Banner Tarik Pameran Elektronik dan Teknologi Modern Biru dan Merah Muda (1)
Slide 3
Slide 2
KULIAH DI STMIK KOMPUTAMA MAJENANG
KULIAH GRATIS 100%

Dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kamu bisa kuliah gratis 100% dan juga bisa dapat uang saku tiap bulan

Slide 1
“LOCAL CAMPUS GLOBAL VALUES”
Slide
previous arrow
next arrow

Babak Baru Kecerdasan Buatan: Selamat Datang Agentic AI, Apa Itu?

Universitas Komputama – Generasi sekarang populer disebut dengan Generasi ChatGPT dan GenAI, merujuk pada massifnya […]

Ilustrasi Agentic AI, AI Agent. (Foto: ai.stmikkiomputama.ac.id/Unikma.ac.id)


Universitas Komputama – Generasi sekarang populer disebut dengan Generasi ChatGPT dan GenAI, merujuk pada massifnya penggunaan kedua kercerdasan buatan (AI) tersebut. Kini AI memasuki babak baru dengan hadirnya Agentic AI, yaitu sebuah sistem AI yang mampu bertindak dan mengambil keputusan secara mandiri tanpa menunggu instruksi manusia.

Inovasi ini diprediksi akan membawa perubahan signifikan dalam operasional perusahaan, mulai dari pengambilan keputusan hingga peningkatan pengalaman pelanggan. Menurut Rully Moulany, Area Vice President Asia & ANZ di Confluent, Agentic AI menawarkan lompatan besar dari AI tradisional yang hanya sebatas menganalisis dan memberi rekomendasi.

“Agentic AI mampu mengamati konteks, menilai situasi, dan langsung bertindak berdasarkan data real-time. Ini bukan sekadar automasi, tapi bentuk kecerdasan yang benar-benar otonom,” jelas Rully, dikutip dari DetikINET, Minggu (19/10/2025).

Namun, menurut dia kemampuan Agentic AI ini sangat bergantung pada fondasi data yang kuat dan terintegrasi. Rully menekankan bahwa sumber daya paling penting untuk Agentic AI bukan hanya model AI-nya, melainkan kualitas dan kecepatan data yang mengalir ke sistem tersebut.

Platform data streaming real-time seperti milik Confluent memungkinkan data dari berbagai sumber—mulai dari sistem CRM, transaksi keuangan, IoT, hingga media sosial—terkoneksi secara langsung dan konsisten. Dengan demikian, AI agent dapat memantau kondisi bisnis saat ini, bukan hanya berdasarkan data historis yang sudah usang.

Penerapan Agentic AI dan arsitektur data real-time memungkinkan perusahaan memiliki “asisten digital” yang benar-benar mandiri, mampu memproses data, mengidentifikasi masalah, dan mengeksekusi solusi tanpa campur tangan manusia.

Pertanyaannya kemudian, apa dan bagaimana Agentic AI itu bekerja atau dioperasikan?

Apa itu AI Agent?

Ilustrasi Agentic AI, AI Agent. (Foto: ai.stmikkomputama.ac.id/Unikma.ac.id)

Merangkum situs Hostinger.com, AI Agent adalah sebuah sistem kecerdasan buatan yang dirancang untuk melakukan tugas tertentu secara otomatis dengan tingkat otonomi tertentu, tanpa perlu campur tangan manusia secara langsung. AI Agent bekerja dengan cara menerima input dari lingkungan, memproses informasi tersebut menggunakan algoritma atau model AI, lalu menghasilkan output berupa tindakan atau keputusan.

Dalam konteks teknologi modern, AI Agent sering digunakan untuk menjalankan tugas-tugas yang berulang, mengelola data, hingga memberikan layanan pelanggan secara otomatis.

Cara Kerja AI Agent

AI Agent bekerja berdasarkan tiga komponen utama: persepsi (perception), pemrosesan (processing), dan aksi (action). Pertama, agent menerima data atau input dari lingkungan melalui sensor atau antarmuka digital. Setelah itu, informasi yang diterima akan diproses menggunakan algoritma tertentu, seperti machine learning atau rule-based system, untuk menentukan langkah atau keputusan selanjutnya.

Terakhir, AI Agent melakukan aksi yang sesuai, misalnya memberikan respon, menjalankan perintah, atau mengatur sistem lain. Proses ini berjalan secara berulang dan dinamis,sehingga AI Agent dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan atau kebutuhan pengguna.

Kelebihan AI Agent

  1. Otonomi Tinggi: AI Agent dapat bekerja secara mandiri tanpa perlu instruksi manual terus-menerus, sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga manusia.
  2. Efisiensi dan Konsistensi: AI Agent mampu menyelesaikan tugas berulang dengan cepat dan tanpa kesalahan, menghasilkan output yang konsisten.
  3. Adaptif: Dengan teknologi machine learning, AI Agent dapat belajar dari pengalaman sebelumnya dan meningkatkan kinerjanya seiring waktu.
  4. Skalabilitas: AI Agent dapat digunakan untuk menangani volume pekerjaan yang besar, seperti layanan pelanggan atau pengolahan data dalam jumlah besar.

Kekurangan AI Agent

  • Keterbatasan dalam Penalaran Kompleks: AI Agent masih sulit untuk menangani tugas-tugas yang membutuhkan penalaran mendalam, kreativitas, atau intuisi manusia.
  • Ketergantungan pada Data: Kinerja AI Agent sangat bergantung pada kualitas dan kuantitas data yang tersedia. Data yang buruk bisa menghasilkan keputusan yang salah.
  • Biaya Pengembangan dan Implementasi: Membuat dan mengimplementasikan AI Agent yang canggih membutuhkan sumber daya, waktu, dan biaya yang tidak sedikit.
  • Risiko Keamanan dan Privasi: AI Agent yang mengakses data sensitif berpotensi menimbulkan risiko kebocoran data atau penyalahgunaan jika tidak dikelola dengan baik.

Kesimpulan:
AI Agent merupakan solusi teknologi yang menawarkan efisiensi dan otonomi dalam berbagai bidang, namun tetap memiliki tantangan tersendiri baik dari sisi teknis maupun etika. Pemanfaatan AI Agent yang optimal memerlukan perencanaan matang, data berkualitas, serta pengawasan yang baik agar manfaatnya bisa dirasakan maksimal dan risikonya dapat diminimalisir.

*Penyusunan artikel dengan bantuan ai.stmikkomputama.ac.id
**Tim Humas Universitas Komputama (UNIKMA), Cilacap, Jawa Tengah

Sumber:

  • Detik.com – https://inet.detik.com/business/d-8167258/setelah-era-chatgpt-dan-genai-kini-muncul-fase-baru-bernama-agentic-ai
  • Hostinger.com-https://www.hostinger.com/id/tutorial/apa-itu-ai-agent

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *