Stmikkomputama.ac.id – Di balik kemajuan teknologi yang kini membanjiri setiap aspek kehidupan, pernahkah kita merenungkan: kapan sebenarnya “otak elektronik” pertama kali menjejakkan kakinya di Bumi Pertiwi?
Kisah ini bukan sekadar tentang mesin, melainkan narasi panjang tentang modernisasi, visi, dan adaptasi sebuah bangsa.
- Mengenang Heroisme Puputan Badung 20 September 2025, Ketika Kehormatan Menolak Perbudakan Belanda
- Sosok Dony Oskaria Plt Menteri BUMN yang Gantikan Erick Tohir, dari Petugas Call Center Bank jadi Petinggi Negeri
- Mengenang Yurike Sanger Istri Soekarno yang Kali Pertama Bertemu Presiden Sewaktu Siswi SMA
Artikel ini akan mengulas secara mendalam sejarah penggunaan komputer di Indonesia, menganalisis proses, tahapan, serta implikasinya terhadap perkembangan teknologi informasi di negara ini.
Kronologi dan Tahapan Sejarah Komputer di Indonesia
Sejarah awal penggunaan komputer di Indonesia dapat dibagi ke dalam beberapa fase kritis, yang masing-masing merefleksikan kondisi sosial, ekonomi, dan politik pada zamannya.
1. Fase Pionir (1960-an): Pengenalan Mainframe untuk Riset

Penggunaan komputer di Indonesia secara resmi tercatat dimulai pada tahun 1964. Lembaga pertama yang mengadopsi teknologi ini adalah Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN), yang mengoperasikan komputer Control Data Corporation (CDC) 160A (Munir, 2008). Komputer jenis mainframe ini memiliki ukuran yang sangat besar, mengonsumsi daya tinggi, dan hanya mampu melakukan komputasi dasar. Penggunaannya terbatas pada keperluan ilmiah dan riset, menandakan bahwa pada awalnya, komputer dipandang sebagai alat bantu eksklusif untuk kemajuan ilmu pengetahuan.
Pada masa ini, komputer adalah barang mewah yang sulit diakses. Akuisisi dan pengoperasiannya memerlukan investasi yang sangat besar, baik dari segi biaya maupun infrastruktur. Oleh karena itu, adopsi hanya dilakukan oleh instansi pemerintah dan lembaga riset yang memiliki anggaran dan visi jangka panjang untuk modernisasi.
2. Fase Ekspansi Terbatas (1970-an): Adopsi oleh Sektor Strategis

Pada dekade ini, pemahaman akan potensi komputer mulai meluas ke sektor-sektor strategis, terutama di bidang perbankan dan industri. Pertamina dan Bank Negara Indonesia (BNI) menjadi contoh institusi yang mempelopori penggunaan komputer untuk efisiensi operasional. Pertamina menggunakan komputer seri IBM 370 untuk mengelola data migas yang kompleks, sementara BNI memanfaatkan teknologi ini untuk memproses transaksi perbankan (Munir, 2008).
Ekspansi ini menunjukkan pergeseran paradigma dari sekadar alat riset menjadi instrumen penting untuk mendukung operasional bisnis skala besar. Namun, adopsi masih bersifat eksklusif, terbatas pada perusahaan-perusahaan raksasa yang membutuhkan manajemen data dalam volume sangat besar.
3. Fase Demokratisasi dan Diseminasi (1980-an): Munculnya Komputer Mini dan PC

Dekade 1980-an menjadi titik balik signifikan. Perkembangan teknologi mikroprosesor memungkinkan produksi komputer mini dan, yang paling penting, komputer pribadi (PC) dengan harga yang lebih terjangkau. Hal ini membuka jalan bagi penyebaran teknologi komputer ke instansi yang lebih kecil, seperti universitas dan kantorswasta (Rosidi, 2006).
Pada masa ini, penggunaan komputer tidak lagi hanya untuk komputasi berat, tetapi juga untuk aplikasi perkantoran seperti pengolah kata dan spreadsheet. Pengenalan sistem operasi seperti UNIX dan kemudian MS-DOS juga mempermudah interaksi pengguna dengan mesin. Meskipun masih belum masif, fondasi untuk literasi digital di Indonesia mulai terbentuk pada era ini.
4. Fase Revolusi Digital (1990-an – Sekarang): Era Internet dan Keterhubungan

Masa transisi menuju milenium baru ditandai dengan dua perkembangan revolusioner: penurunan harga PC yang drastis dan masuknya internet. Ketersediaan PC yang semakin terjangkau mengubah status komputer dari barang mewah menjadi kebutuhan umum di perkantoran, bahkan di rumah tangga.
Bersamaan dengan itu, internet memperkenalkan konsep konektivitas global. Komputer tidak lagi sekadar mesin komputasi lokal, melainkan jendela menuju dunia informasi yang tak terbatas. Sejak saat itu, sejarah komputer di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari sejarah internet, yang kini telah berevolusi menjadi bagian tak terpisahkan dari infrastruktur sosial dan ekonomi.
Kesimpulan
Sejarah penggunaan komputer di Indonesia adalah sebuah perjalanan evolusioner, dari mesin raksasa yang terbatas untuk keperluan riset ilmiah hingga menjadi perangkat multifungsi yang terintegrasi penuh dengan kehidupan sehari-hari.
Transformasi ini tidak hanya mencerminkan kemajuan teknologi, tetapi juga adaptasi sosial dan kesiapan sebuah bangsa dalam menyongsong era digital. Perjalanan ini masih terus berlanjut, dan pemahaman terhadap akarnya sangat esensial untuk merumuskan masa depan teknologi di Indonesia.
*Penulis adalah Ketua STMIK Komputama Cilacap
Referensi
- (2008). Sejarah Teknologi Komputer di Indonesia. Jurnal Teknologi Informasi.
- Rosidi, A. (2006). Perkembangan Komputer dan Internet di Indonesia. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.