
Komunikasi dan Branding Edukatif Guru Matematika, melatih mahasiswa membangun citra profesional dan etika digital.
Workshop Konten Edukatif Digital, kegiatan berbasis proyek (project-based learning) untuk menghasilkan konten matematika yang menarik, informatif, dan berbasis nilai edukatif.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya menjadi “pengajar di kelas”, tetapi juga influencer pendidikan yang mampu menginspirasi masyarakat luas dalam memahami matematika secara menyenangkan.
3. Persiapan Magang dan Praktik Lapangan (PPL)
Akhir tahun ketiga difokuskan pada persiapan magang di sekolah. Mahasiswa mulai mengenal duniapendidikan nyata melalui kegiatan observasi dan pra-PPL.
Beberapa mata kuliah dan kegiatan terkait:
Observasi Sekolah dan Analisis Kurikulum Matematika Sekolah, mengenalkan sistem kurikulum nasional dan strategi implementasinya.
Micro Teaching (Pembelajaran Mikro), memberikan pengalaman praktik mengajar dalam skala kecil, dengan simulasi dan umpan balik langsung dari dosen serta teman sejawat.
Manajemen Kelas dan Penilaian Otentik, mempersiapkan mahasiswa dalam mengelola kelas dan merancang penilaian berbasis proyek.
Etika Profesi dan Kode Etik Guru, memperkuat nilai-nilai tanggung jawab, kejujuran, dan kepemimpinan dalam profesi guru.
Kegiatan ini menjadi jembatan menuju tahun keempat, yaitu fase praktik mengajar penuh (PPL II) dan penulisan skripsi.
Capaian utama tahun ketiga:
Mahasiswa mampu menunjukkan kesiapan profesional dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran matematika secara inovatif dan beretika.
Seluruh pembelajaran tahun ketiga berbasis student-centered learning (SCL) dan project-based learning (PjBL). Evaluasi dilakukan dengan cara autentik, seperti:
– Produk digital (video pembelajaran, e-modul, media interaktif)
– Portofolio pengajaran
– Proyek kolaboratif lintas mata kuliah
– Refleksi diri dan umpan balik sejawat
Mahasiswa dilatih untuk menjadi guru yang kreatif, adaptif, dan reflektif, selaras dengan tuntutan OBE yang berorientasi pada kinerja nyata dan kemampuan demonstratif.
Intinya tahun ketiga merupakan fase penting dalam kurikulum berbasis OBE di Prodi Pendidikan Matematika Universitas Komputama, fase di mana mahasiswa bertransformasi dari pembelajar pasif menjadi inovator pendidikan.
Melalui pengembangan media pembelajaran, produksi konten edukatif, dan persiapan magang di sekolah, mahasiswa dipersiapkan menjadi guru matematika modern yang tidak hanya cakap mengajar di kelas, tetapi juga menginspirasi dunia digital pendidikan.
—
*Penulis adalah Dosen Prodi Pendidikan Matematika Universitas Komputama, Cilacap, Jawa Tengah
Daftar Referensi:
1. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. (2020). Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Mengacu pada KKNI dan SN-Dikti. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
2. Kemenristekdikti. (2018). Panduan Implementasi Outcome-Based Education di Perguruan Tinggi Indonesia. Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan.
3. Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan (LAMDIK). (2023). Instrumen Akreditasi Program Studi Pendidikan Matematika Berbasis OBE.
4. Sanjaya, W. (2016). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
5. Suherman, E., et al. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI Press.
6. Hidayat, R., & Rahayu, L. (2020). “Penerapan OBE dalam Pengembangan Kurikulum Program Studi Pendidikan Matematika.” Jurnal Pendidikan Matematika Indonesia, 5(2), 120–129.
7. Prasetyo, Z. K., & Suyanto, E. (2019). Desain Pembelajaran Inovatif di Era Digital. Yogyakarta: UNY Press.
8. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
9. Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.