Banner Tarik Pameran Elektronik dan Teknologi Modern Biru dan Merah Muda (1)
previous arrow
next arrow

Negara Maju dalam Bingkai Keislaman: Melampaui Materialisme Menuju Peradaban Paripurna

Kritik Islam terhadap Konsep Negara Maju yang Materialistis Islam memandang konsep kemajuan yang semata-materialistis ini […]


Kritik Islam terhadap Konsep Negara Maju yang Materialistis

Islam memandang konsep kemajuan yang semata-materialistis ini sebagai sesuatu yang parsial dan berpotensi menyesatkan. Al-Qur’an mengingatkan, “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang harta dan anak-anak…” (QS. Al-Hadid: 20). Ayat ini bukanlah celaan terhadap kekayaan, tetapi peringatan agar kekayaan tidak menjadi tujuan akhir yang melalaikan dari tujuan penciptaan yang sesungguhnya. Sebuah negara boleh saja kaya raya, tetapi jika kekayaan itu hanya dinikmati oleh segelintir elite, sementara kesenjangan melebar, korupsi merajalela, dan nilai-nilai kemanusiaan diabaikan, maka dalam perspektif Islam, negara tersebut gagal disebut “maju”. Kemajuan sejati harus mencakup kemajuan spiritual dan moral, di mana materi menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memakmurkan bumi, bukan untuk kesombongan dan kerusakan.

Prinsip Dasar Negara Maju dalam Islam – Konsep Khairu Ummah

Islam menawarkan konsep negara idealnya melalui terma Khairu Ummah (sebaik-baik umat) seperti yang tertuang dalam QS. Ali ‘Imran: 110, “Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.” Konsep ini menjadi fondasi bagi negara maju ala Islam. Kemajuan bukanlah untuk diri sendiri, tetapi untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil ‘alamin). Sebuah negara maju dalam Islam adalah negara yang mampu mengejawantahkan dua fungsi utama: pertama, amar ma’ruf (memerintahkan kebaikan), yaitu aktif membangun peradaban yang unggul dalam ilmu, seni, ekonomi, dan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Kedua, nahi munkar  (mencegah kemungkaran), yaitu memiliki sistem dan moral kolektif yang kuat untuk memberantas kezaliman, korupsi, kemiskinan, kebodohan, dan segala bentuk kemaksiatan.

Pilar Negara Maju Perspektif Islam – Keseimbangan Dunia dan Akhirat

Berdasarkan konsep Khairu Ummah, setidaknya ada lima pilar utama negara maju dalam perspektif Islam yang menyeimbangkan dunia dan akhirat:

  1. Kedaulatan Ilahi (Theocracy dalam Makna Prinsip, Bukan Sistem): Negara mengakui bahwa sumber hukum tertinggi adalah Allah SWT. Hukum positif yang dibuat manusia harus selaras dan tidak bertentangan dengan syariat-Nya yang menjunjung tinggi keadilan.
  2. Keadilan Sosial yang Menyeluruh (Al-‘Adl): Keadilan adalah inti dari pemerintahan Islam. Kekayaan negara harus didistribusikan secara adil untuk memenuhi kebutuhan dasar semua warga (sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan) dan mencegah monopoli serta penimbunan harta.
  3. Pembangunan Manusia yang Paripurna: SDM tidak hanya cerdas secara intelektual (IQ) tetapi juga secara emosional (EQ) dan spiritual (SQ). Pendidikan karakter dan akhlak mulia diintegrasikan dalam sistem pendidikan.
  4. Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Pemanfaatan Alam (Iqtiraf): Islam mendorong ijtihad dan eksplorasi ilmu pengetahuan. Alam adalah amanah yangharus dimanfaatkan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, bukan dieksploitasi secara serakah.
  5. Tata Kelola yang Amanah dan Bebas Korupsi: Pemerintah dan pemimpin adalah pelayan umat (khadimul ummah) yang harus menjalankan amanah dengan jujur, transparan, dan akuntabel.
Halaman: 1 2 3

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

content-0312

Mix Parlay


yakinjp

yakinjp

yakinjp

rtp yakinjp

yakinjp

Togel Online Resmi

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

news

slot mahjong ways

judi bola online

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

ayowin

mahjong ways

judi bola online

5066

5067

5068

5069

5070

8076

8077

8078

8079

8080

8081

8082

8083

8084

8085

8801

8802

8803

8804

8805

8806

8807

8808

8809

8810

8811

8812

8813

8814

8815

8881

8882

8883

8884

8885

8886

8887

8888

8889

8890

8891

8892

8893

8894

8895

8941

8942

8943

8944

8945

8946

8947

8948

8949

8950

8951

8952

8953

8954

8955

8896

8897

8898

8899

8900

5081

5082

5083

5084

5085

8041

8042

8043

8044

8045

8046

8047

8048

8049

8050

8821

8822

8823

8824

8825

8826

8827

8828

8829

8830

8831

8832

8833

8834

8835

8901

8902

8903

8904

8905

8906

8907

8908

8909

8910

8911

8912

8913

8914

8915

8956

8957

8958

8959

8960

8961

8962

8963

8964

8965

8966

8967

8968

8969

8970

5056

5057

5058

5059

5060

5086

5087

5088

5089

5090

5091

5092

5093

5094

5095

8011

8012

8013

8014

8015

8016

8017

8018

8019

8020

8021

8022

8023

8024

8025

8026

8027

8028

8029

8030

8841

8842

8843

8844

8845

8916

8917

8918

8919

8920

8921

8922

8923

8924

8925

8926

8927

8928

8929

8930

8971

8972

8973

8974

8975

8976

8977

8978

8979

8980

8981

8982

8983

8984

8985

8031

8032

8033

8034

8035

8036

8037

8038

8039

8040

8846

8847

8848

8849

8850

8931

8932

8933

8934

8935

8936

8937

8938

8939

8940

8986

8987

8988

8989

8990

8991

8992

8993

8994

8995

8851

8852

8853

8854

8855

8856

8857

8858

8859

8860

8861

8862

8863

8864

8865

8866

8867

8868

8869

8870

8871

8872

8873

8874

8875

8876

8877

8878

8879

8880

8996

8997

8998

8999

9000

content-0312