Universitas Komputama – Fenomena istimewa malam hari yakni hujan meteor Epsilon Geminids (ε-Geminids) berlangsung pada pertengahan Oktober 2025 ini. Hujan meteor diperkirakan mencapai puncak aktivitasnya pada tanggal 18 Oktober 2025.
Meski termasuk hujan meteor minor dengan intensitas rendah, peristiwa ini tetap menjadi daya tarik bagi pengamat langit dan pecinta astronomi di seluruh dunia.
Asal-usul Hujan Meteor Epsilon Geminids
Merangkum Netralnews dan Detiknews, Sabtu (18/10/2025), hujan meteor Epsilon Geminids berasal dari sisa-sisa debu dan partikel halus yang ditinggalkan oleh Komet C/1964 N1 (Ikeya).
Ketika Bumi melintasi jalur orbit komet ini, partikel-partikel kecil memasuki atmosfer dengan kecepatan sekitar 70 km/detik dan terbakar akibat gesekan udara, menghasilkan kilatan cahaya yang kita kenal sebagai meteor.
Nama “Epsilon Geminids” diambil dari titik radiant-nya, yaitu di sekitar bintang Epsilon Geminorum pada rasi Gemini. Titik radiant adalah area di langit dari mana meteor tampak “berasal”.
Periode dan Waktu Terbaik Pengamatan
- Periode Aktivitas: 14–27 Oktober 2025
- Puncak Aktivitas: Malam 18 Oktober 2025 hingga dini hari 19 Oktober 2025
- Waktu Terbaik Pengamatan: Sekitar pukul 23.00 hingga 04.00 waktu setempat, dengan radiant mulai naik di langit timur sekitar pukul 23.04 WIB dan mencapai posisi tertinggi (56° di atas cakrawala dari Jakarta) sekitar pukul 05.00 WIB.
Intensitas dan Kondisi Tahun 2025
Intensitas: Termasuk hujan meteor minor, dengan ZHR (zenithal hourly rate) sekitar 3 meteor per jam dalam kondisi langit sangat gelap. Di wilayah seperti Jakarta, kemungkinan bisa terlihat sekitar 2 meteor per jam pada saat puncak.
Fase Bulan: Pada 18 Oktober 2025, Bulan berada pada fase kuartal awal (first quarter), sehingga cahayanya cukup terang dan dapat mengurangi visibilitas meteor yang redup.
Tips Pengamatan:
- Pilih lokasi minim polusi cahaya (pedesaan, pegunungan, pantai).
- Pandangi langit timur dekat rasi Gemini (sekitar konstelasi Orion).
- Tidak perlu teleskop atau teropong, cukup mata telanjang.
- Datang lebih awal agar mata beradaptasi dengan gelap (15–20 menit).
- Jika memungkinkan, gunakan aplikasi peta langit untuk menemukan posisi rasi Gemini.
Keistimewaan Fenomena Epsilon Geminids
Walau intensitasnya rendah, Epsilon Geminids kerap menghasilkan meteor yang cepat dan terang, menonjol di antara bintang-bintang.
Untuk pengamat di Indonesia, fenomena ini menjadi momen menarik di musim kemarau ketika langit cenderung cerah dan bebas awan.
Meteor-meteor ini adalah sisa debu komet yang telah berusia ribuan tahun, sehingga setiap kilatan membawa “pesan” dari tata surya purba.
Hujan meteor Epsilon Geminids 2025 adalah salah satu fenomena langit terbaik bulan Oktober, meski bukan yang paling spektakuler. Dengan persiapan yang tepat, pengamat bisa menikmati panorama langit malam yang indah dan menyaksikan meteor-meteor cepat melintas dari arah rasi Gemini.
Tips ekstra:
- Jangan lupa membawa alas untuk berbaring danpakaian hangat.
- Dokumentasikan pengalaman dengan kamera jika memungkinkan, meski meteor minor sulit tertangkap kamera.
Sumber:
- Detik.com-https://news.detik.com/berita/d-8165051/ada-hujan-meteor-epsilon-geminid-18-oktober-2025-catat-waktunya
- Netralnews-https://www.netralnews.com/fenomena-hujan-meteor-epsilon-geminids-terjadi-18-oktober-2025-begini-cara-melihatnya/QldEQnBPOWR4VStObXBNUC9wbmdqdz09