Unikma.ac.id – Dalam dunia pengembangan perangkat lunak, menulis kode bukan sekadar agar komputer “jalan”, tetapi juga agar manusia (termasuk diri kita sendiri di masa depan) bisa memahami, memelihara, dan mengembangkan kode tersebut dengan mudah.
Inilah esensi dari Clean Code: A Handbook of Agile Software Craftsmanship oleh Robert C. Martin sering disebut “Uncle Bob” yang memperkenalkan istilah clean code sebagai “kode yang mudah dibaca, mudah dimengerti, dan mudah di-maintenance”.
Kenapa Clean Code itu Penting
Menulis kode yang bersih bukan hanya soal estetika ada manfaat praktis yang sangat nyata:
- Kolaborasi tim yang lebih baik: kode yang mudah dibaca memungkinkan rekan satu tim cepat memahami dan melanjutkan pekerjaan.
- Waktu pemeliharaan yang lebih rendah: clean code membantu mengurangi technical debt.
- Kemampuan beradaptasi dan skalabilitas: kode yang bersih memudahkan ekspansi dan perubahan.
- Meningkatkan produktivitas: developer tidak perlu menebak maksud kode, sehingga lebih efisien.
Prinsip Utama Clean Code
Di bawah ini beberapa prinsip inti yang banyak disebut dalam literatur clean code.
- Nama yang Bermakna (Meaningful Names)
Penamaan variabel, fungsi, kelas harus mencerminkan maksud dan tujuan dengan jelas.
// Buruk
int d = …;
// Lebih baik
int daysSinceLastLogin = …;
Dengan nama yang baik, pembaca kode langsung tahu “apa” dan “kenapa”.
- KISS Keep It Simple, Stupid : Jaga agar solusi tetap sederhana dan tidak over-engineered, Kompleksitas adalah musuh utama pemeliharaan. Jika Anda bisa menyelesaikan dengan 5 baris yang jelas – jangan buat jadi 50 baris yang rumit.
- DRY – Don’t Repeat Yourself : Hindari pengulangan kode dengan membuat fungsi atau modul reusable.
- Satu Fungsi/Modul – Satu Tanggung Jawab : Setiap fungsi atau kelas sebaiknya punya satu alasan untuk berubah (Single Responsibility Principle).
- Format dan Struktur Konsisten : Gunakan indentasi, spasi, dan konvensi penamaan yang konsisten di seluruh proyek.
- Minimalkan Komentar : Kode yang Bicara Sendiri: Komentar digunakan untuk menjelaskan ‘mengapa’, bukan ‘apa’.
- Refactoring secara Teratur : Perbaiki struktur kode secara rutin agar tetap sehat dan mudah dipelihara.
Praktik-Terapan Clean Code
Untuk menerapkan prinsip tadi, berikut langkah-langkah praktis yang bisa Anda lakukan.
- Mulai dari proyek kecil: biasakan clean code sejak awal.
Terapkan nama yang baik, fungsi kecil, hindari duplikasi – bahkan dalam script atau modul kecil. Budaya clean code lahir dari kebiasaan kecil.
- Gunakan code review untuk menjaga standar tim.
Tim Anda bisa menyepakati panduan minimal: misal fungsi maksimal 30 baris, variabel harus meaningful, hindari magic number. Review oleh rekan membuat standarisasi terjaga.
- Automasi format & linting agar konsistensi terjaga.
Gunakan alat seperti linters, formatters otomatis – sehingga aspekformat dan konsistensi tak menjadi beban manual.
- Tulis tes otomatis dan lakukan refactor dengan aman.
Dengan tes otomatis, Anda lebih berani merombak kode (refaktor) karena tahu bila sesuatu rusak. Clean code dan test yang baik berjalan beriringan.
- Dokumentasikan alasan desain, bukan sekadar fungsi.
Jika keputusan desain spesifik dibuat (misalnya “menggunakan cache karena …”), dokumentasikan alasannya. Tapi hindari komentar menjelaskan “apa fungsi ini doing” yang seharusnya jelas dari nama.
Contoh Sebelum vs Sesudah
Misalnya Anda memiliki fungsi berikut dalam JavaScript:
Buruk
(JavaScript):
function pc(u, p) {
let r = u * p;
if (r > 1000) {
return r * 0.1;
} else {
return r * 0.05;
}
}
Lebih baik (Clean Code):
const HIGH_VALUE_THRESHOLD = 1000;
const HIGH_VALUE_DISCOUNT_RATE = 0.1;
const NORMAL_DISCOUNT_RATE = 0.05;
function calculatePurchaseAmount(userQuantity, productPrice) {
const rawAmount = userQuantity * productPrice;
if (rawAmount > HIGH_VALUE_THRESHOLD) {
return applyDiscount(rawAmount, HIGH_VALUE_DISCOUNT_RATE);
}
return applyDiscount(rawAmount, NORMAL_DISCOUNT_RATE);
}
function applyDiscount(amount, rate) {
return amount * rate;
}
Perubahan yang dilakukan:
- Nama fungsi, variabel jelas: calculatePurchaseAmount, userQuantity, productPrice, etc.
- Terlihat logika: threshold, discount rate dipisah konstanta.
- Fungsi kecil bertugas pada satu hal (applyDiscount).
- Struktur mudah dibaca & dipahami.
Tantangan dan Catatan Penting
Meski sangat baik, penerapan clean code tidak tanpa tantangan:
- Skala proyek kecil vs besar: apa yang “cukup bersih” dapat berbeda tergantung konteks. Beberapa developer mengingat:
“Clean code is a mindset and a habit. … It is not written by accident.”
- Terlalu kaku atau dogmatis terhadap prinsip bisa membuat over-engineering. Anda tetap membutuhkan keseimbangan antara “bersih” dan “pragmatik”.
- Penilaian “bersih” itu relatif berdasarkan tim, bahasa pemrograman, gaya, konteks. Beberapa pengembang mengatakan:
“I treat clean-code principles as ideals rather than rigid rules.”
Kesimpulan
Menulis clean code adalah bagian penting dari profesi pengembang perangkat lunak yang matang. Dengan kode yang mudah dibaca, dipahami, dan diubah, Anda serta tim akan mendapatkan keuntungan nyata dalam jangka panjang baik dari segi kolaborasi, pemeliharaan, maupun pengembangan fitur baru.
Mulailah dengan kebiasaan kecil: beri nama variabel dengan benar, pecah fungsi yang terlalu besar, hindari duplikasi. Dari situ, bangun budaya kode yang bersih. Ingat : kode yang baik bukan hanya untuk mesin, tetapi juga untuk manusia.
—
*Penulis adalah Tim Puskom Universitas Komputama (UNIKMA), Cilacap, Jawa Tengah.
Referensi:
- Suitmedia – “Clean Code: Apa saja Prinsip dan Penerapannya” (Februari 2023) https://suitmedia.com/ideas/clean-code-apa-saja-prinsip-dan-penerapannya
- CodePolitan – “Clean Code Adalah: Pengertian,Manfaatnya, dan Contoh untuk Developer” (Nov 2024) https://www.codepolitan.com/blog/clean-code-adalah-pengertian-manfaatnya-dan-contoh-untuk-developer
- Jagoan Hosting – “Apa itu Clean Code? Prinsip, Contoh dan Tips Menulis” (Jan 2025) https://www.jagoanhosting.com/blog/clean-code/
- Universitas Islam Indonesia (UII) – Jurnal “Implementasi Clean Code Pada Pengembangan Aplikasi …” (2021) https://journal.uii.ac.id/AUTOMATA/article/view/19528









