Universitas Komputama – Fenomena suara dentuman misterius yang terdengar sebelum terjadinya gempa dan tsunami telah berulang kali dilaporkan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Suara ini kerap menjadi tanda alami yang disadari masyarakat, namun hingga kini masih menjadi teka-teki ilmiah.
Lantas, bagaimana penjelasan para ahli tentang suara dentuman ini?
Sejumlah peristiwa tsunami besar di Indonesia selalu diwarnai dengan kisah dentuman misterius. Pada Tsunami Aceh 2004, misalnya, banyak saksi di pesisir melaporkan suara ledakan keras dari arah laut sebelum gelombang raksasa menerjang.
Fenomena serupa juga terjadi di Kebumen pada tsunami Jawa 2006, serta di pesisir Banten dan Lampung saat tsunami Selat Sunda 2018.
Suara dentuman yang terdengar sebelum gelombang datang ini menimbulkan kepanika, ada yang berlari menjauh, namun ada pula yang justru mendekat karena penasaran.
Tidak hanya di Indonesia, catatan sejarah juga menunjukkan fenomena serupa di Jepang pada tahun 1896, ketika warga mendengar suara ledakan dari laut sebelum tsunami besar Sanriku.
Analisa Para Ahli

Para ahli dari BMKG, BRIN (sebelumnya LIPI), hingga akademisi dan peneliti internasional telah berupaya menjelaskan fenomena ini. Berikut rangkuman penjelasan dan kutipan langsung dari para narasumber:
1. Longsoran Dasar Laut dan Pergerakan Patahan
Dr. Dwikorita Karnawati (Kepala BMKG) menyatakan, dentuman itu kemungkinan besar berasal dari proses longsoran dasar laut atau pergerakan patahan yang sangat besar, sehingga menghasilkan gelombang tekanan yang sampai ke permukaan dan terdengar sebagai suara dentuman. (Kompas.com, 25 Desember 2024)
2. Letusan Gunung Api Bawah Laut
Pada kasus tsunami Selat Sunda 2018, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, menjelaskan, suara dentuman keras yang terdengar sebelum tsunami kemungkinan berasal dari letusan Gunung Anak Krakatau. Letusan itu menghasilkan gelombang tekanan udara (shockwave) yang bisa terdengar sebagai dentuman di sekitar pesisir. (Detik.com, 23 Desember 2018)
3. Proses Fisik Lain di Dasar Laut
Dr. Hamzah Latief (Peneliti Tsunami, BRIN/LIPI) menjelaskan, dDentuman yang terdengar sebelum tsunami bisa berasal dari proses longsoran bawah laut atau letusan gunung api bawah laut. Gelombang suara menjalar lebih cepat daripada gelombang tsunami, sehingga terdengar lebih dulu. (Kompas.com, 26 Desember 2018)
4. Retakan atau Patahan Batuan
Dr. Danny Hilman Natawidjaja (Peneliti Geoteknologi LIPI) mengatakan, dentuman keras sebelum tsunami itu bisa jadi berasal dari retakan atau patahan batuan di dasar laut yang sangat besar dan tiba-tiba. Proses ini melepaskan energi yang sangat besar, sebagian dalam bentuk gelombang suara. (Kompas.com, 26 Desember 2018)
Hipotesis Tambahan: Gas Hidrat dan Fenomena Lain

Selain penjelasan di atas, ada juga hipotesis lain terkait sumber suara misterius di Bumi. Irwan Meilano (Pakar Tektonik ITB) menyebutkan kemungkinan pelepasan gas metana hidrat di dasar laut akibat gempa atau tsunami sebagai penyebab suara ledakan.
“Ada yang berpendapat, itu akibat pelepasan gas hidrat,” demikian dikutip National Geographic Indonesia.
Tak hanya suara, fenomena misterius lain seperti “cahaya gempa” juga tercatat. Friedemann Freund (NASA) menjelaskan, cahaya gempa bisa muncul akibat interaksi gelombang seismik dengan batuan yang melepaskan partikel bermuatan, sementara Bruce Presgrave (USGS) menegaskan fenomena ini sangat jarang sehingga belum bisa dijadikan alat prediksi gempa.
Fenomena Suara Misterius Lain di Bumi
Selain dentuman sebelum tsunami/gempa, dunia juga mengenal fenomena “hum” (dengungan misterius) dan suara gemuruh yang sering kali tidak diketahui sumber pastinya.
Hal ini menunjukkan bahwa Bumi masih menyimpan banyak misteri terkait suara-suara alam yang bisa menjadi pertanda bencana.
Kesimpulan: Belum Dipahami Sepenuhnya Secara Ilmiah
Fenomena dentuman atau suara misterius sebelum tsunami dan gempa adalah kenyataan yang sering dialami masyarakat pesisir Indonesia dan dunia. Para ahli umumnya sepakat bahwa suara tersebut berasal dari berbagai proses fisik besar di dasar laut, seperti longsoran, pergerakan patahan, retakan batuan, letusan gunung api bawah laut, atau bahkan pelepasan gas hidrat.
Gelombang suara atau shockwave dari peristiwa tersebut merambat lebih cepat daripada gelombang tsunami, sehingga terdengar lebih dulu oleh warga.
Namun, hingga kini fenomena ini masih belum sepenuhnya dipahami secara ilmiah dan membutuhkan penelitian lebih lanjut. Meski demikian, suara dentuman misterius ini tetap menjadi salah satu tanda alami yang patut diwaspadai, terutama sebagai peringatan dini bagi masyarakat pesisir akan potensi datangnya tsunami atau bencana besar lain.
—
*Penyusunan artikel dengan bantuan ai.stmikkomputama.ac.id
**Tim Humas Universitas Komputama (UNIKMA), Cilacap, Jawa Tengah
Sumber:
- AntaraNews.com – https://www.antaranews.com/berita/38152/warga-kebumen-dengar-dentuman-sebelum-tsunami
- Kompas.com – https://www.kompas.com/tren/read/2024/12/25/200000965/ada-dentuman-keras-dari-laut-sebelum-gelombang-air-datang-di-tsunami-aceh?page=all
- Detik.com – https://news.detik.com/berita/d-4357206/korban-sebelum-tsunami-datang-ada-suara-dentuman-kayak-monster
- National Geographic Indonesia – https://nationalgeographic.grid.id/read/13298941/penjelasan-ilmiah-atas-suara-misterius-di-bumi