Banner Tarik Pameran Elektronik dan Teknologi Modern Biru dan Merah Muda (1)
Slide 3
Slide 2
KULIAH DI STMIK KOMPUTAMA MAJENANG
KULIAH GRATIS 100%

Dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kamu bisa kuliah gratis 100% dan juga bisa dapat uang saku tiap bulan

Slide 1
“LOCAL CAMPUS GLOBAL VALUES”
Slide
previous arrow
next arrow

React vs Vue vs Angular: Framework Mana yang Cocok untuk 2025?

Universitas Komputama – Dalam dunia pengembangan web modern, frontend framework memainkan peran yang sangat penting […]

React vs Vue vs Angular: Framework 2025. (Foto: Created by AI/Ahkam/Unikma.ac.id)


Universitas Komputama – Dalam dunia pengembangan web modern, frontend framework memainkan peran yang sangat penting dalam membangun antarmuka pengguna (UI) yang dinamis, cepat, dan mudah di-maintain. Selama beberapa tahun terakhir, tiga raksasa yang paling dominan di dunia JavaScript — React, Vue, dan Angular — terus bersaing ketat dalam hal popularitas, performa, dan ekosistem.

Tahun 2025 menandai era baru dalam pengembangan web: aplikasi semakin kompleks, kebutuhan performa semakin tinggi, dan integrasi dengan teknologi seperti AI serta serverless architecture semakin meluas. Lalu, framework mana yang paling tepat untuk dipilih di tahun 2025?

Dalam artikel ini, kita akan membandingkan React, Vue, dan Angular secara mendalam dari berbagai aspek — mulai dari performa, kemudahan penggunaan, dukungan komunitas, hingga tren masa depan — agar kamu bisa menentukan framework terbaik sesuai kebutuhan proyekmu.

1. Sekilas Tentang Masing-Masing Framework

React.js

  • Dibuat oleh: Facebook (Meta)
  • Dirilis tahun: 2013
  • Jenis: Library untuk membangun UI (bukan full framework)

Kelebihan utama React adalah fleksibilitasnya. React bukan framework utuh, melainkan library yang bisa diintegrasikan dengan berbagai tool dan arsitektur. Dengan konsep Virtual DOM dan pendekatan component-based, React sangat efisien untuk membangun aplikasi yang cepat dan dapat di-scale.

Vue.js

  • Dibuat oleh: Evan You (mantan engineer Google)
  • Dirilis tahun: 2014
  • Jenis: Framework progresif untuk membangun antarmuka web

Vue menggabungkan kelebihan Angular dan React. Ia memiliki learning curve yang rendah, sintaks yang bersih, dan integrasi yang mudah dengan proyek existing. Versi terbarunya, Vue 3, menggunakan arsitektur berbasis Composition API yang lebih modular dan efisien.

Angular

  • Dibuat oleh: Google
  • Dirilis tahun: 2016 (Angular 2, bukan AngularJS)
  • Jenis: Full-featured framework

Angular adalah framework yang komprehensif — mencakup routing, state management, HTTP client, hingga dependency injection. Ia sangat kuat untuk aplikasi berskala besar dengan struktur tim yang terorganisir. Angular menggunakan TypeScript secara penuh, membuatnya sangat cocok untuk proyek enterprise.

2. Perbandingan Teknis dan Fungsional

Berikut tabel perbandingan singkat antara React, Vue, dan Angular dari berbagai aspek teknis dan fungsional.

Aspek React Vue Angular
Tipe Library (UI) Framework progresif Full framework
Bahasa utama JavaScript / JSX JavaScript / TypeScript TypeScript
Struktur proyek Fleksibel (tergantung setup) Ringan dan modular Ketat dan opiniated
Performa Sangat cepat (Virtual DOM) Cepat dan efisien Lebih berat karena fitur lengkap
Learning Curve Sedang Mudah Curam (kompleks)
Komunitas Sangat besar (Meta) Aktif dan ramah Stabil (Google)
Kelebihan utama Fleksibel, performa tinggi Ringan, mudah dipelajari Kuat, terstruktur, enterprise-ready
  1. Tren dan Statistik Tahun 2025

Menurut beberapa laporan terbaru dari State of JS 2024, Stack Overflow Developer Survey, dan GitHub Stars, tren ketiga framework ini di tahun 2025 menunjukkanarah menarik:

  • React tetap menjadi framework paling populer dan digunakan luas di dunia startup serta perusahaan besar seperti Netflix, Uber, dan Airbnb.
  • Vue terus mengalami peningkatan pesat di Asia dan Eropa, terutama pada sektor pendidikan dan pengembangan aplikasi skala kecil hingga menengah.
  • Angular, meski tidak sepopuler React, masih menjadi pilihan utama untuk proyek enterprise karena kestabilan, dokumentasi kuat, dan dukungan resmi dari Google.

Popularitas di GitHub (per Oktober 2025):

  • React: 220k+
  • Vue: 210k+
  • Angular: 95k+

4. Kemudahan Belajar dan Produktivitas Developer

React

  • Kelebihan: Dokumentasi luas, banyak tutorial, dukungan komunitas besar.
  • Kelemahan: Butuh waktu memahami ekosistem seperti Redux, Next.js, atau React Query.

Vue

  • Kelebihan: Sangat mudah dipelajari; ideal untuk pemula.
  • Kelemahan: Kurang banyak resource enterprise dibanding React/Angular.

Angular

  • Kelebihan: Struktur proyek jelas; sangat stabil.
  • Kelemahan: Kompleks untuk proyek kecil, dan dokumentasinya lebih teknis.

5. Kapan Sebaiknya Menggunakan Masing-Masing Framework

 

Kebutuhan Proyek Framework yang Disarankan Alasan
Aplikasi startup cepat, fleksibel React Banyak library pendukung & ekosistem besar
Dashboard admin, sistem internal ringan Vue Mudah dikembangkan, ringan, cepat dipelajari
Aplikasi enterprise berskala besar Angular Standar industri, kuat, aman, dan stabil
Ingin integrasi AI atau SSR (Server Side Rendering) React (Next.js) Dukungan kuat untuk SSR dan AI-based UI
Aplikasi dengan performa tinggi & mobile support React (React Native) atau Angular (Ionic) Ekosistem mobile lebih matan

6. Prediksi Masa Depan Framework di Tahun 2025 dan Seterusnya

🔹 React

Diprediksi tetap memimpin pasar karena fleksibilitas tinggi dan dukungan dari Meta. Framework turunannya seperti Next.js semakin populer untuk pengembangan web modern berbasis server-side dan AI-assisted interface.

🔹 Vue

Akan terus tumbuh stabil berkat kesederhanaan dan komunitas open source yang solid. Vue 3 dan Nuxt 4 menjanjikan performa lebih tinggi serta dukungan penuh terhadap TypeScript dan server components.

🔹 Angular

Masih menjadi pilihan kuat untuk perusahaan besar, terutama yang membutuhkan arsitektur kompleks, standar keamanan tinggi, dan jangka panjang (LTS). Google diperkirakan terus memperbarui Angular dengan performa lebih ringan dan developer experience lebih baik.

Framework Mana yang Cocok untuk 2025?

Tidak ada jawaban tunggal — semua tergantung kebutuhan proyek, ukuran tim, dan tingkat fleksibilitas yang diinginkan.

  • Pilih React jika kamu menginginkan fleksibilitas, performa tinggi, dan ekosistem luas. Cocok untuk startup dan aplikasi modern berbasis AI/SSR.
    • Pilih Vue jika kamu ingin framework yang sederhana, cepat dipelajari, dan mudah dikembangkan. Ideal untuk proyek kecil-menengah atau tim yang baru mulai.
    • Pilih Angular jika kamu membangun aplikasi besar, kompleks, dan jangka panjang. Sangat cocok untuk perusahaan enterprise dengan standar ketat.

Dunia pengembangan web akan terus berevolusi. React, Vue, dan Angular masing-masing punya tempat dan peran yang kuat di ekosistem JavaScript. Kuncinya bukan hanya memilih framework ‘terpopuler’, tetapi framework yang paling sesuai dengan kebutuhan, tim, dan visi proyekmu.

*Penulisadalah Tim Puskom Universitas Komputama (UNIKMA) Cilacap, Jawa Tengah

Sumber :

  • Anak Teknik Indonesia — https://www.anakteknik.co.id/tatabicara12/articles/perbandingan-react-vs-vue-vs-angular-mana-yang-terbaik?
  • Thrive — https://www.thrive.co.id/article/react-vue-atau-angular-pilihan-frontend-developer-indonesia
  • MSBU Group — https://msbu.co.id/blog/react-vs-angular-vs-vue-framework-mana-yang-terbaik

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *