Banner Tarik Pameran Elektronik dan Teknologi Modern Biru dan Merah Muda (1)
previous arrow
next arrow

Pro Kontra Kandungan Etanol di BMM Pertamina, Simak Kata Pakar dan Dunia Industri

Universitas Komputama – Pro kontra mengenai kandungan etanol dalam BMM Pertamina masih terus bergulir. Isu […]

Ilustrasi BBM Oertamax. (Foto: ai.stmikkomputama.ac.id/Universitas Komputama)


Universitas Komputama – Pro kontra mengenai kandungan etanol dalam BMM Pertamina masih terus bergulir. Isu ini mencuat tatkala beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta seperti Vivo dan BP-AKR membatalkan pembelian base fuel dari Pertamina karena adanya kandungan etanol sekitar 3,5 %.

Mereka merasa bahwa kandungan ini belum sesuai dengan spesifikasi mereka atau standar mutu yang diinginkan.

Sebaliknya, pemerintah melalui Kementerian ESDM dan pakar energi menyatakan bahwa kandungan etanol tersebut masih dalam ambang yang diperbolehkan, belum melanggar spesifikasi resmi BBM (terutama spesifikasi RON), serta bahwa kendaraan yang sudah ada di Indonesia secara umum kompatibel dengan etanol hingga tingkat tertentu.

Di sisi yang mendukung, ada beberapa argumen teknis dan lingkungan yang disampaikan. Etanol dianggap mampu meningkatkan angka oktan (RON) BBM. Dengan etanol, pembakaran di ruang mesin bisa lebih sempurna, sehingga emisi karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon yang tidak terbakar bisa berkurang.

Lebih lanjut, pemerintah dan Pertamina menyebut langkah ini konsisten dengan praktik internasional (negara‐negara yang mencampur etanol tinggi ke dalam bensin), sebagai bagian dari komitmen transisi energi dan pengurangan emisi gas rumah kaca.

Kandungan etanol dalam BMM Pertamina ini rupanya masih bergulir dan menjadi topik yang hangat dibicarakan. Kalangan industri hingga para pakar energi dan akademisi memberikan pandangannya.

Respons Dunia Industri dan Pendapat Pakar

Kebijakan pencampuran etanol dalam bahan bakar minyak (BBM) Pertamina memicu diskusi hangat di kalangan masyarakat, industri otomotif, dan para pakar energi. Polemik ini muncul setelah terungkapnya kandungan etanol sebesar 3-5% hingga 10% pada beberapa produk BBM Pertamina. Namun, bagaimana sebenarnya pandangan para pelaku industri dan ahli terkait isu ini?

Pandangan Industri Otomotif

Industri otomotif, khususnya Toyota Indonesia, menyatakan keheranannya atas polemik yang terjadi. Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy, menegaskan bahwa secara global, penggunaan etanol 3-5% dalam BBM sudah sangat umum dan tidak menimbulkan masalah pada kendaraan modern.

Bahkan, di banyak negara, kandungan etanol hingga 10% (E10) sudah menjadi standar dan aman digunakan. Mobil-mobil Toyota yang dipasarkan di Indonesia pun dinyatakan kompatibel dengan BBM yang mengandung etanol hingga 10%.

Pandangan Pakar ITB, UGM dan IPB

Sejumlah pakar energi dan akademisi dari berbagai universitas terkemuka di Indonesia juga menyuarakan dukungan terhadap kebijakan ini. Dr. Yuli Setyo Indartono, pakar energi dari ITB, menegaskanbahwa penambahan etanol 3-5% dalam BBM tidak mengurangi kualitas bahan bakar dan telah sesuai dengan standar internasional. Menurutnya, mesin kendaraan modern sudah didesain untuk menerima campuran etanol hingga 10%.

Senada dengan itu, Prof. Agus Maryono dari UGM menyatakan dukungannya terhadap pencampuran etanol 10% dalam BBM. Ia menilai langkah ini sebagai upaya positif dalam mendukung energi terbarukan dan mengurangi emisi karbon. Namun, ia juga menekankan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai manfaat dan keamanan BBM etanol.

Dari sudut pandang teknis, Dr. Sigit Supadmo Arif dari IPB menjelaskan bahwa penggunaan etanol 10% memiliki kelebihan dan kekurangan. Keunggulannya adalah ramah lingkungan, mengurangi emisi CO2, dan membantu mengurangi ketergantungan pada minyak fosil. Namun, etanol memiliki daya bakar yang lebih rendah dari bensin, sehingga konsumsi BBM bisa sedikit meningkat. Pada kendaraan lama, etanol juga berpotensi menyebabkan korosi pada komponen tertentu.

Catatan untuk Kendaraan Lama dan Pentingnya Edukasi

Meskipun mayoritas pakar menilai kebijakan ini aman untuk kendaraan modern (umumnya keluaran tahun 2000 ke atas), mereka mengingatkan perlunya edukasi bagi pemilik kendaraan lama. Prof. Iwa Garniwa dari ITB menyebutkan bahwa meski mesin modern sudah kompatibel dengan etanol, kendaraan lawas perlu penyesuaian dan pengecekan komponen tertentu untuk mencegah kerusakan akibat korosi.

Manfaat Lingkungan dan Energi Nasional

Selain aspek teknis dan keamanan, para pakar menyoroti manfaat lingkungan dari penggunaan etanol dalam BBM. Etanol yang berasal dari biomassa merupakan energi terbarukan yang dapat membantu menekan emisi karbon dan mendukung target pengurangan emisi nasional. Selain itu, substitusi sebagian bensin dengan etanol juga dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor BBM.

Secara umum, baik dunia industri otomotif maupun para pakar energi sepakat bahwa pencampuran etanol dalam BBM pada kadar 3-10% adalah kebijakan yang aman dan bermanfaat, asalkan sesuai standar dan diikuti dengan edukasi yang memadai kepada masyarakat. Tantangan utama ke depan adalah memastikan kesiapan kendaraan lama dan meningkatkan pemahaman publik agar tidak terjadi misinformasi.
Kebijakan ini bukan hanya soal inovasi dalam sektor energi, tetapi juga langkah strategis menuju masa depan yang lebihramah lingkungan dan berkelanjutan bagi Indonesia.
*Penyusunan artikel dengan bantuan ai.stmikkomputama.ac.id
**Tim Humas Universitas Komputama (UNIKMA) Cilacap, Jawa Tengah
Sumber:

1. CNN Indonesia-https://www.cnnindonesia.com/otomotif/20251010155040-579-1283193/toyota-heran-bbm-pertamina-mengandung-etanol-35-persen-ribut

2. Tempo.co-https://www.tempo.co/sains/kata-dosen-biosistem-ipb-soal-plus-minus-bbm-etanol-10-persen-2078838

3. BBC Indonesia-https://www.bbc.com/indonesia/articles/ced5qvp2q3go

4. Kompas.com-https://bandung.kompas.com/read/2025/10/11/062042278/heboh-etanol-dalam-bbm-pakar-energi-itb-angkat-bicara

5. Harian Jogja-https://ekbis.harianjogja.com/read/2025/10/10/502/1231231/pakar-ugm-dukung-campuran-etanol-10-persen-dengan-bbm

6. CNN Indonesia-https://www.cnnindonesia.com/otomotif/20251009151255-579-1282794/pakar-itb-sebut-etanol-10-persen-aman-untuk-mesin-mobil-modern

7. Detik Finance-https://finance.detik.com/energi/d-8149341/pakar-energi-sebut-etanol-3-5-di-base-fuel-pertamina-tak-kurangi-kualitas-bbm

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

content-2011

Mix Parlay


yakinjp

yakinjp

yakinjp

rtp yakinjp

yakinjp

Togel Online Resmi

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

news

slot mahjong ways

judi bola online

yakinjp

yakinjp

3001

3002

3003

3004

3005

3006

3007

3008

3009

3010

3096

3097

3098

3099

3100

3101

3102

3103

3104

3105

4000

4001

4002

4003

4004

4005

4006

4007

4008

4009

4010

4011

4012

4013

4014

4015

4016

4017

4018

4019

3026

3027

3028

3029

3030

3031

3032

3033

3034

3035

3106

3107

3108

3109

3110

3111

3112

3113

3114

3115

4020

4021

4022

4023

4024

4025

4026

4027

4028

4029

4030

4031

4032

4033

4034

4035

4036

4037

4038

4039

3036

3037

3038

3039

3040

3041

3042

3043

3044

3045

3116

3117

3118

3119

3120

3121

3122

3123

3124

3125

4040

4041

4042

4043

4044

4045

4046

4047

4048

4049

4050

4051

4052

4053

4054

4055

4056

4057

4058

4059

3126

3127

3128

3129

3130

3131

3132

3133

3134

3135

3056

3057

3058

3059

3060

3061

3062

3063

3064

3065

3136

3137

3138

3139

3140

3141

3142

3143

3144

3145

4060

4061

4062

4063

4064

4065

4066

4067

4068

4069

4070

4071

4072

4073

4074

4075

4076

4077

4078

4079

3071

3072

3073

3074

3075

3136

3137

3138

3139

3140

3141

3142

3143

3144

3145

4080

4081

4082

4083

4084

4085

4086

4087

4088

4089

4090

4091

4092

4093

4094

4095

4096

4097

4098

4099

3076

3077

3078

3079

3080

3081

3082

3083

3084

3085

4100

4101

4102

4103

4104

4105

4106

4107

4108

4109

4110

4111

4112

4113

4114

4115

4116

4117

4118

4119

3086

3087

3088

3089

3090

3091

3092

3093

3094

3095

4120

4121

4122

4123

4124

4125

4126

4127

4128

4129

4130

4131

4132

4133

4134

4135

4136

4137

4138

4139

content-2011