Banner Tarik Pameran Elektronik dan Teknologi Modern Biru dan Merah Muda (1)
previous arrow
next arrow

Dosen Inovatif UNIKMA Cilacap, Mengajar Matematika dengan Aplikasi Android

Unikma.ac.id – Perubahan besar dalam dunia pendidikan kini tidak lagi dapat dihindari. Revolusi digital telah […]


Unikma.ac.id – Perubahan besar dalam dunia pendidikan kini tidak lagi dapat dihindari. Revolusi digital telah menggeser cara kita belajar, berpikir, dan mengajar. Di ruang kelas masa kini, buku dan papan tulis tak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar.

Sebaliknya, smartphone di tangan mahasiswa justru menjadi jembatan menuju pembelajaran yang lebih interaktif dan bermakna.

Dalam konteks ini, dosen bukan hanya penyampai ilmu, tetapi juga inovator pendidikan yang mampu menghadirkan pengalaman belajar matematika melalui media digital. Salah satu wujud nyata inovasi itu adalah pemanfaatan aplikasi Android dalam proses pembelajaran matematika.

Mengapa Android?

Android merupakan sistem operasi yang paling banyak digunakan di dunia.
Menurut laporan Statista (2024), lebih dari 70% pengguna smartphone global menggunakan Android. Artinya, hampir setiap mahasiswa memiliki perangkat yang berpotensi menjadi alat belajar personal berbasis teknologi.

Bagi dosen yang kreatif, Android bukan sekadar media komunikasi, melainkan ruang inovasi pembelajaran. Melalui aplikasi berbasis Android, konsep-konsep matematika yang abstrak dapat divisualisasikan, dimanipulasi, dan dieksplorasi secara real-time oleh mahasiswa.

Matematika yang Hidup di Genggaman

Bayangkan ketika mahasiswa tidak hanya mendengar penjelasan tentang transformasi geometri, tetapi juga menggerakkan objek langsung di layar ponsel mereka menggunakan aplikasi interaktif seperti GeoGebra, Photomath, atau Mathway.
Atau saat mereka belajar integral dan turunan menggunakan aplikasi simulasi berbasis grafik yang menunjukkan perubahan kurva secara dinamis.

Pendekatan seperti ini menjadikan matematika lebih konkret, visual, dan kontekstual, sekaligus meningkatkan engagement mahasiswa dalam belajar.
Dosen yang mampu mengintegrasikan aplikasi Android ke dalam perkuliahan bukan hanya mengajar, tapi menciptakan pengalaman belajar yang bermakna dan relevan dengan zaman.

Dosen Sebagai Inovator Digital

Menjadi dosen inovatif berarti berani melangkah keluar dari zona nyaman konvensional.
Inovasi tidak harus selalu berarti menciptakan aplikasi baru, tetapi bisa dimulai dari langkah sederhana, seperti mengadaptasi aplikasi yang sudah ada untuk keperluan pembelajaran.

Contoh:

– Menggunakan GeoGebra for Android untuk mengajarkan konsep vektor, fungsi, atau matriks.

– Menggunakan Desmos untuk memvisualisasikan grafik fungsi dan transformasinya.

– Mengembangkan media pembelajaran sederhana dengan App Inventor yang bisa digunakan mahasiswa dalam praktik mengajar di sekolah.

Pendekatan ini sejalan dengan visi kampus berbasis IT seperti Universitas (UNIKMA), yang menekankan pentingnya literasi digital bagi tenaga pendidik masa depan.

Dampak pada Mahasiswa Calon Guru

Bagi mahasiswa Pendidikan Matematika, keterlibatan dosen dalam penggunaan teknologi pembelajaran berbasis Android memberikan dua manfaat besar:

1. Menumbuhkan kreativitas pedagogis, karena mahasiswa belajar langsung bagaimana mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran.

2. Meningkatkan relevansi profesional, karena mereka akan siap menghadapi dunia pendidikan modern yang semakin digital dan adaptif.

Dengan demikian, dosen inovatif berperan ganda: sebagai pengajar sekaligus inspirator, yang menanamkan semangat eksplorasi dan pembaruan kepada mahasiswa.

Inovasi dalam pendidikan tidak selalu datang dari teknologi canggih, melainkan dari cara berpikir kreatif seorangpendidik.

Ketika dosen mampu memanfaatkan aplikasi Android untuk menjelaskan konsep matematika yang kompleks, ia tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan budaya belajar baru yang lebih aktif, partisipatif, dan relevan dengan dunia digital.

Melalui pendekatan seperti ini, Prodi Pendidikan Matematika Universitas Komputama terus berkomitmen mencetak guru matematika profesional yang inovatif dan melek teknologi, siap berkontribusi di dunia pendidikan Indonesia.

Ingin belajar menjadi guru matematika yang kreatif, digital, dan siap mengajar dengan teknologi terkini?

Mari bergabung bersama kami di Prodi Pendidikan Matematika Universitas Komputama, tempat di mana matematika, teknologi, dan inovasi berpadu menjadi kekuatan pendidikan masa depan.

👉 Info dan Pendaftaran, segera hubungi 0877.3535.5798

*Penulis adalah Dosen Pendidikan Matematika Universitas Komputama

Referensi:

1. Hohenwarter, M., & Jones, K. (2018). GeoGebra as a Bridge between Geometry, Algebra and Calculus: The Case for Android Integration in Teaching. Journal of Mathematics Education, 11(2), 45–58.

2. Puentedura, R. R. (2022). Transformation, Technology, and Education: The SAMR Model Revisited. Educational Technology Research Review, 29(3), 112–125.

3. Mishra, P., & Koehler, M. J. (2006). Technological Pedagogical Content Knowledge: A Framework for Teacher Knowledge. Teachers College Record, 108(6), 1017–1054.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *