Banner Tarik Pameran Elektronik dan Teknologi Modern Biru dan Merah Muda (1)
Slide 3
Slide 2
KULIAH DI STMIK KOMPUTAMA MAJENANG
KULIAH GRATIS 100%

Dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kamu bisa kuliah gratis 100% dan juga bisa dapat uang saku tiap bulan

Slide 1
“LOCAL CAMPUS GLOBAL VALUES”
Slide
previous arrow
next arrow

Influenza A Mewabah di Asia Tenggara, Apa Itu? Simak Gejala dan Pencegahannya

Universitas Komputama – Wabah influenza A, khususnya subtipe H3N2, mulai menunjukkan tren peningkatan di kawasan […]

Ilustrasi gejala influenza, influenza A, H2N3. (Foto: ai.stmikkomputama.ac.id)


Universitas Komputama – Wabah influenza A, khususnya subtipe H3N2, mulai menunjukkan tren peningkatan di kawasan Asia Tenggara dan menjadi sorotan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) FluNet, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, mengonfirmasi bahwa kasus influenza di Indonesia didominasi oleh varian influenza A (H3N2).

“Dari data WHO terbanyak influenza A (H3),” ujar Aji dikutip dari detikcom, Minggu (19/10/2025).

Sementara, pakar epidemiologi dan praktisi global health security, Dicky, menyebut tren dominasi influenza A H3N2 tahun ini terjadi secara regional di Asia Tenggara, bahkan secara global. Ia menyoroti lonjakan kasus signifikan di Thailand, yang mencatat 61 kematian dari 702.308 kasus sejak awal tahun hingga awal Oktober 2025.

“Ini menunjukkan gelombang nyata di kawasan ASEAN,” jelas Dicky.

Menurut dia, rata-rata lama rawat inap pasien dewasa akibat infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) karena influenza A mencapai 9 hingga 10 hari, lebih lama dibandingkan infeksi virus lain.

Menghadapi situasi ini, Dicky menegaskan pentingnya langkah pencegahan, terutama bagi kelompok berisiko tinggi seperti anak kecil, lansia, ibu hamil, serta penderita penyakit kronis. Selain vaksinasi, masyarakat juga diimbau menjaga kebersihan diri, mengisolasi diri saat sakit, dan menggunakan masker di tempat padat untuk menekan penularan.

Berikut adalah ulasan mendalam mengenai Influenza A, merangkum Laman Kemenkes, Alodokter dan Halodoc, Minggu (19/10/2025):

Apa itu Influenza A?

Melansir situs Kemenkes, Influenza adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan, yaitu hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza tipe A, B, dan C.

Dalam banyak kasus, influenza mungkin hanya menyebabkan gejala ringan, tetapi pada bayi dan balita, virus ini dapat menyebabkan komplikasi serius.

Influenza A adalah salah satu tipe virus influenza yang paling sering menyebabkan flu pada manusia, dan juga dapat menginfeksi hewan seperti burung dan babi.

Apa Perbedaan Influensa A dengan Tipe Influenza Lain?

Berbeda dengan influenza B yang hanya menyerang manusia dan biasanya menyebabkan gejala lebih ringan, influenza A memiliki banyak subtipe dan berpotensi menimbulkan pandemi karena kemampuannya bermutasi dan berpindah antarspesies.

Sementara itu, influenza C umumnya hanya menyebabkan infeksi ringan pada saluran pernapasan atas, dan influenza D lebih banyak ditemukan pada hewan ternak serta belum terbukti menginfeksi manusia.

Gejala Infeksi Influenza A

Gejala influenza A umumnya mirip dengan flu pada umumnya, namun bisa lebih berat terutama pada kelompok rentan. Gejala utama meliputi demam tinggi, menggigil, batuk kering, pilek, sakit tenggorokan, nyeri otot, sakit kepala, kelelahan, dan kadang-kadang muntah atau diare (lebih sering pada anak-anak).

Menurut Alodokter, gejala biasanya muncul secara tiba-tiba dan dapat berlangsung selama 5–7 hari, meskipun rasa lemas bisa bertahan lebih lama. Pada kasusberat, influenza A dapat menyebabkan komplikasi seperti pneumonia, infeksi telinga, atau memperparah penyakit kronis yang sudah ada.

Cara Penularan dan Siapa Saja yang Berisiko Tinggi Terkena Influenza A?

Virus influenza A menyebar terutama melalui percikan air liur (droplet) yang keluar saat batuk, bersin, atau berbicara. Penularan juga bisa terjadi lewat kontak dengan permukaan yang terkontaminasi virus lalu menyentuh hidung atau mulut.

Kelompok yang berisiko tinggi mengalami komplikasi berat antara lain anak-anak, lansia, ibu hamil, serta penderita penyakit kronis seperti asma, diabetes, atau gangguan jantung. Oleh karena itu, vaksinasi flu tahunan sangat dianjurkan untuk kelompok ini.

Pencegahan Infeksi Influenza A

Menurut Halodoc, pencegahan utama adalah dengan melakukan vaksinasi influenza setiap tahun, terutama bagi kelompok berisiko tinggi.

Selain itu, menjaga kebersihan tangan, menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit, dan menggunakan masker di tempat ramai juga sangat dianjurkan.

Jika mengalami gejala flu, sebaiknya istirahat di rumah dan menghindari aktivitas di luar agar tidak menularkan virus ke orang lain.

Pengobatan Influenza A

Pengobatan influenza A umumnya bersifat suportif, yaitu istirahat yang cukup, minum banyak cairan, dan mengonsumsi obat penurun demam atau pereda nyeri seperti paracetamol.

Pada kasus tertentu, terutama bila gejala berat atau pasien berisiko tinggi, dokter dapat meresepkan obat antivirus seperti oseltamivir.

Menurut Alodokter, obat antivirus paling efektif bila diberikan dalam 48 jam pertama setelah gejala muncul. Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala berat seperti sesak napas, nyeri dada, atau demam tinggi yang tidak kunjung turun.

*Penyusunan artikel dengan bantuan ai.stmikkomputama.ac.id
**Tim Humas Universitas Komputama (UNIKMA), Cilacap, Jawa Tengah

Sumber:

  • Detik.com-https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-8164311/kemenkes-ingatkan-ri-dibayangi-kenaikan-influenza-a-mulai-ngegas-di-asia-tenggara
  • Alodokter.com-https://www.alodokter.com/influenza-a-ketahui-gejala-dan-pengobatannya
  • Halodoc.com-https://www.halodoc.com/artikel/mengenal-jenis-influenza-a-b-c-d-dan-gejalanya
  • Kemenkes-https://ayosehat.kemkes.go.id/topik-non-penyakit/infeksi-pernapasan–tb/influenza

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *