Universitas Komputama – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza digelar di Sharm El-Sheikh , Mesir. Para pemimpin dunia mulai hadir di Bandara Sharm El Sheikh pada Senin 13 Oktober 2025.
Menarik dicermati, kenapa KTT sepenting ini digelar di Sharm El-Sheikh. Apakah ada makna di balik pemilihan kota tersebut untuk agenda besar?
Melansir Wikipedia Indonesia, Sharm El Sheikh (bahasa Arab Mesir: شرم الشيخ, IPA: [ˈʃɑɾm eʃˈʃeːx], yang secara harfiah berarti “teluk Sheikh”)—juga dikenal dengan berbagai penulisan seperti Sharm el-Sheikh, Sharm el Sheikh, atau Sharm El-Sheikh—merupakan sebuah kota yang terletak di ujung selatan Semenanjung Sinai, Mesir. Kota ini berada di sepanjang pesisir yang membentang antara Laut Merah dan Pegunungan Sinai.
Fakta-Fakta Kota Sharm el-Sheikh Mesir

Berikut adalah fakta-fakta unik tentang Sharm el-Sheikh, melansir IDN Times, Senin (13/10/2025):
1. Letak Geografis Istimewa
Sharm el-Sheikh terletak di ujung selatan Semenanjung Sinai, di antara Gurun Sinai dan Laut Merah. Lanskapnya yang dramatis menawarkan paduan gurun pasir dan laut biru jernih, menjadi surga bagi pencinta petualangan.
2. Dijuluki “Mutiara Sinai”
Kota ini dikenal sebagai “Pearl of Sinai” atau “Mutiara Sinai” karena keindahan alamnya yang luar biasa. Meskipun berada di kawasan gurun, Sharm el-Sheikh tetap hijau berkat sistem irigasi modern dan taman-taman yang tertata rapi.
3. Lokasi Favorit KTT Internasional
Sharm el-Sheikh sering menjadi tempat penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi (KTT) dan pertemuan diplomatik penting. Kota ini pernah menjadi tuan rumah KTT Perdamaian Timur Tengah, COP27 (Konferensi Perubahan Iklim PBB 2022), dan KTT Perdamaian Gaza 2025. Berkat peran ini, UNESCO menetapkannya sebagai “City of Peace”.
4. Surga Diving dan Snorkeling
Perairan sekitar Sharm el-Sheikh adalah bagian dari Taman Nasional Ras Mohammed yang memiliki lebih dari 200 spesies karang dan ribuan jenis ikan tropis. Spot populer di antaranya Shark Reef dan Yolanda Reef, dengan air yang sangat jernih dan jarak pandang lebih dari 30 meter.
5. Cuaca Hangat Sepanjang Tahun
Kota ini memiliki cuaca cerah hampir sepanjang tahun, dengan suhu rata-rata 20–35 derajat Celsius. Hal ini membuat Sharm el-Sheikh menjadi destinasi favorit, terutama saat musim dingin di Eropa.
6. Pusat Wisata Ramah Muslim
Meski modern dan banyak dipengaruhi budaya Barat, Sharm el-Sheikh tetap ramah bagi wisatawan Muslim. Banyak restoran menawarkanmenu halal dan hotel menyediakan fasilitas musala. Masjid Al Mustafa menjadi ikon spiritual dan wisata religi di kota ini.
7. Pernah Diduduki Israel
Sharm el-Sheikh pernah diduduki Israel dari 1967 hingga 1982. Pada masa pendudukan tersebut, kota ini mulai dikembangkan sebagai kawasan wisata, dan terus berkembang setelah kembali ke tangan Mesir.
8. Terdapat Monumen Perdamaian Dunia
Di Sharm el-Sheikh terdapat The Peace Icon Memorial, monumen ikonik di Jalan Bandara. Monumen ini berbentuk gugusan granit hitam dengan bunga teratai, delapan sayap, bola dunia, dan burung merpati membawa ranting zaitun. Monumen ini memegang rekor Guinness World Record sebagai karya seni logam tertinggi di dunia.
—
*Penyusunan artikel dengan bantuan ai.stmikkomputama.ac.id
**Tim Humas Universitas Komputama (UNIKMA) Cilacap, Jawa Tengah
Sumber:
- Wikipedia – https://id.wikipedia.org/wiki/Sharm_el-Sheikh
- Instagram – https://www.instagram.com/sharmel_sheikh/
- IDN Times – https://www.idntimes.com/travel/destination/fakta-unik-sharm-el-sheikh-lokasi-ktt-perdamaian-gaza-di-mesir-00-z5hk4-f9fjjp