Langkah-langkah Fermentasi:
1. Persiapan Bahan: Kumpulkan eceng gondok segar, bersihkan dari kotoran dan buang akarnya. Cacah hingga berukuran 2-3 cm.
2. Pelayuan: Jemur eceng gondok yang sudah dicacah di bawah sinar matahari selama beberapa jam hingga kadar airnya berkurang sekitar 50%.
3. Pencampuran: Campurkan eceng gondok yang sudah layu dengan bahan lain seperti dedak, molase (tetes tebu), dan bioaktivator (seperti EM4). Molase berfungsi sebagai sumber energi bagi mikroorganisme, sedangkan bioaktivator mengandung bakteri baik yang mempercepat proses fermentasi.
4. Fermentasi: Masukkan campuran ke dalam wadah kedap udara (misalnya tong plastik atau karung besar). Padatkan bahan untuk menghilangkan udara. Tutup rapat dan simpan di tempat sejuk.
5. Pematangan: Diamkan selama 14-21 hari. Pakan fermentasi yang berhasil akan memiliki aroma seperti tape atau karamel. Jika baunya busuk, berarti proses fermentasi gagal.
Efek Samping dan Hal yang Perlu Diperhatikan
Meskipun bermanfaat, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat menggunakan eceng gondok sebagai pakan bebek:
• Batasi Porsi: Pemberian eceng gondok yang berlebihan, terutama yang tidak difermentasi, dapat menyebabkan gangguan pencernaan pada bebek karena tingginya kandungan serat. Penggunaan eceng gondok dalam pakan bebek sebaiknya dibatasi maksimal 30% dari total pakan.
• Kualitas Air: Pastikan eceng gondok yang digunakan berasal dari perairan yang tidak tercemar logam berat atau limbah berbahaya. Akarnya memiliki kemampuan menyerap polutan, sehingga eceng gondok dari perairan kotor bisa membawa zat berbahaya.
Dengan pengolahan yang tepat, eceng gondok tidak hanya menjadi solusi hemat biaya pakan, tetapi juga membantu mengurangi populasi gulma di perairan.
*Slamet Cahyo Edy S, M.Kom, STMIK Komputama Cilacap









