Stmikkomputama.ac.id – Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani Indrawati pada Senin (8/9/2025). Pelantikan berlangsung di Istana Negara Jakarta, menandai berakhirnya lima tahun kepemimpinan Sri Mulyani di Kementerian Keuangan. Pergantian ini disebut sebagai bagian dari upaya penyegaran kabinet dalam menghadapi tantangan fiskal dan target pertumbuhan ekonomi pemerintahan baru.
Purbaya dikenal sebagai ekonom dengan latar belakang akademik kuat. Lulusan Teknik Elektro ITB ini melanjutkan pendidikan hingga meraih gelar MSc dan PhD bidang ekonomi dari Purdue University, Amerika Serikat. Sebelum masuk pemerintahan, ia berkarier di sektor finansial, antara lain sebagai Kepala Ekonom Danareksa Research Institute dan Direktur Utama Danareksa Securities. Di pemerintahan, Purbaya sempat menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi serta Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Dalam pernyataan perdananya sebagai Menteri Keuangan, Purbaya menegaskan komitmennya menjaga stabilitas fiskal sekaligus mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi. Ia menyebut target pertumbuhan hingga 8 persen bukan hal yang mustahil, asalkan pemerintah dan sektor swasta mampu bekerja sama secara optimal. Purbaya juga memastikan penyusunan RAPBN 2026 tidak akan terganggu meski terjadi pergantian kepemimpinan di Kementerian Keuangan.
Pasar keuangan menanggapi pelantikan ini dengan hati-hati. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat turun 1,3 persen, sementara nilai tukar rupiah justru menguat 0,7 persen terhadap dolar AS. Sejumlah analis menilai arah kebijakan fiskal Purbaya masih perlu ditunggu, namun ia dipandang memiliki modal pengalaman dan jaringan yang cukup untuk mengawal kebijakan ekonomi pemerintah ke depan.
Berikut 10 fakta menarik tentang Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan baru kabinet Prabowo, melansir berbagai sumber, Selasa (9/9/2025):
1. Lahir di Bogor, 7 Juli 1964
Purbaya merupakan putra daerah Bogor yang kini menempati posisi strategis di pemerintahan. Usianya yang memasuki 61 tahun dianggap sebagai puncak kedewasaan seorang ekonom untuk mengelola fiskal negara.