Unikma.ac.id – Banyak pemula yang langsung terjun belajar bahasa pemrograman seperti Python, C++, atau Java tanpa memahami dasar berpikir logis yang menjadi inti dari pemrograman itu sendiri.
Padahal, sebelum menulis satu baris kode pun, seorang programmer harus mampu menyusun langkah-langkah logis untuk memecahkan masalah. Inilah mengapa algoritma dan flowchart menjadi fondasi utama yang wajib dipahami oleh siapa pun yang ingin belajar coding secara benar dan efisien.
Dengan memahami algoritma dan flowchart, seseorang tidak hanya mampu menulis program, tetapi juga dapat berpikir sistematis, efisien, dan terstruktur – kualitas utama seorang programmer profesional.
1. Apa Itu Algoritma?
Algoritma adalah urutan langkah-langkah logis dan sistematis yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah atau mencapai tujuan tertentu.
Dalam dunia pemrograman, algoritma berfungsi sebagai panduan atau resep yang memberi tahu komputer apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannya.
Ciri-ciri Algoritma yang Baik:
- Jelas dan terstruktur – setiap langkah memiliki arti yang tidak ambigu.
- Efisien – langkah-langkah disusun agar cepat dan tidak boros sumber daya.
- Terbatas – memiliki titik awal dan akhir yang jelas.
- Umum – dapat digunakan untuk berbagai kasus serupa, tidak hanya satu kondisi.
Contoh Sederhana Algoritma (Non-programming):
Masalah: Membuat secangkir kopi
Algoritma:
- Siapkan cangkir dan sendok.
- Masukkan 2 sendok kopi ke dalam cangkir.
- Tambahkan gula sesuai selera.
- Tuangkan air panas.
- Aduk hingga rata.
- Kopi siap disajikan.
Meskipun sederhana, contoh ini menggambarkan prinsip algoritma: terurut, logis, dan memiliki tujuan akhir.
2. Apa Itu Flowchart?
Flowchart (diagram alir) adalah gambaran visual dari algoritma. Ia menggunakan simbol-simbol grafis untuk menunjukkan alur proses secara berurutan, mulai dari awal hingga akhir.
Dengan flowchart, ide atau logika yang rumit dapat disajikan secara mudah dipahami, baik oleh manusia maupun tim pengembang.
Fungsi Flowchart:
- Membantu memvisualisasikan logika program sebelum ditulis ke dalam kode.
- Memudahkan diskusi dan dokumentasi antar programmer.
- Mengurangi kesalahan logika dalam pembuatan program.
Simbol-Simbol Umum Flowchart:
| Simbol | Nama Simbol | Fungsi |
| ⭘ | Terminator (Start/End) | Menandakan awal atau akhir proses |
| ⬜ | Proses | Menunjukkan perintah atau tindakan |
| ⧍ | Decision (Keputusan) | Menunjukkan percabangan logika (Ya/Tidak) |
| ⬒ | Input/Output | Menunjukkan proses masukan atau keluaran data |
| ➝ | Arah Alir (Flow Line) | Menunjukkan urutan langkah |
3. Hubungan antara Algoritma dan Flowchart
- Algoritma → Berupa deskripsi langkah-langkah logis menggunakan teks.
- Flowchart → Berupa representasi visual dari algoritma tersebut.
Flowchart dibuat berdasarkan algoritma agar lebih mudah dipahami. Dengan kata lain, algoritma adalahisi logika, sedangkan flowchart adalah bentuk visualnya.
Contoh: Algoritma dan Flowchart Mencari Bilangan Terbesar dari Dua Angka
Algoritma:
- Masukkan dua angka, A dan B.
- Bandingkan A dan B.
- Jika A > B, tampilkan “A adalah angka terbesar”.
- Jika tidak, tampilkan “B adalah angka terbesar”.
- Selesai
Flowchart:
- Start → Input A & B → Decision (A > B?) →
Jika Ya → Output “A terbesar” → End
Jika Tidak → Output “B terbesar” → End
4. Mengapa Algoritma dan Flowchart Sangat Penting Sebelum Coding
Banyak pemula kesulitan menulis program bukan karena tidak bisa mengetik sintaks, tetapi karena tidak memahami logika penyelesaian masalah.
Dengan algoritma dan flowchart, seorang calon programmer akan mampu:
- Berpikir logis dan sistematis membantu menguraikan masalah kompleks menjadi langkah-langkah kecil.
- Menghemat waktu debugging karena struktur program sudah terencana.
- Menghindari kesalahan logika yang sering menjadi sumber bug.
- Lebih mudah memahami bahasa pemrograman sebab coding hanyalah implementasi dari algoritma.
5. Contoh Penerapan dalam Pemrograman
Berikut contoh penerapan algoritma dan flowchart dalam membuat program sederhana menghitung luas persegi panjang.
Algoritma:
- Mulai
- Masukkan panjang dan lebar
- Hitung luas = panjang × lebar
- Tampilkan hasil luas
- Selesai
Kode Program (Python):
Python
panjang = float(input("Masukkan panjang: "))
lebar = float(input("Masukkan lebar: "))
luas = panjang * lebar
print("Luas persegi panjang adalah:", luas)
Dari contoh di atas terlihat bahwa kode hanyalah bentuk implementasi dari algoritma. Jika algoritma dan flowchart sudah benar, maka proses coding akan berjalan lancar.
6. Tips Belajar Algoritma dan Flowchart untuk Pemula
- Mulailah dari masalah sederhana, seperti mencari nilai terbesar atau menghitung rata-rata.
- Gunakan kertas atau alat digital (misalnya draw.io, Lucidchart, atau diagrams.net) untuk menggambar flowchart.
- Jangan langsung coding, biasakan menulis algoritma dulu.
- Pelajari logika pemrograman dasar, seperti percabangan (if-else) dan perulangan (looping).
- Evaluasi hasil kerja Anda, apakah sudah efisien dan tidak berulang-ulang.
Algoritma dan flowchart adalah fondasi penting sebelum mempelajari bahasa pemrograman. Dengan keduanya, seseorang dapat berpikir logis, menyusun solusi sistematis, dan menulis program yang efektif. Tanpa memahami konsep ini, proses belajarcoding akan terasa sulit karena tidak memiliki arah berpikir yang jelas.
Maka dari itu, sebelum fokus pada sintaks bahasa pemrograman, pastikan Anda sudah menguasai dasar berpikir algoritmik dan cara menggambarkannya dalam flowchart.
Sumber Referensi:
- Dicoding Indonesia: “Belajar Dasar Algoritma dan Pemrograman.” https://www.dicoding.com
- PetaniKode: “Pengantar Algoritma dan Flowchart untuk Pemula.” https://www.petanikode.com
- Duniailkom: “Tutorial Logika Pemrograman dan Algoritma.” https://www.duniailkom.com
- KompasTekno: “Mengenal Flowchart dan Contohnya.” https://tekno.kompas.com
- KelasProgrammer: “Algoritma dan Flowchart: Dasar Penting dalam Pemrograman.” https://kelasprogrammer.com









