Peran Strategis Mata Kuliah Multimedia di Era AI
Perkembangan AI menuntut kita untuk berevolusi. Peran mahasiswa multimedia tidak lagi terbatas pada aspek teknis, melainkan meluas menjadi pemikir strategis, konseptor, dan sutradara yang mengintegrasikan AI sebagai alat untuk mencapai tujuan komunikasi yang lebih kompleks.
1. Mengubah Peran Mahasiswa dari Operator menjadi Konseptor & Sutradara Konten
AI dapat mengotomatisasi tugas-tugas dasar, seperti mengedit video atau menghasilkan aset 3D. Namun, AI tidak dapat menciptakan cerita yang kuat, membangun narasi yang kohesif, atau memahami psikologi audiens. Di sinilah mata kuliah multimedia berperan krusial. Mahasiswa diajarkan untuk fokus pada konseptualisasi, storytelling, dan alur produksi yang terstruktur, dari pra-produksi hingga pasca-produksi.
- Mata kuliah Storytelling dan Motion Graphics: Mahasiswa belajar bagaimana membangun narasi yang emosional dan relevan. Dengan AI, mereka dapat mempercepat proses storyboarding dan produksi, memungkinkan mereka berfokus pada kedalaman cerita. Hasilnya, produk multimedia yang dihasilkan tidak hanya canggih secara teknologi, tetapi juga kuat secara konten.
- Mata kuliah Desain Interaksi: Pembelajaran di bidang ini mempersiapkan mahasiswa untuk menciptakan pengalaman pengguna (user experience) yang intuitif. Mereka belajar bagaimana mengarahkan AI untuk merancang antarmuka interaktif yang efektif, seperti simulasi edukasi berbasis AI atau aplikasi AR/VR yang mendukung pembelajaran (Siagian & Sofiyah, 2024).