Slide 3
Slide 2
KULIAH DI STMIK KOMPUTAMA MAJENANG
KULIAH GRATIS 100%

Dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kamu bisa kuliah gratis 100% dan juga bisa dapat uang saku tiap bulan

Slide 1
“LOCAL CAMPUS GLOBAL VALUES”
previous arrow
next arrow

Fenomena Pejabat Klarifikasi ‘Cuma’ dengan Minta Maaf, Kenapa?

2. Lemahnya Penegakan Hukum dan Etika Institusi penegak hukum dan kode etik sering kali tidak […]

Ilustrasi minta maaf. (foto: Created by ChatGPT)


2. Lemahnya Penegakan Hukum dan Etika

Institusi penegak hukum dan kode etik sering kali tidak cukup tegas atau independen. Jika tidak ada sanksi nyata atau hukum yang ditegakkan, permintaan maaf bisa jadi “jalan pintas” untuk meredam kritik publik.

Contoh kasus 78 pegawai KPK pelaku pungli di Rutan KPK hanya disanksi dengan permohonan maaf terbuka, dan keputusan ini dikritik publik karena dinilai terlalu lunak. Apalagi hanya sebatas ucapan kontroversi semata. (Detiknews, 18 Februari 2024)

3. Strategi Komunikasi Politik

Permintaan maaf adalah strategi “damage control” — untuk membatasi kerusakan reputasi. Biasanya dilakukan setelah kasus menjadi viral atau mendapat perhatian publik. Dengan minta maaf, mereka berharap masyarakat cepat melupakan dan media berhenti memberitakan.

4. Kurangnya Akuntabilitas Publik

Banyak jabatan publik tidak memiliki mekanisme evaluasi yang kuat dari masyarakat. Tidak semua warga punya akses atau kekuatan untuk menuntut pertanggungjawaban yang nyata, jadi tekanan terhadap pejabat tidak selalu berujung pada tindakan nyata.

Berdasarkan penelitian “Perspektif Akuntabilitas Dalam Abuse Of Power Pejabat Publik Di Indonesia” menunjukkan bahwa sistem checks and balances yang lemah memicu masih adanya perilaku penyalahgunaan kekuasaan. (Jurnal Dialektika)

Kesimpulan:

Berdasarkan ilustrasi diatas bahwa Tidak ada manusia yang sempurna kecuali Rasululloh SAW. Setiap manusia pasti memiliki salah dan dosa, baik itu pejabat, petani, guru, polisi, apapun profesinya. Hal ini menjadi pembelajaran untuk kita semua bahwa dalam berbicara haruslah berhati-hati, apalagi sebagai public figure. Agama mengajarkan di dalam Hadits di terangkan “Salamatul insan fi hifdzil lisan artinya “Selamatnya manusia tergantung bagaimana ia mampu menjaga lisannya”. Maka dari itu permintaan maaf sangatlah penting bagi umat Islam sebagai konsekuensi atas kesalahan baik dari ucapan maupun Tindakan yang dilakukan seseorang. Rasulullah SAW menunjukkan bahwa meminta maaf bukan sesuatu yang akan menghinakan, tapi merupakan tindakan yang amat mulia. Siapa saja yang senang diberi lebih banyak rezeki dan umur panjang, maka dia harus menjalin hubungan baik (silaturahmi) dengan orang tua dan saudaranya,” (HR. Bukhari).

Namun, meskipun demikian. Permintaan maaf juga seharusnya bukan akhir dari tanggung jawab, melainkan awal dari proses pemulihan dan akuntabilitas. Di Indonesia, sering kali ini jadi “tameng” untuk menghindari konsekuensi. Ini memperlihatkan masih jauhnya praktik good governance dan transparansi yang seharusnya dimiliki oleh pejabat publik.

Karyono menilai tidak cukup dengan permintaan maaf, tetapi harus disertai dengan niat tulus untuk memperbaiki kinerjanya dan tidak mengulang lagi kegagalan. Namun menurutnya, jika gagal dua atau tiga kali berturut-turut maka perlu dibangun tradisi mundur bagi pejabat yang gagal. (Rizky Surya, Republika, 22 Juli 2021)

Wallahu A’lam Bishawab.

*Much. Solehudin, M.Pd, Penulis adalah dosen di STMIK Komputama Cilacap

Referensi:

  1. https://tekno.kompas.com/read/2021/03/03/07000067/orang-indonesia-dikenal-ramah-mengapa-dinilai-tidak-sopan-di-dunia-maya-?page=all
  2. https://sultra.antaranews.com/berita/516229/nusron-wahid-klarifikasi-dan-minta-maaf-atas-ucapan-soal-pengambilalihan-tanah
  3. https://www.instagram.com/reel/DOJG8iRE6LJ/
  4. https://www.tempo.co/ekonomi/menkeu-purbaya-klarifikasi-soal-respons-17-8-tuntutan-rakyat-saya-masih-pejabat-baru-di-sini-2068021
  5. https://medan.tribunnews.com/news/1758922/akhirnya-anak-purbaya-yudhi-minta-maaf-ke-sri-mulyani-yudo-sadewo-cuma-becanda-ke-temannya
  6. https://www.medcom.id/rona/keluarga/0KvXR39b-mengapa-permintaan-maaf-sangat-penting
  7. https://www.kompasiana.com/hakimrahmanu4782/68b142abc925c47631613812/pola-klarifikasi-pejabat-yang-berulang-dari-permintaan-maaf-hingga-janji-tindak-tegas-tapi-mengapa-hal-ini-terus-terjadi-lagi
  8. https://www.detik.com/sumut/berita/d-7199036/sanksi-minta-maaf-untuk-pegawai-kpk-pelaku-pungli-dikritik?
  9. https://news.republika.co.id/berita/qwmlib282/minta-maaf-belum-jadi-budaya-pejabat-apalagi-mundur?
  10. https://jurnaldialektika.com/index.php/piani/article/view/170
Halaman: 1 2 3

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *