Universitas Komputama – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa secara tegas menolak penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk membayar utang Kereta Cepat Whoosh. Menurut Purbaya, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung sejak awal merupakan proyek bisnis yang dijalankan oleh konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), bukan proyek pemerintah yang dibiayai penuh oleh negara
Oleh karena itu, risiko utang dan kewajiban pembayaran sepenuhnya menjadi tanggung jawab entitas bisnis yang menjalankan proyek tersebut, bukan negara atau APBN.
Total Utang Kereta Cepat Whoosh
Mengutip cnnindonesia.com, total investasi pembangunan Whoosh US$7,2 miliar (setara Rp116,54 triliun dengan kurs Rp16.186 per dolar AS). Angka ini membengkak dari Proposal awal China (2015): US$5,13 miliar, saat rebutan dengan Jepang, US$6,2 miliar.
Artinya, terjadi pembengkakan biaya dari proposal awal. PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI): 60%
Beijing Yawan HSR Co Ltd: 40%
Alhasil, utang utama Whoosh kepada China Development Bank (CDB) sebesar sekitar US$5,4 miliar (Rp 81,37 triliun). Sisanya berasal dari modal gabungan pemegang saham Indonesia dan China.
Total nilai investasi proyek ini membengkak dari proposal awal, akibat perubahan desain, perizinan, konstruksi, dan faktor-faktor lain.
Mengenal Apa Itu Kereta Whoosh

Melansir WikipediaWhoosh (Kereta Cepat Jakarta–Bandung) adalah sistem kereta api berkecepatan tinggi pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Kereta ini dioperasikan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dengan kecepatan operasional hingga 350 km/jam.
Jalurnya menghubungkan Tegalluar (Bandung)dan Halim (Jakarta), menempuh jarak 142,3 km dengan waktu tempuh rata-rata 47–54 menit.
Nama “Whoosh” merupakan onomatope dari suara benda yang melaju kencang, dan juga singkatan dari “Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat”. Logo dan nama Whoosh diumumkan pada 21 September 2023, dan kereta ini resmi beroperasi sejak 2 Oktober 2023.
Sejarah Kereta Cepat Whoosh
Proyek ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional melalui Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016. Peletakan batu pertama dilakukan Presiden Joko Widodo pada 21 Januari 2016 di Walini, Bandung Barat.
Proyek ini dibiayai dengan pinjaman dari China Development Bank. Konsorsium terdiri dari PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (60%) dan China Railway International Co. Ltd. (40%).
Rute yang dipilih adalah Jakarta–Bandung dengan empat stasiun utama: Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar. Proyek ini sempat mengalami pembengkakan biaya dari estimasi awal US$6,1 miliar menjadi US$8 miliar (US$7,2 miliar dari sumber lain).
Uji coba jalur dimulai Mei 2023, dan masyarakat diundang mencoba secara gratis pada September 2023. Layanan resmi dimulai Oktober 2023.
Teknologi dan fasilitasnya menggunakan kereta KCIC400AF (berbasis Fuxing CR400AF buatan Tiongkok), dengan desain eksterior menyerupai moncong komodo dan interior bermotif batik Megamendung dari Cirebon.
Tarif promo awal Rp150.000 untuk kelas ekonomi premium. Ada pula tiket Rp250 ribu dan Rp350 ribu. Pemesanan tiket bisa melalui situs resmi, aplikasi Whoosh, Access by KAI, dan aplikasi perbankan digital.
Fakta Tambahan
Kereta Whoosh didesain tahan bencana (api, banjir, gempa), minim kebisingan dan getaran. Proyek ini menyerap puluhan ribu tenaga kerja selama konstruksi dan operasional. Terdapat kritik terkait jarak rute yang dianggap terlalu pendek untuk kereta cepat, serta pembengkakan biaya yang akhirnya sebagian ditutup oleh Penyertaan Modal Negara (PMN).
Sumber:
- Wikipedia – https://id.wikipedia.org/wiki/Kereta_cepat_Whoosh
- CNN Indonesia – https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20251013150744-92-1283992/berapa-utang-kereta-whoosh-hingga-purbaya-emoh-lunasi-pakai-apbn
- Detik.com – https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-8158505/purbaya-oper-utang-whoosh-ke-danantara-kalau-pakai-apbn-lucu