Universitas Komputama – Dalam Islam, gempa bumi bukanlah fenomena geologi biasa. Semua yang terjadi di muka bumi telat tercatat di Lauhul Mahfudz dan sudah menjadi ketentuan Allah SWT.
Dalam perspektif lain, banyaknya gempa bumi disebut sebagai salah satu tanda kiamat. Cukup banyak dalil hadis yang menunjukkan hal itu.
Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda:
لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَكْثُرَ الزَّلاَزِلُ
Artinya: “Tidak akan tiba hari Kiamat hingga banyak terjadi gempa bumi.” (HR. Bukhari).
Namun sebagai negeri yang berada persis di pertemuan tiga lempeng tektonik, gempa bumi sangat wajar terjadi. Indonesia memang merupakan salah satu negara dengan aktivitas gempa bumi paling tinggi di dunia. Tiga lempeng tektonik besar itu yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik.
Daerah pertemuan lempeng ini disebut sebagai “Ring of Fire” atau cincin api Pasifik, yang memang sangat rawan terhadap gempa bumi dan letusan gunung berapi.
Namun begitu, dalam eskatologi Islam, kiamat adalah keniscayaan dan pasti akan terjadi. Salah satu tandanya adalah banyaknya gempa bumi.
Lantas, seperti apa ciri-ciri gempa yang dimaksud sebagai tanda kiamat? Berikut ini penjelasannya berdasar hadis.
1. Gempa Menyeluruh di Dunia
Sebelum kiamat akan terjadi gempa bumi dalam waktu yang cukup lama selama beberapa tahun. Dari sahabat Salamah bin Nufail as-Sakuni radhiallahu ‘anhu, beliau berkata,
كُنَّا جُلُوسًا عِنْدَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. (وَذَكَرَ الْحَدِيْثَ وَفِيْهِ) وَبَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ مُوتَانٌ شَدِيدٌ وَبَعْدَهُ سَنَوَاتُ الزَّلاَزِلِ
Artinya: “Kami pernah duduk-duduk bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam… (lalu beliau menuturkan haditsnya) dan sebelum Kiamat ada dua kematian yang sangat dahsyat, dan setelahnya terjadi tahun-tahun yang dipenuhi dengan gempa bumi.” (HR. Ibnu Majah, shahih)
Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan gempa bumi terjadi hampir di seluruh penjuru bumi. Beliau berkata, yang artinya: “Sungguh gempa banyak terjadi pada negara-negara di utara, timur dan barat, namun yang nampak dari maksudnya lafadz ‘banyak’ adalah mencakup keseluruhan dan terjadi terus-menerus.” (Fathul Bari 31/93-94)
2. Gempa Bumi Disertai Bencana dan Masalah Besar
Secara umum tanda kiamat adalah terjadinya gempa bersama bencana dan masalah-masalah yang besar. Abdullah bin Hawalah radhiallahu ‘anhu berkata,
وَضَعَ رَسُـوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْ عَلَى رَأْسِي -أَوْ عَلىَ هَامَتِي- فَقَالَ: يَا ابْـنَ حَوَالَةَ! إِذَا رَأَيْتَ الْخِلاَفَةَ قَدْ نَزَلَتِ الأَرْضَ الْمُقَدَّسَةَ، فَقَدْ دَنَتِ الزَّلاَزِلُ وَالْبَلاَيَـا وَاْلأُمُورُ الْعِظَامُ، وَالسَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ أَقْرَبُ إِلَى النَّاسِ مِنْ يَدَيَّ هَذِهِ مِنْ رَأْسِكَ
Artinya: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meletakkan kedua tangannya di atas kepalaku, lalu beliau berkata, ‘Wahai Ibnu Hawalah! Jika engkau melihat kekhilafahan telah turun di atas bumi-bumi yang disucikan, maka telah dekatlah gempa, bencana dan masalah-masalahbesar, dan hari Kiamat saat itu lebih dekat kepada manusia daripada dekatnya kedua tanganku ini dari kepalamu.’” (HR. Ahmad, shahih).
Para ulama seperti Al-Hafizh Ibn Hajar Al-Asqalani dan Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri menjelaskan bahwa kekhilafahan yang dimaksud adalah kepemimpinan umat Islam yang berpindah ke wilayah Syam. Ini merupakan salah satu tanda besar menjelang kiamat.
Hadis ini juga menunjukkan bahwa fenomena alam (seperti gempa) dan berbagai musibah besar akan semakin sering terjadi di akhir zaman sebagai peringatan dan ujian bagi manusia.
Itulah dua gempa yang dikaitkan dengan tanda kiamat. Sebenarnya, sasih banyak hadis lain yang menyiratkan ciri-ciri gempa yang bisa disebut sebagai tanda kiamat. Insya Allah akan diulas dalam kesempatan berikutnya,
Dari penjelasan di atas, sebagai seorang muslim hendaknya intropeksi diri ketika banyak terjadi gempa. Bisa jadi ini merupakan tanda dan peringatan kepada umat manusia agar kembali kepada Allah dan bertaubat. Semoga bermanfaat, wallahua’lam.
—
*Penyusunan artikel dengan bantuan ai.stmikkomputama.ac.id
**Tim Humas Universitas Komputama (UNIKMA), Cilacap, Jawa Tengah
Sumber:
- Muslim.or.id
- Islami.liputan6.com
- Fathul Bari, Ibnu Hajar Al-Asqalani
- An-Nihayah fi Al-Fitan wa Al-Malahim, Ibnu Katsir