Batu Hitam Ditemukan di Pekarangan Usai Gelegar Bola Api di Langit Tegal, Meteorit? Simak Kata BRIN

Bola api misterius di langit Cirebon dan dentuman. (Foto: Istimewa/ X.com/RejunLavota-Unikma.ac.id)


Universitas Komputama – Fenomena bola api yang diduga meteor kembali menghebohkan warga, kali ini terjadi di wilayah Tegal, Jawa Tengah, setelah sebelumnya juga dilaporkan di Cirebon. Kejadian tersebut terjadi pada Rabu malam (8/10/2025), ketika sejumlah warga melihat cahaya terang melintas di langit yang diikuti suara menggelegar.

“Saya melihat cahaya meluncur sangat cepat dan tiba-tiba terdengar suara keras seperti ledakan,” ujar Siti, salah satu warga Desa Sidakaton, Tegal, seperti dikutip dari Kompas.com.

Tak hanya menyaksikan fenomena langka di langit, belakangan seorang siswa SD bernama Farel (11) menemukan sebuah batu hitam di pekarangan rumahnya, yang diduga merupakan pecahan meteorit. Batu tersebut ditemukan tak lama setelah suara ledakan terdengar.

Batu itu panas saat saya pegang, warnanya hitam dan agak berat,” kata Farel kepada wartawan, dikutip dari Detik.com, Kamis (9/10/2025).

Fenomena bola api dan suara ledakan yang terjadi di Tegal diduga kuat merupakan akibat dari meteor yang memasuki atmosfer bumi dan mengalami ledakan sonik atau sonic boom. Menurut Kepala Observatorium Bosscha, Dr. Rhorom Priyatikanto, peristiwa seperti ini memang bisa menimbulkan suara menggelegar akibat gesekan benda langit dengan atmosfer.

“Sonic boom terjadi ketika benda langit melaju lebih cepat dari kecepatan suara di udara, sehingga memicu ledakan keras,” jelas Dr. Rhorom.

Hingga kini, batu hitam yang ditemukan Farel masih diamankan untuk diteliti lebih lanjut oleh pihak terkait guna memastikan apakah benar merupakan meteorit. Warga diimbau tetap tenang dan melaporkan jika menemukan benda serupa di sekitar lingkungan mereka.

Fenomena ini menjadi perhatian masyarakat luas, terutama setelah kejadian serupa di Cirebon yang juga menimbulkan suara ledakan dan sempat memicu kepanikan warga.

Terekam Kamera Observatorium Kudus

Fenomena bola api yang menghebohkan warga Cirebon dan Tegal ternyata terekam jelas oleh kamera Observatorium Ahmad Dahlan Kudus. Rekaman tersebut memperlihatkan cahaya terang melintas di langit, yang diduga kuat merupakan meteor yang jatuh dan sempat menimbulkan suara ledakan di dua wilayah tersebut.

“Kami berhasil merekam penampakan bola api yang melintas sangat cepat di langit utara pada pukul 19.30 WIB,” ungkap Kepala Observatorium Ahmad Dahlan Kudus, Ahmad Baidlowi, seperti dikutip dari Detik.com.

Menurut Baidlowi, kamera observatorium mereka memang selalu aktif memantau fenomena langit, sehingga peristiwa langka seperti ini bisaterdokumentasi dengan baik. “Fenomena bola api ini sangat jarang terjadi dan beruntung bisa terekam kamera kami secara jelas,” ujarnya.

Rekaman tersebut kini menjadi bahan analisis lebih lanjut oleh para astronom untuk memastikan asal-usul dan karakteristik meteorit.

Selain itu, Baidlowi menambahkan bahwa rekaman visual ini penting untuk mendukung laporan masyarakat tentang cahaya terang dan suara ledakan yang mereka saksikan di Cirebon dan Tegal. “Dengan adanya bukti rekaman, kita bisa memastikan bahwa fenomena yang dilaporkan masyarakat memang benar-benar terjadi di langit Jawa Tengah,” tegasnya.

Observatorium Ahmad Dahlan Kudus juga telah membagikan hasil rekaman tersebut kepada pihak terkait untuk keperluan penelitian lebih lanjut. Mereka berharap temuan ini dapat menambah wawasan masyarakat mengenai fenomena benda langit dan pentingnya pengamatan astronomi secara berkelanjutan.

Imbauan BPBD Tegal

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal menanggapi laporan penemuan batu yang diduga meteorit oleh seorang warga usai fenomena bola api di langit Tegal. Kepala Pelaksana BPBD Tegal, M. Nurhayati, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima informasi dari masyarakat dan segera melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kebenaran temuan tersebut.

“Kami sudah mendatangi lokasi dan mengambil sampel batu yang ditemukan warga untuk diteliti lebih lanjut,” ujar Nurhayati seperti dikutip dari Kumparan.

BPBD mengimbau masyarakat agar tidak berspekulasi dan tetap tenang menanggapi fenomena ini. Ia juga meminta warga yang menemukan benda asing serupa agar segera melapor ke pihak berwenang.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada kabar yang belum terverifikasi, apalagi sampai menyebarkan informasi yang belum pasti.”

Selain itu, BPBD bekerja sama dengan kepolisian serta pihak Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) untuk melakukan investigasi lanjutan terkait batu yang diduga meteorit tersebut. “Kami akan menunggu hasil laboratorium dari pihak berwenang untuk memastikan apakah benar batu itu berasal dari luar angkasa,” jelas Nurhayati.

Apa Kata Lapan, BRIN dan BMKG?

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang kini menjadi bagian dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) turut memberikan penjelasan terkait fenomena bola api yang menghebohkan warga Tegal dan Cirebon.

Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangerang, mengatakan bahwa fenomena tersebut sangat mungkin merupakan meteor yangmemasuki atmosfer bumi. “Berdasarkan analisis awal, cahaya terang dan suara ledakan yang terdengar merupakan karakteristik umum dari meteor yang meledak di atmosfer atau dikenal sebagai bolide,” jelas Andi, dikutip dari Kompas.com.

BMKG juga ikut menanggapi fenomena ini. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menegaskan bahwa suara ledakan yang terdengar oleh masyarakat bukanlah akibat aktivitas seismik atau gempa bumi.

“Berdasarkan pemantauan BMKG, tidak terdeteksi adanya aktivitas seismik di wilayah tersebut pada waktu kejadian. Suara ledakan kemungkinan besar berasal dari fenomena sonic boom akibat meteor,” ujar Daryono, seperti diberitakan Detik.com.

Sementara itu, BRIN menegaskan bahwa batu yang ditemukan warga di Tegal masih perlu diteliti lebih lanjut di laboratorium untuk memastikan asal-usulnya. “Kami akan melakukan analisis laboratorium terhadap batu tersebut untuk mengetahui komposisinya, apakah benar merupakan meteorit atau bukan,” kata Peneliti BRIN, Dr. Rhorom Priyatikanto, kepada Kumparan.

Lembaga-lembaga terkait mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah mempercayai informasi yang belum terverifikasi. Mereka juga meminta agar setiap temuan benda asing yang diduga meteorit segera dilaporkan ke pihak berwenang agar dapat ditindaklanjuti secara ilmiah.

*Penyusunan artikel dengan bantuan ai.stmikkomputama.ac.id
**Penulis adalah Tim Humas Universitas Komputama, Cilacap, Jawa Tengah 

Sumber:

  • Kompas.com-https://www.kompas.com/jawa-tengah/read/2025/10/09/133000788/bola-api-di-langit-tegal-bocah-sd-temukan-batu-hitam-diduga-meteoritKompas.com-
  • Detik.com-https://www.detik.com/jateng/berita/d-8150591/meteor-hebohkan-tegal-cirebon-terekam-kamera-observatorium-di-kudus
  • Kumparan-https://kumparan.com/kumparannews/kata-bpbd-tegal-soal-warga-klaim-temukan-batu-meteor-260kSN7QU3n
  • Detik.com-https://www.detik.com/jateng/berita/d-8149519/ada-suara-menggelegar-saat-meteor-jatuh-di-tegal-fenomena-sonic-boom

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *