Slide 3
Slide 2
KULIAH DI STMIK KOMPUTAMA MAJENANG
KULIAH GRATIS 100%

Dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kamu bisa kuliah gratis 100% dan juga bisa dapat uang saku tiap bulan

Slide 1
“LOCAL CAMPUS GLOBAL VALUES”
previous arrow
next arrow

Membangun Generasi Digital, Urgensi Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial di Sekolah

Penerapan Bertahap di Berbagai Jenjang Pendidikan Naskah akademik ini menguraikan tahapan implementasi yang disesuaikan dengan […]

Ilustrasi pembelajaran koding dan kecerdasan buatan (aritifisial) AI di sekolah. (Foto: Created by AI/Nana)


Penerapan Bertahap di Berbagai Jenjang Pendidikan

Naskah akademik ini menguraikan tahapan implementasi yang disesuaikan dengan usia dan tingkat pemahaman siswa:

  • Sekolah Dasar (SD): Pengenalan dasar-dasar berpikir komputasional dilakukan melalui metode unplugged (tanpa komputer) dan permainan edukatif. Tujuannya adalah membangun fondasi logika dan alur berpikir.
  • Sekolah Menengah Pertama (SMP): Siswa akan beralih ke pemrograman berbasis blok. Platform ini memudahkan mereka untuk memahami struktur pemrograman dan mulai membuat program sederhana, seperti animasi atau game.
  • Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK): Pembelajaran menjadi lebih mendalam dengan fokus pada pemrograman berbasis teks dan pengembangan aplikasi AI praktis. Ini membekali siswa dengan keterampilan yang relevan dengan industri 4.0.

Tantangan Lapangan dan Solusi Akademis

Meskipun urgensi program ini jelas, pelaksanaan di lapangan menghadapi berbagai kendala yang perlu diatasi dengan solusi strategis. Sebagai seorang akademisi, penting untuk melihat tantangan ini secara realistis dan menawarkan pendekatan yang terukur:

    • Keterbatasan Infrastruktur dan Akses: Tidak semua sekolah, terutama di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal), memiliki laboratorium komputer, koneksi internet stabil, atau bahkan listrik yang memadai.
      • Solusi: Mendorong penggunaan pendekatan tanpa komputer (unplugged) secara lebih masif di awal, terutama di tingkat SD. Selain itu, diperlukan skema pendanaan kolaboratif antara pemerintah dan sektor swasta untuk membangun atau merehabilitasi infrastruktur di wilayah yang membutuhkan.
    • Kesenjangan Kompetensi Guru: Kurangnya jumlah guru yang memiliki literasi dan pemahaman mendalam tentang koding dan AI menjadi hambatan utama.
      • Solusi: Pemerintah dapat melibatkan perguruan tinggi di daerah sebagai mitra strategis. Melalui program pengabdian masyarakat atau kuliah kerja nyata (KKN) tematik, mahasiswa dan dosen dari fakultas terkait (seperti Ilmu Komputer atau Pendidikan Teknologi) dapat membantu melatih dan mendampingi guru secara intensif. Model ini juga dapat memangkas biaya yang diperlukan untuk pelatihan berskala besar.
Halaman: 1 2 3

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *