Stmikkomputama.ac.id – Presiden Prabowo Subianto meminta telur yang disajikan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus direbus atau digoreng ceplok, bukan didadar.
Tentu ada alasan tersendiri kenapa telur harus diceplok atau direbus dan tak boleh didadar. Alhasil, Banyak yang penasaran, kenapa telur itu tidak boleh didadar.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan alasan Prabowo. Menurut dia penyajian telur rebus atau ceplok memudahkan pengawasan distribusi telur kepada setiap penerima manfaat.
“Beliau (presiden) concern dalam memberikan telur, jadi telur itu beliau mengatakan hanya boleh dua (cara) memasak. Satu diceplok, satu lagi telur bulat,” kata Dadan, sebagaimana dikutip dari Liputan6.com, Rabu (24/9/2025).
Dia mengungkapkan, jika telur disajikan dalam bentuk dadar, ada kemungkinan satu telur dibagi untuk beberapa anak, sehingga asupan gizinya tidak merata. Oleh karena itu, metode penyajian ini dianggap paling efektif untuk memastikan anak-anak mendapatkan hak gizinya secara penuh.
Apakah Kandungan Gizi Telur Diceplok, Direbus dan Didadar Berbeda?
Melansir Alodokter dan Hallo Sehat, secara umum, kandungan gizi utama pada telur—seperti protein, lemak, vitamin, dan mineral—tidak berubah secara signifikan apakah telur direbus, diceplok (digoreng tanpa diaduk), atau didadar (omelet). Namun, ada beberapa perbedaan kecil yang perlu diperhatikan tergantung pada metode memasak:
- Tanpa tambahan minyak sehingga lebih rendah kalori dan lemak.
- Nutrisi seperti protein, vitamin B12, vitamin D, dan mineral tetap utuh.
- Tidak ada penambahan lemak jenuh atau kalori dari minyak.
- Menggunakan sedikit minyak, sehingga kandungan kalori dan lemak bisa sedikit bertambah tergantung jumlah minyakyang digunakan.
- Jika menggunakan minyak sehat (seperti minyak zaitun), lemak tambahan bisa bermanfaat.
- Protein dan vitamin tetap terjaga, namun ada sedikit penambahan lemak dan kalori.
- Biasanya menggunakan lebih banyak minyak dan kadang dicampur bahan lain (seperti susu, keju, atau sayuran).
- Kandungan kalori dan lemak bisa lebih tinggi, tergantung bahan tambahan dan jumlah minyak.
- Jika dicampur bahan lain, kandungan nutrisi bisa berubah, misalnya bertambah lemak dari keju atau bertambah serat dari sayuran.
Kandungan Gizi Utama Telur (per butir, 50 gram)
Zat Gizi | Jumlah |
---|---|
Kalori | 68 kkal |
Protein | 6,3 gram |
Lemak | 4,8 gram |
Kolesterol | 186 mg |
Karbohidrat | 0,6 gram |
Kalsium | 28 mg |
Fosfor | 99 mg |
Zat Besi | 1,2 mg |
Kalium | 69 mg |
Natrium | 71 mg |
Vitamin A | 64 mcg |
Vitamin B2 (Riboflavin) | 0,24 mg |
Vitamin B12 | 0,5 mcg |
Vitamin D | 1,1 mcg |
Folat | 24 mcg |
- Protein: Membantu membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, baik untuk pertumbuhan anak-anak.
- Lemak sehat: Sumber energi dan membantu penyerapan vitamin larut lemak.
- Vitamin A: Penting untuk kesehatan mata dan imunitas.
- Vitamin B12 & Folat: Mendukung fungsi saraf dan pembentukan sel darah merah.
- Vitamin D: Membantu penyerapan kalsium untuk tulang.
- Zat besi: Mencegah anemia.
- Kolin: Penting untuk perkembangan otak (terutama pada kuning telur).
*Penulis adalah jurnalis, membantu di STMIK Komputama Cilacap. Penyusunan artikel dengan bantuan AI.
Sumber Referensi:
- Detik.com
- Kompas.com
- Liputan6.com
- Hallosehat.com
- Alodokter.com
- ai.stmikkomputama.ac.id