Banner Tarik Pameran Elektronik dan Teknologi Modern Biru dan Merah Muda (1)
previous arrow
next arrow

Apa Itu Cloudflare dan Kenapa Bisa Sebabkan Gangguan Internet Global?

Unikma.ac.id – Cloudflare adalah nama yang seringkali tidak terlihat dalam keseharian berselancar di internet, namun […]

Cloudflare. (Foto: cloudflare.com/Unikma.ac.id)


Unikma.ac.id – Cloudflare adalah nama yang seringkali tidak terlihat dalam keseharian berselancar di internet, namun perannya sangat vital dalam menopang stabilitas dan keamanan web global. Perusahaan ini secara tak terlihat berfungsi sebagai salah satu penyedia infrastruktur web raksasa yang memastikan jutaan situs web dapat diakses dengan cepat dan aman.

Namun, dominasi Cloudflare dalam ekosistem internet juga menjadikannya single point of failure (titik tunggal kegagalan). Ketika sistemnya mengalami masalah, dampaknya langsung terasa secara masif di berbagai belahan dunia, menyebabkan layanan-layanan besar seperti X (Twitter), ChatGPT, dan Canva ikut tumbang, sebagaimana terjadi pada insiden 18 November 2025.

Definisi dan Peran Inti Cloudflare

1. Apa Itu Cloudflare?

Cloudflare didefinisikan sebagai platform jaringan global dan salah satu jaringan internet terbesar di dunia. Perusahaan yang berbasis di San Francisco ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman internet yang lebih aman, cepat, dan andal bagi semua pengguna, mulai dari bisnis besar, organisasi nirlaba, hingga blogger.

Cloudflare saat ini memproses rata-rata 81 juta permintaan HTTP setiap detik, menunjukkan skala operasinya yang masif.

2. Peran Jaringan Raksasa dalam Stabilitas Internet

Inti dari bisnis Cloudflare adalah teknologi yang bertindak sebagai perantara (proxy) antara komputer pengguna dan server asli situs web. Peran utamanya terbagi dua:

  • Peningkatan Kecepatan (CDN): Cloudflare membangun jaringan edge di lebih dari 330 kota di seluruh dunia. Jaringan ini memungkinkan konten disimpan lebih dekat dengan pengguna, sehingga waktu loading menjadi lebih cepat dan stabil.

  • Keamanan (Proteksi DDoS): Layanan ini berperan besar dalam menjaga keamanan situs dari berbagai ancaman siber, seperti serangan DDoS (Distributed Denial of Service), aktivitas bot merugikan, dan berbagai bentuk intrusi.

Pada dasarnya, Cloudflare mengambil alih beban server asli, memastikan situs web tetap online dan responsif, terutama saat terjadi lonjakan trafik yang tiba-tiba, baik dari pengunjung normal maupun serangan. Diperkirakan sekitar 20% lalu lintas web global bergantung pada jaringan Cloudflare.

Alasan Cloudflare Bisa Sebabkan Gangguan Internet Global

Gangguan pada sistem Cloudflare berdampak luas karena ia menopang begitu banyak layanan penting, menciptakan apa yang disebut para pakar sebagai “rantai ketergantungan”.

1. Efek Titik Tunggal Kegagalan (Single Point of Failure)

Sebagai penyedia infrastruktur raksasa yang tidak terlihat, Cloudflare berada di tengah-tengah jalur komunikasi digital bagi jutaan situs. Ketika perusahaan-perusahaan besar ini mengalami masalah teknis, situs web yang menggunakannya akan tumbang dalam sekejap. Karena tool mereka digunakan oleh beragam situs yang tidak saling terkait (mulai dari media sosial hingga layanan AI), gangguan tunggal pada Cloudflare dapat memicu lumpuhnya akses secara massal dan global.

2. KasusSpesifik Gangguan 18 November 2025

Insiden gangguan berat yang sempat membuat layanan global tumbang selama lebih dari satu jam dipicu oleh masalah internal, bukan serangan siber atau masalah DNS.

  • Penyebab Inti: Kegagalan pada sistem Bot Management Cloudflare.

  • Mekanisme Kegagalan: Sistem machine learning yang digunakan untuk menilai pola bot menggunakan file konfigurasi yang diperbarui terus-menerus. Karena ada penumpukan data yang menyebabkan duplikasi baris fitur dalam database ClickHouse, ukuran file konfigurasi dengan cepat melampaui batas memori yang ditentukan.

  • Dampak Langsung: Sistem proxy inti Cloudflare roboh. Akibatnya, sejumlah pelanggan yang menerapkan aturan pemblokiran bot secara otomatis menganggap trafik dari pengguna asli sebagai bot, sehingga akses mereka terputus dan melihat pesan error dari Cloudflare.

CEO Cloudflare, Matthew Prince, mengakui bahwa semakin terpusatnya layanan internet di beberapa penyedia besar membuat risiko gangguan skala luas semakin tinggi.

Langkah Mitigasi

Setelah insiden tersebut, Cloudflare menyiapkan sejumlah langkah perbaikan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa, termasuk:

  1. Memperketat proses ingestion (pemasukan) file konfigurasi internal.

  2. Mengaktifkan global kill switches yang lebih banyak untuk mematikan fitur secara cepat saat terjadi kegagalan.

  3. Meninjau kembali seluruh skenario kegagalan pada modul proxy inti.

Gangguan ini menjadi pengingat kritis tentang kerapuhan infrastruktur internet global yang kini amat bergantung pada segelintir perusahaan, menekankan pentingnya langkah-langkah mitigasi dan desentralisasi layanan di masa depan.

Penulis: Tim Humas Universitas Komputama (UNIKMA), Cilacap, Jawa Tengah
Editor: Muhamad Ridlo

Sumber:

  • Liputan6.com – https://www.liputan6.com/tekno/read/6215697/apa-itu-cloudflare-begini-peran-jaringan-raksasa-dalam-menjaga-internet-tetap-stabil
  • Detik.com – https://inet.detik.com/security/d-8217944/apa-itu-cloudflare-perusahaan-tak-terlihat-yang-menopang-internet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *