3. CI/CD (Continuous Integration & Continuous Deployment)
Kenapa penting? Perusahaan ingin siklus rilis yang cepat, stabil, dan minim bug.
Skill yang dibutuhkan:
– Jenkins, GitLab CI/CD, GitHub Actions, atau CircleCI.
– Infrastructure as Code (IaC) dengan Terraform atau Ansible.
– Automasi testing, deployment, dan rollback.
4. Infrastructure as Code (IaC)
Kenapa penting? Manajemen infrastruktur manual tidak efisien. Dengan IaC, infrastruktur bisa dikelola seperti kode.
Skill yang dibutuhkan:
– Terraform, Pulumi, atau AWS CloudFormation.
– Ansible, Chef, Puppet untuk automasi konfigurasi.
– Praktik GitOps untuk manajemen infrastruktur berbasis Git.
5. Monitoring & Observability
Kenapa penting? Perusahaan ingin aplikasi dan server berjalan 24/7 tanpa downtime. Monitoring dan observability membantu menemukan masalah lebih cepat.
Skill yang dibutuhkan:
– Prometheus, Grafana, ELK Stack (Elasticsearch, Logstash, Kibana).
– Distributed tracing tools seperti Jaeger atau OpenTelemetry.
– Penguasaan alerting dan incident response.
2 responses to “Mau Jadi DevOps Pro? Ini Skill yang Dicari Perusahaan di 2025”
Mengapa untuk anak jaman sekarang tuh kebanyakan main game online dan sejujurnya saya juga kayak gitu.Tetapi mengapa untuk di jaman sekarang ini juga anak-anak yang baru lulus SMK/SMA/MA tidak mau melanjutkan lagi sekolah nya ke sekolah tinggi atau universitas.Kedepan nya insyaallah saya mau lebih fokus lagi dalam belajar di jenjang sekolah tinggi dengan se mampu saya
InsyaAllah saya berkuliah di STMIK karna ingin mengembangkan skill devOps, karna dulu saya lulusan dari smk jurusan teknik otomotif jadi tidak ada basic IT, maka dari itu saya ingin belajar dan mengembangkan skill saya disini.
terimakasih