Slide 3
Slide 2
KULIAH DI STMIK KOMPUTAMA MAJENANG
KULIAH GRATIS 100%

Dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kamu bisa kuliah gratis 100% dan juga bisa dapat uang saku tiap bulan

Slide 1
“LOCAL CAMPUS GLOBAL VALUES”
previous arrow
next arrow

Antara Khilafah dan Demokrasi: Bagaimana Islam menjunjung Nilai-Nilai Demokrasi dalam Kehidupan Bernegara?

2. Nilai-Nilai Demokrasi dalam Perspektif Islam Konsep Syura (Musyawarah) sebagai Fondasi Demokrasi Islam Baca Juga […]


2. Nilai-Nilai Demokrasi dalam Perspektif Islam

Konsep Syura (Musyawarah) sebagai Fondasi Demokrasi Islam

Syura merupakan pilar utama demokrasi dalam Islam. Konsep ini menekankan bahwa pengambilan keputusan kolektif harus dilakukan melalui proses musyawarah untuk mencapai mufakat. Nabi Muhammad SAW sendiri mempraktikkan musyawarah dalam berbagai urusan penting, termasuk strategi perang.

Al-‘Adalah (Keadilan) sebagai Prinsip Fundamental

Keadilan merupakan nilai sentral dalam Islam yang sejalan dengan demokrasi. Al-Qur’an menegaskan:

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.” (QS. Al-Maidah: 8)

Dalam konteks bernegara, keadilan berarti semua warga negara memiliki kedudukan sama di depan hukum tanpa melihat latar belakang baik suku, agama, dan ras.

Al-Musawah (Kesetaraan) dalam Islam

Islam menegaskan prinsip kesetaraan semua manusia tanpa memandang suku, ras, atau status sosial. Nabi Muhammad SAW dalam Khutbah Terakhir menyatakan: “Tidak ada keutamaan bagi orang Arab atas non-Arab, tidak pula bagi non-Arab atas orang Arab; tidak bagi orang kulit putih atas kulit hitam, tidak pula bagi kulit hitam atas kulit putih, kecuali berdasarkan ketakwaan.”

Prinsip ini sejalan dengan nilai demokrasi yang menekankan persamaan hak dan kedudukan di depan hukum.

Al-Hurriyah (Kebebasan) yang Bertanggung Jawab

Islam menjamin kebebasan berpendapat dan berekspresi selama tidak melanggar prinsip-prinsip syariah. Kebebasan dalam Islam bukanlah kebebasan tanpa batas, tetapi kebebasan yang beretika dan bertanggung jawab. Konsep amar ma’ruf nahi munkar (menyuruh kebaikan dan mencegah kemunkaran) memberikan landasan bagi partisipasi masyarakat dalam mengontrol kekuasaan.

Al-Amanah dan Al-Masuliyyah (Amanah dan Pertanggungjawaban)

Konsep amanah (kepercayaan) dan masuliyyah (pertanggungjawaban) dalam Islam menekankan bahwa pemimpin adalah amanah yang harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat dan kepada Tuhan. Pemimpin bukan penguasa absolut, tetapi pelayan masyarakat yang harus bertanggung jawab atas kebijakannya .

Halaman: 1 2 3 4 5

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *