Unikma.ac.id – Peringatan Hari Guru Nasional di Indonesia jatuh pada 25 November 2025, umumnya menampilkan dua versi resmi yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk pendidikan umum dan Kementerian Agama (Kemenag) untuk pendidikan berbasis agama/madrasah.
Berikut ini adalah ulasan mengenai tema, logo dan maknanya, versi keduanya. Ulasan ini akan membedah kedua versi tersebut sebelum membahas konteks sejarah.
1. Tema Hari Guru Nasional 2025
Hari Guru Nasional 2025 secara resmi mengusung dua tema utama yang berbeda namun saling melengkapi dalam semangat memajukan pendidikan nasional.
a. Versi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen)
| Tema | Filosofi dan Makna Mendalam |
| “Guru Hebat, Indonesia Kuat” | Tema ini menegaskan peran guru sebagai pilar utama dan agen transformasi bangsa. Kekuatan Indonesia di masa depan (terutama dalam visi Indonesia Emas 2045) sangat bergantung pada kualitas dan dedikasi guru dalam membentuk generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing. Tema ini berfokus pada apresiasi, peningkatan profesionalisme, dan penguatan kontribusi guru di sekolah. |
b. Versi Kementerian Agama (Kemenag)
| Tema | Filosofi dan Makna Mendalam |
| “Merawat Semesta dengan Cinta” | Tema ini memiliki landasan filosofis yang lebih berakar pada kesadaran spiritual, ekologis, dan kemanusiaan. Kata “Cinta” dalam tema ini (sering dikaitkan dengan konsep Panca Cinta) bermakna cinta yang memanusiakan manusia, menumbuhkan empati, membangun kedamaian, serta menyalakan semangat untuk menjaga kehidupan dan alam semesta. Tema ini mencerminkan peran guru sebagai pewaris para nabi (warasatul anbiya) yang tidak hanya mentransfer ilmu (ilmu), tetapi juga menumbuhkan kesadaran (iman dan kebijaksanaan). |
2. Logo dan Filosofi Hari Guru Nasional 2025
Perbedaan tema juga melahirkan dua desain logo resmi, masing-masing membawa pesan dan filosofi visual yang kuat.
a. Logo Versi Kemendikdasmen

Logo ini dirancang modern dan dinamis, melambangkan interaksi harmonis antara pendidik dan peserta didik.
| Elemen Logo | Makna dan Filosofi |
| Bentuk Hati Emas | Melambangkan cinta, ketulusan, dan dedikasi tanpa batas guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa dalam mendidik. |
| Figur Guru dan Tiga Murid | Figur guru digambarkan sebagai pembimbing yang mengarahkan. Tiga figur murid mewakili jenjang pendidikan (dasar hingga menengah) dan pertumbuhan menuju cita-cita Indonesia Emas 2045. |
| Buku Terbuka | Simbol ilmu pengetahuan yang menjadi dasar setiap langkah kemajuan pendidikan dan peradaban. |
| Warna Emas | Merepresentasikan keagungan, kejayaan, dan peran penting guru sebagai fondasi pendidikan unggul. |
b. Logo Versi Kementerian Agama (Kemenag)

Logo ini mengusung konsep “LingkaranSemesta” yang menekankan keseimbangan antara spiritualitas dan kepedulian ekologis.
| Elemen Logo | Makna dan Filosofi |
| Lingkaran Semesta | Simbol kesempurnaan ciptaan dan kesinambungan kehidupan, menggambarkan harmoni dan kesatuan alam semesta. |
| Bumi (Hijau & Biru) | Hijau melambangkan kehidupan yang tumbuh, cinta tanah air, dan kepedulian ekologis. Biru menandakan keluasan pengetahuan, kedalaman spiritual, dan kedamaian batin. |
| Tangan Menyerupai Tunas | Melambangkan kesadaran ekoteologi (tanggung jawab spiritual menjaga alam) dan penerapan nilai Cinta Lingkungan dalam kurikulum Kemenag. |
| Lengkung Kuning | Merupakan pancaran Nur Ilmu dan cahaya bimbingan Ilahi, menggambarkan peran guru sebagai “Matahari Kehidupan” yang menerangi kegelapan, optimisme, dan pencerahan spiritual. |
3. Sejarah Hari Guru Nasional
Hari Guru Nasional (HGN) diperingati setiap tanggal 25 November, yang memiliki akar sejarah mendalam yang terlepas dari peringatan Hari Pendidikan Nasional (2 Mei).
a. Titik Balik Sejarah (1945)
Tanggal 25 November ditetapkan sebagai Hari Guru Nasional karena bertepatan dengan momen bersejarah Kongres Guru Indonesia yang dilaksanakan di Surakarta, Jawa Tengah, pada 23-25 November 1945. Kongres ini menghasilkan keputusan monumental, yaitu:
-
Pembubaran organisasi-organisasi guru berdasarkan perbedaan latar belakang dan ideologi yang ada pada masa kolonial.
-
Pembentukan organisasi guru baru yang bersifat nasionalis, yaitu Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), yang lahir secara resmi pada 25 November 1945. PGRI lahir sebagai wadah perjuangan guru untuk turut serta mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Republik Indonesia.
b. Dasar Hukum Penetapan
Penetapan 25 November sebagai Hari Guru Nasional diresmikan oleh pemerintah melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 78 Tahun 1994.
-
Status Peringatan: HGN ditetapkan sebagai Hari Nasional namun bukan merupakan hari libur nasional.
-
Tujuan: Penetapan ini bertujuan untuk memberikan penghormatan dan apresiasi tertinggi kepada guru-guru dan tenaga kependidikan (GTK) atas dedikasi dan kontribusi mereka dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sejak saat itu, setiap tanggal 25 November, bangsa Indonesia merayakan HGN, menjadikannya momentum refleksi kolektif terhadap peran strategis guru sebagai pilar pembangunan karakter dan masa depan bangsa.
—
*Penyusunan artikel dengan bantuan Gemini
Penulis: Tim Humas Universitas Komputama (UNIKMA), Cilacap, Jawa Tengah
Editor: Muhamad Ridlo
Sumber:
- Kemendikdasmen.go.id – https://kemendikdasmen.go.id/pengumuman/13991-panduan-penyelenggaran-bulan-guru-nasional-tahun-2025
- Kemenag.go.id – https://kemenag.go.id/en/nasional/ini-logo-hari-guru-nasional-2025-apa-makna-dan-filosofinya-Yui8e









