Unikma.ac.id – Tanggal 16 November 2025 menjadi momen penting secara global maupun nasional karena sejumlah peringatan bertepatan pada hari tersebut, masing-masing membawa pesan budaya, kemanusiaan, dan kreativitas.
Bagi Indonesia, tanggal 16 November memiliki makna khusus melalui perayaan Hari Angklung Internasional, yang diperingati sejak UNESCO mengakui angklung sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada 16 November 2010.
Peringatan ini menjadi simbol kebanggaan nasional serta wujud pelestarian budaya, karena angklung merepresentasikan nilai harmoni, kerja sama, dan identitas bangsa.
Pada tingkat dunia, tanggal ini dikenal sebagai Hari Toleransi Internasional, yang setiap tahun menegaskan kembali pentingnya menghargai keberagaman serta menolak segala bentuk diskriminasi.
Selain itu, masih ada peringatan hari penting lainnya pada 16 November.
16 November 2025 Memperingati Hari Apa Saja?
1. Hari Toleransi Internasional (International Day for Tolerance)
Hari Toleransi Internasional diperingati setiap 16 November sebagai momentum global untuk menegaskan kembali pentingnya toleransi dalam kehidupan sosial dan budaya. Peringatan ini lahir setelah UNESCO mengesahkan Declaration of Principles on Tolerance pada 1995, yang kemudian dirayakan secara resmi mulai 1996.
Hari ini mengingatkan masyarakat dunia bahwa perbedaan agama, etnis, bahasa, dan budaya adalah bagian alami dari peradaban manusia, sehingga diperlukan sikap saling menghormati, menolak diskriminasi, dan mengedepankan dialog dalam menyelesaikan konflik.
Dalam praktiknya, berbagai negara memanfaatkan momen ini dengan mengadakan kegiatan pendidikan, seminar, kampanye publik, hingga program sekolah yang bertujuan menanamkan nilai kemanusiaan, anti-kekerasan, dan solidaritas.
UNESCO juga memberikan UNESCO–Madanjeet Singh Prize kepada individu atau lembaga yang berjasa dalam mempromosikan toleransi, sehingga peringatan ini bukan hanya seremonial tetapi juga mendorong aksi nyata untuk perdamaian dan keberagaman.
2. Hari Angklung Internasional
Tanggal 16 November juga diperingati sebagai Hari Angklung Internasional, yang ditetapkan berdasarkan momen penting pada 16 November 2010 ketika UNESCO mengakui angklung sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage of Humanity).
Pengakuan ini diberikan karena angklung tidak hanya memiliki nilai seni, tetapi juga mencerminkan filosofi kebersamaan, harmoni, dan gotong royong. Setiap tabung bambu pada angklung menghasilkan satu nada, sehingga untuk memainkan sebuah lagu diperlukan kerja sama seluruh pemain, yang menjadi simbol kuat nilai kolektif masyarakat Indonesia.
Hari ini dirayakan melalui pertunjukan angklung, festival budaya, lokakarya pembuatan angklung, dan kegiatan pelestarian di berbagai negara. Momen ini juga menjadi sarana diplomasi budaya Indonesia di kancah internasional, sekaligus mengajak generasi muda agar tetap mencintai dan menjaga warisan tradisional yang memiliki nilai pendidikan, sosial, dan identitas budayayang tinggi.
3. Hari Guinness World Records
Pada 16 November, dunia juga memperingati Hari Guinness World Records, sebuah momen yang ditujukan untuk merayakan berbagai pencapaian luar biasa yang diakui secara global. Peringatan ini biasanya dimanfaatkan untuk mengadakan percobaan pemecahan rekor, baik oleh individu, komunitas, maupun organisasi yang ingin menunjukkan kreativitas, keunikan, atau kemampuan ekstrem mereka.
Hari ini memiliki daya tarik tersendiri karena sifatnya yang ringan, menghibur, dan seringkali viral, sehingga banyak dipakai sebagai strategi kampanye, promosi, atau kegiatan publik.
Guinness World Records Day menjadi ruang selebrasi untuk segala hal yang “paling”—mulai dari yang ilmiah dan inovatif hingga yang unik, lucu, dan tidak biasa—sekaligus menekankan bahwa pencapaian manusia dapat muncul dari berbagai bidang kehidupan.
4. International Clarinet Day
International Clarinet Day yang jatuh setiap 16 November adalah hari penghargaan bagi alat musik klarinet serta para musisi yang mengembangkannya. Peringatan ini menyoroti sejarah panjang klarinet sebagai instrumen orkestra yang berperan penting dalam perkembangan musik klasik, jazz, hingga musik modern.
Pada tanggal ini, komunitas musik di berbagai negara mengadakan konser, workshop teknik permainan klarinet, hingga kegiatan edukasi tentang evolusi bentuk dan karakteristik suara klarinet.
Perayaan ini juga menjadi kesempatan untuk menyoroti inovasi dalam pembuatan klarinet dan perannya dalam memperkaya warna musik dunia.
5. World Heritage Conference Day
Peringatan World Heritage Conference Day pada 16 November mengangkat isu pelestarian situs warisan dunia yang memiliki nilai sejarah, budaya, dan ilmiah penting bagi umat manusia.
Hari ini menjadi ajang edukasi serta advokasi agar masyarakat dan pemerintah menjaga kelestarian situs bersejarah dari ancaman kerusakan, pembangunan tidak terkendali, hingga perubahan iklim.
Melalui peringatan ini, berbagai lembaga melakukan diskusi, konferensi, atau kampanye untuk memperkuat kesadaran publik mengenai pentingnya identitas budaya dan nilai historis yang terkandung dalam situs-situs warisan dunia.
6. Icelandic Language Day (Hari Bahasa Islandia)
Pada tanggal yang sama, Islandia merayakan Icelandic Language Day yang difokuskan pada pelestarian bahasa Islandia sebagai bagian dari identitas nasional mereka.
Peringatan ini mendorong masyarakat untuk mempelajari, menghargai, dan terus menggunakan bahasa Islandia di tengah arus globalisasi yang semakin mendominasi dengan bahasa-bahasa besar dunia.
Perayaan biasanya diisi dengan kegiatan literasi, lomba penulisan, penghormatan kepada penulis dan penyair Islandia, serta program pembelajaran bahasa di sekolah. Hari ini menjadi simbol kuat bagi bangsa Islandia untuk menjaga akar budaya dan tradisi linguistik mereka.
—
Penulis: Tim Humas Universitas Komputama (UNIKMA), Cilacap, Jawa Tengah
Editor: Muhamad Ridlo
Sumber:
- Detik.com – https://news.detik.com/berita/d-8211059/hari-angklung-tanggal-berapa-simak-latar-belakang-perayaannya
