Banner Tarik Pameran Elektronik dan Teknologi Modern Biru dan Merah Muda (1)
previous arrow
next arrow

Cesium-137 Adalah.. Ini Bahayanya untuk Manusia dan Lingkungan

Unikma.ac.id – Cesium-137 menjadi zat radioaktif yang kini banyak diperbincangkan, usai ditemukan di Kawasan Industri […]

Ilustrasi Cesium-137 (CS-137), Sesium-137. (Foto: Gemini/Unikma.ac.id)


Unikma.ac.id – Cesium-137 menjadi zat radioaktif yang kini banyak diperbincangkan, usai ditemukan di Kawasan Industri Cikande, Serang, Banten. Cesium-137 (Cs-137) adalah isotop radioaktif dari unsur cesium yang memiliki nomor massa 137.

Isotop ini tidak terdapat secara alami di bumi, melainkan dihasilkan sebagai produk sampingan dari fisi nuklir uranium-235 dan plutonium-239 di reaktor nuklir atau ledakan senjata nuklir.

Melansir Wikipedia, Sesium-137 (55Cs, 137Cs, Cs-137, atau radiosesium) adalah isotop sesium yang radioaktif yang terbentuk sebagai salah satu produk fisi yang lebih umum dari fisi nuklir uranium-235 dan isotop yang dapat dibelah lainnya dalam reaktor nuklir dan senjata nuklir.

Jumlah renik sesium-137 juga berasal dari fisi spontan uranium-238. Ia adalah salah satu produk fisi jangka pendek hingga menengah yang paling bermasalah. Sesium-137 memiliki titik didih yang relatif rendah, yaitu 671 °C (1.240 °F) dan mudah menguap ketika dilepaskan secara tiba-tiba pada suhu tinggi, seperti dalam kasus kecelakaan nuklir Chernobyl dan dengan ledakan atom, dan dapat menempuh jarak yang sangat jauh di udara.

Setelah diendapkan ke tanah sebagai luruhan radioaktif, ia bergerak dan menyebar dengan mudah di lingkungan karena kelarutan air yang tinggi dari senyawa kimia sesium yang paling umum, yaitu garam. Sesium-137 ditemukan oleh Glenn T. Seaborg dan Margaret Melhase.

Apa Itu Cesium-137?

Melansir Alododokter.com, Cesium-137 adalah isotop radioaktif hasil dari pembelahan inti atom (fisi nuklir), umumnya dihasilkan dari reaktor nuklir atau uji coba senjata nuklir.

Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) cesium memancarkan radiasi beta dan gamma yang dapat berbahaya bagi tubuh manusia apabila tidak ditangani dengan benar.

Isotop ini memiliki waktu paruh sekitar 30 tahun, artinya memerlukan waktu tiga dekade agar setengah dari jumlahnya meluruh secara alami.

Berkat sifatnya yang mudah larut dalam air, Cesium-137 bisa tersebar di lingkungan melalui udara, tanah, dan air, serta dapat masuk ke rantai makanan.

Oleh karena itu, pengelolaan dan penyimpanannya harus dilakukan dengan standar keselamatan tinggi.

Bagaimana Cesium-137 Bisa Membahayakan Tubuh?

Paparan Cesium-137 bisa terjadi secara eksternal maupun internal.

Paparan eksternal
Paparan terjadi jika seseorang berada terlalu dekat dengan sumber Cesium-137 yang tidak terlindungi dengan baik.

Radiasi gamma yang dipancarkan dapat menembus kulit dan menyebabkan kerusakan jaringan atau luka bakar radiasi.

Paparan internal
Paparan terjadi ketika seseorang menghirup atau menelan partikel Cesium-137 dari udara atau makanan yang terkontaminasi.

Setelah masuk ke dalam tubuh, isotop ini menyebar ke jaringan lunak, terutama otot, dan memancarkan radiasi dari dalam tubuh.

Paparan internal lebih berisiko karena radiasi terus memapar jaringan tubuh dari dalam, yang dalam jangka panjang dapat merusak sel dan DNA, serta meningkatkan risiko kanker.

Gejala dan Dampak Paparan Cesium-137

Efek paparan tergantung pada besarnya dosis dan lamanyawaktu terpapar.

Dalam dosis rendah, gejala mungkin tidak terasa sama sekali. Namun, pada dosis tinggi atau paparan berulang, beberapa dampak yang bisa terjadi meliputi:

  • Mual, muntah, dan diare.
  • Kelelahan dan kehilangan nafsu makan.
  • Penurunan sistem kekebalan tubuh.
  • Kerusakan jaringan atau sel darah.
  • Risiko kanker jangka panjang.
  • Pada kasus ekstrem, paparan radiasi dalam dosis besar bisa memicu sindrom radiasi akut, yang menyebabkan gangguan serius pada organ dalam.

Penanganan Paparan Cesium-137

Jika seseorang diduga terpapar Cesium-137, langkah awal yang dilakukan adalah dekontaminasi untuk menghilangkan sisa zat radioaktif dari kulit dan pakaian.

Bila Cesium-137 masuk ke dalam tubuh, dokter dapat memberikan obat Prussian blue, yang berfungsi mengikat zat radioaktif agar cepat dikeluarkan melalui feses.

Selain itu, pasien akan dimonitor menggunakan alat whole-body counter untuk mengukur kadar radiasi dalam tubuh, serta mendapatkan perawatan suportif seperti menjaga cairan tubuh dan fungsi organ vital.

Pencegahan Paparan Cesium-137

Berikut ini beberapa tindakan pencegahan paparan Cesium-137:

  • Hindari menyentuh benda logam mencurigakan, terutama di area industri atau lokasi yang tidak dikenal.
  • Pastikan sumber radioaktif disimpan dan diawasi sesuai prosedur keselamatan nasional.
  • Pemerintah dan industri wajib melakukan pemantauan lingkungan secara rutin untuk mencegah kebocoran radiasi.
  • Edukasi masyarakat sangat penting agar tidak panik, namun paham langkah perlindungan diri bila terjadi insiden.
  • Pastikan makanan dan air berasal dari sumber yang aman, terutama bila berada di sekitar kawasan industri atau bekas lokasi kontaminasi.

Kasus di Indonesia

Pada Oktober 2025, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) dan Kementerian Kesehatan melaporkan kasus paparan radioaktif Cesium-137 di kawasan industri Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

Sebanyak 9 orang yang bekerja di area tersebut dinyatakan positif terpapar berdasarkan pemeriksaan whole-body counter.

Beruntung, seluruh pekerja tidak menunjukkan gejala klinis yang berarti dan telah mendapatkan penanganan sesuai prosedur di RS Fatmawati, Jakarta.

Pemerintah juga telah melakukan dekontaminasi area serta investigasi sumber kebocoran Cesium-137, yang diduga berasal dari kegiatan industri logam.

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat terhadap sumber radioaktif dan penerapan standar keselamatan kerja di semua sektor industri yang berpotensi menggunakan bahan tersebut.

Kamu bisa cari tahu juga mengenai Bahaya Limbah Nuklir: Risiko dan Dampaknya bagi Kita.

Kesimpulan

Cesium-137 merupakan isotop radioaktif yang memiliki manfaat di bidang industri dan medis, namun juga berpotensi menimbulkan bahaya jika tidak dikelola dengan aman.

Meski paparan dalam kadar kecil umumnya tidak langsung menyebabkan penyakit, penanganan dan pencegahan tetap perlu dilakukan untuk mencegah efek jangka panjang.

Masyarakat tidak perlu panik, tetapi penting untuk waspada dan mengikuti arahan resmi dari pihak berwenang jika terjadi insiden.

Dengan pengetahuan dan langkah pencegahan yang tepat, risiko paparan Cesium-137 dapat diminimalkan, sehingga kamu tetap bisa merasa aman.

*Penyusunan artikel dengan bantuanai.unikma.ac.id
**Tim Humas Universitas Komputama (UNIKMA), Cilacap, Jawa Tengah

Sumber: 

  • Wikipedia-https://id.wikipedia.org/wiki/Sesium-137
  • Alodokter-https://www.alodokter.com/cesium-137-ini-dampak-dan-cara-mengurangi-efek-paparannya

Referensi:

  • Agency for Toxic Substances and Disease Registry (ATSDR). Diakses pada 2025. Toxicological Profile for Cesium.
  • Antara News. Diakses pada 2025. Indonesia Treats Cesium-137 Exposure Cases, No Symptoms Reported.
  • BRIN. Diakses pada 2025. Atasi Pencemaran Radioaktif Sesium-137, BRIN Kembangkan Metode Fitoremediasi.
  • Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Diakses pada 2025. Cesium-137: Radiation Emergency Information.
  • Kementerian Lingkungan Hidup. Diakses pada 2025. Pemerintah Bergerak Cepat Tangani Kontaminasi Radiasi Cesium-137 di Kawasan Industri Cikande.
  • Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Prussian blue (oral route).
  • Media Indonesia. Diakses pada 2025. IDI Jelaskan Bahaya Cesium-137 dalam Produk Pangan.
  • U.S. Environmental Protection Agency (EPA). Diakses pada 2025. Radionuclide Basics: Cesium-137.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *