UNIKMA, Cilacap – Tanggal 3 Oktober 2025 jatuh pada Jumat. Ini adalah Jumat pertama di bulan Oktober 2025.
Diapit oleh tiga hari bersejarah, mulai dari 30 September, 1 Oktober dan esok 5 Oktober 2025, muncul pertanyaan penting, tanggal 3 Oktober memperingati hari apa?
Diketahui, 1 Oktober adalah Hari Kesaktian Pancasila. Sedangkan 5 Oktober adalah Hari Ulang Tahun (HUT) TNI.
Ternyata di tingkat nasional dan internasional terdapat beberapa peringatan pada 3 Oktober. Merangkum berbagai sumber, berikut ini redaksi Unikma.ac.id menyajikan daftar peringatan penting pada tanggal 3 Oktober 2025, meliputi hari peringatan nasional dan internasional:
3 Oktober Memperingati Hari Apa?
1. Peringatan Nasional (Indonesia)
Hari Ulang Tahun Pembela Tanah Air (PETA)
Memperingati pembentukan PETA pada 3 Oktober 1943. PETA berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan cikal bakal TNI. Diperingati dengan upacara bendera, tabur bunga, dan mengenang jasa para pejuang.
Pembela Tanah Air, atau dalam bahasa Jepang Kyōdo Bōei Giyūgun, adalah satuan paramiliter sukarela yang dibentuk oleh pemerintah Jepang di wilayah Hindia Belanda selama pendudukan Jepang, sebagai bagian dari strategi Jepang dalam Perang Pasifik. PETA dibentuk untuk melibatkan penduduk pribumi dalam usaha pertahanan.
Sejarah Peta dan Kroniknya
Awal Pembentukan
Usaha pembentukan PETA muncul setelah Jepang menguasai Hindia Belanda. Pemerintah militer Jepang mulai membangun organisasi kemiliteran bagi rakyat lokal, seperti Seinen Dōjō dan Seinendan.
Permohonan resmi pembentukan milisi sukarela datang dari beberapa tokoh pribumi, termasuk Gatot Mangkoepradja dan tokoh-tokoh lainnya, yang menyampaikan keinginan bahwa rakyat Indonesia dapat berkontribusi langsung melalui barisan pertahanan.
Pada tanggal 3 Oktober 1943, berdasarkan maklumat Jepang (Osamu Seirei No. 44), PETA secara resmi dibentuk di Pulau Jawa. Pelatihan pusat para perwira dilakukan di Bogor.
Perekrutan dan Struktur
Perekrutan anggota bersifat sukarela. Anggotanya berasal dari penduduk lokal dengan berbagai latar belakang. Unit-unit PETA disusun dalam batalion (daidan), setiap batalion kira-kira terdiri dari 500 orang. Batalion ini dibagi ke dalam kompi, peleton, dan regu.
Pada awalnya jumlah batalion di Jawa sekitar 35, kemudian berkembang menjadi 66 batalion. Di Bali dan Sumatra juga dibentuk batalion-batalion.
Keterlibatan Penduduk Lokal & Dukungan
Tokoh-tokoh lokal dan agama ikut berperan dalam menyuarakan pembentukan PETA sebagai bagian dari usaha mempertahankan “tanah air”.
Kelompok-kelompok masyarakat melalui surat kepada pejabat Jepang dan publik melalui surat kabar mendukung pembentukan PETA, berharap dengan demikian rakyat dapat terlibat langsung dalam tugas pertahanan.
Pemberontakan PETA di Blitar
Pada 14 Februari 1945, batalion PETA di Blitar melakukan pemberontakan yang dipimpin oleh Soeprijadi. Pemberontakan tersebut dipicu oleh keprihatinan atas kondisirakyat miskin dan penderitaan para romusha. Aksi ini berhasil dipadamkan. Banyak anggota yang ditangkap; beberapa dihukum mati.
Pembubaran
Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945) dan kapitulasi Jepang, PETA diperintahkan menyerah dan menyerahkan persenjataannya sekitar 18 Agustus 1945.
Presiden Sukarno mendukung pembubaran PETA agar Indonesia yang baru merdeka ini tidak dianggap sebagai kolaborator Jepang. Perintah resmi perpisahan dari Panglima Angkatan Darat Jepang di Jawa disampaikan sekitar 19 Agustus 1945.
Peran dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia
Banyak mantan anggota PETA yang kemudian menjadi tokoh militer penting dalam Revolusi Nasional Indonesia dan pembentukan angkatan bersenjata Indonesia.
Organisasi PETA memberikan dasar pengalaman, struktur, dan pelatihan bagi tentara formal seperti BKR (Badan Keamanan Rakyat), TKR (Tentara Keamanan Rakyat), TRI (Tentara Republik Indonesia), dan akhirnya TNI (Tentara Nasional Indonesia). Keberadaan PETA dianggap sebagai salah satu cikal bakal TNI karena pelatihan awal dan pengalaman militernya.
Tokoh Lulusan PETA (Contoh)
Beberapa tokoh nasional yang pernah menjadi anggota atau lulusan PETA antara lain Soedirman dan Soeharto, yang kemudian memainkan peran besar dalam militer dan pemerintahan pasca kemerdekaan.
Peringatan Internasional
2. Hari Senyum Sedunia (World Smile Day)
- Mengajak masyarakat untuk berbagi senyum dan kebaikan.
- Momentum untuk menyebarkan energi positif.
3. National Boyfriend Day
- Populer di media sosial, khususnya di Amerika Serikat.
- Hari untuk mengapresiasi pasangan pria.
4. German Unity Day (Hari Persatuan Jerman)
- Memperingati penyatuan Jerman Timur dan Barat pada tahun 1990.
- Dirayakan dengan konser, parade, dan festival budaya di Jerman.
5. National Foundation Day (Gaecheonjeol) – Korea Selatan
- Hari berdirinya bangsa Korea oleh Raja Dangun.
- Dirayakan dengan upacara penghormatan leluhur dan parade budaya.
6. National Tourism Day – Maladewa
- Menekankan pentingnya sektor pariwisata bagi ekonomi negara Maladewa.
7. World Temperance Day
- Hari untuk mengingatkan bahaya konsumsi alkohol berlebihan.
8. Virus Appreciation Day
- Untuk meningkatkan pemahaman tentang peran virus dalam ilmu pengetahuan dan bioteknologi.
9. Mean Girls Day
- Dirayakan oleh penggemar film “Mean Girls” (2004) sebagai bentuk nostalgia budaya pop.
10. Hari Kemerdekaan Irak
- Memperingati kemerdekaan Irak dari Inggris pada tahun 1932.
—
*Penyusunan artikel dengan bantuan ai.unikma.ac.id
**Penulis adalah jurnalis, membantu di Universitas Komputama (UNIKMA) Cilacap
Sumber:
- Jurnas – https://www.jurnas.com/artikel/1647446/Kalender-3-Oktober-2025-Cek-Peringatan-Hari-Ini/
- Berita Nasional – https://beritanasional.com/detail/116088/tanggal-3-oktober-memperingati-hari-apa-saja-ini-daftar-lengkapnya
- Kompas – https://www.kompas.com/jawa-barat/read/2025/10/02/230000088/tanggal-3-oktober-2025-hari-apa-cek-kalender-jawa-hijriah-dan
- Detik – https://www.detik.com/jogja/berita/d-8141286/daftar-peringatan-di-bulan-oktober-2025-dari-hari-besar-nasional-internasional
- Wikipedia – https://id.wikipedia.org/wiki/3_Oktober