Banner Tarik Pameran Elektronik dan Teknologi Modern Biru dan Merah Muda (1)
previous arrow
next arrow

Sejarah Panjang Ponpes Al-Khoziny Buduran Sidoarjo, Salah Satu yang Tertua di Jatim

Universitas Komputama – Tragedi ambruknya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, memicu […]

Ponpes Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo. (Foto: Istimewa/BNPB/Universitas Komputama)


Universitas Komputama – Tragedi ambruknya musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, memicu duka mendalam bagi keluarga korban, pesantren dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Berdasarkan data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Rabu, 7 Oktober 2025, jumlah korban meninggal dunia akibat insiden ini bertambah menjadi 61 orang.

“Dari jumlah tersebut, 17 korban telah berhasil diidentifikasi oleh tim DVI dan pihak berwenang,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D, dalam keterangan resminya, dikutip dari laman BNPB.

Insiden ini terjadi ketika para santri tengah melakukan aktivitas di sekitar musala. Bangunan musala yang tiba-tiba ambruk menyebabkan puluhan santri tertimpa reruntuhan. Tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, dan relawan segera dikerahkan untuk melakukan evakuasi dan pencarian korban di lokasi kejadian. Proses evakuasi berlangsung dramatis mengingat banyaknya korban yang tertimbun puing-puing bangunan.

Penanganan pasca-insiden terus dilakukan secara intensif. Berdasarkan laporan BNPB pada7 Oktober 2025, proses pembersihan puing-puing musala Al-Khoziny telah selesai dilaksanakan. “Tim gabungan memastikan tidak ada lagi korban yang tertinggal di bawah reruntuhan, sehingga jumlah korban tidak bertambah,” jelas Abdul Muhari.

Selain itu, BNPB bersama pemerintah daerah telah mendirikan posko tanggap darurat dan memberikan bantuan logistik serta layanan psikososial bagi para korban dan keluarga.

Hingga saat ini, pihak berwenang masih melakukan investigasi terkait penyebab ambruknya bangunan musala tersebut. Pemerintah daerah dan BNPB mengimbau masyarakat, khususnya pengelola pondok pesantren, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi bangunan dan melakukan pemeriksaan secara berkala guna mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang.

Tragedi ini tentu memicu duka dan kesedihan. Namun, yang tak boleh dilupakan adalah kontribusi Ponpes Al-Khoziny di dunia pendidikan yang membentang panjang bahkan sejak zaman sebelum kemerdekaan.

Berikut ini adalah ulasan mengenai sejarah Ponpes Al-Khoziny, salah satu pionir pendidikan pesantren salaf yang terintegrasi dengan pendidikan formal di dalamnya.

Sejarah Ponpes Al-Khoziny

Evakuasi jenazah korban tragedi ambruknya musala di Ponpes Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo. (Foto: Istimewa/BNPB/Universitas Komputama)

Pondok Pesantren Al-Khoziny yang terletak di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, dikenal sebagai salah satu pesantren tertua di wilayah Jawa Timur. Berdiri lebih dari satu abad yang lalu, ponpes ini didirikan pada tahun 1905 oleh KH Khoziny bin Abdul Hamid.

Sejak awal berdirinya, pesantren ini telah menjadi pusat pendidikan agama Islam yang berpengaruh, tidak hanya di Sidoarjo, tetapi juga di kawasan Jawa Timur dan sekitarnya.

Ponpes Al-Khoziny berawal dari sebuah langgar kecil yang dibangun oleh KH Khoziny di kawasan Buduran. Seiring berjalannya waktu, pesantren ini berkembang pesat dan menarik banyak santridari berbagai daerah. Kiprah KH Khoziny sebagai ulama kharismatik turut membesarkan nama pesantren ini, sehingga menjadi rujukan dalam pengajaran ilmu agama, khususnya ilmu fikih dan Al-Qur’an.

Sejak generasi pertama, kepemimpinan Ponpes Al-Khoziny terus berlanjut secara turun-temurun. Setelah wafatnya KH Khoziny, tongkat estafet kepemimpinan pesantren dilanjutkan oleh putra-putra dan cucunya. Hingga kini, Ponpes Al-Khoziny tetap mempertahankan tradisi keilmuan Islam klasik, namun juga mengikuti perkembangan zaman dengan membuka lembaga pendidikan formal seperti madrasah dan sekolah umum di lingkungan pesantren.

Lebih dari seratus tahun berdiri, Ponpes Al-Khoziny telah melahirkan ribuan alumni yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia. Pesantren ini dikenal dengan suasana religius yang kental, kedisiplinan, serta komitmennya dalam membentuk karakter santri yang berakhlak mulia.

Keberadaan Ponpes Al-Khoziny tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Sidoarjo, tetapi juga menjadi salah satu ikon pendidikan Islam di Jawa Timur.

*Penyusunan artikel dengan bantuan ai.stmikkomputama.ac.id
**Penulis adalah jurnalis, membantu di Universitas Komputama, Cilacap, Jawa Tengah

Sumber:

  • 1. BNPB – Update Korban Meninggal Dunia Insiden Musala Al-Khoziny Bertambah Jadi 61 Orang, 17 Sudah Diidentifikasi
    Link: https://bnpb.go.id/berita/update-korban-meninggal-dunia-insiden-musala-al-khoziny-bertambah-jadi-61-orang-17-sudah-diidentifikasi
  • 2. BNPB – Update Pembersihan Puing Musala Al-Khoziny Selesai, Jumlah Korban Tidak Bertambah
    Link: https://bnpb.go.id/berita/update-pembersihan-puing-musala-al-khoziny-selesai-jumlah-korban-tidak-bertambah
  • 3. Liputan6 – Sejarah Panjang Berdirinya Pesantren Al Khoziny, Usianya Lebih dari Satu Abad
    Link: https://www.liputan6.com/news/read/6177921/sejarah-panjang-berdirinya-pesantren-al-khoziny-usianya-lebih-dari-satu-abad
  • 4. Detik – Mengenal Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo, Pesantren Tertua di Jatim
    Link: https://www.detik.com/jatim/berita/d-8136477/mengenal-ponpes-al-khoziny-buduran-sidoarjo-pesantren-tertua-di-jatim

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

content-2011

Mix Parlay


yakinjp

yakinjp

yakinjp

rtp yakinjp

yakinjp

Togel Online Resmi

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

news

slot mahjong ways

judi bola online

yakinjp

yakinjp

3001

3002

3003

3004

3005

3006

3007

3008

3009

3010

3096

3097

3098

3099

3100

3101

3102

3103

3104

3105

4000

4001

4002

4003

4004

4005

4006

4007

4008

4009

4010

4011

4012

4013

4014

4015

4016

4017

4018

4019

3026

3027

3028

3029

3030

3031

3032

3033

3034

3035

3106

3107

3108

3109

3110

3111

3112

3113

3114

3115

4020

4021

4022

4023

4024

4025

4026

4027

4028

4029

4030

4031

4032

4033

4034

4035

4036

4037

4038

4039

3036

3037

3038

3039

3040

3041

3042

3043

3044

3045

3116

3117

3118

3119

3120

3121

3122

3123

3124

3125

4040

4041

4042

4043

4044

4045

4046

4047

4048

4049

4050

4051

4052

4053

4054

4055

4056

4057

4058

4059

3126

3127

3128

3129

3130

3131

3132

3133

3134

3135

3056

3057

3058

3059

3060

3061

3062

3063

3064

3065

3136

3137

3138

3139

3140

3141

3142

3143

3144

3145

4060

4061

4062

4063

4064

4065

4066

4067

4068

4069

4070

4071

4072

4073

4074

4075

4076

4077

4078

4079

3071

3072

3073

3074

3075

3136

3137

3138

3139

3140

3141

3142

3143

3144

3145

4080

4081

4082

4083

4084

4085

4086

4087

4088

4089

4090

4091

4092

4093

4094

4095

4096

4097

4098

4099

3076

3077

3078

3079

3080

3081

3082

3083

3084

3085

4100

4101

4102

4103

4104

4105

4106

4107

4108

4109

4110

4111

4112

4113

4114

4115

4116

4117

4118

4119

3086

3087

3088

3089

3090

3091

3092

3093

3094

3095

4120

4121

4122

4123

4124

4125

4126

4127

4128

4129

4130

4131

4132

4133

4134

4135

4136

4137

4138

4139

content-2011