Banner Tarik Pameran Elektronik dan Teknologi Modern Biru dan Merah Muda (1)
previous arrow
next arrow

Etanol 10 Persen Mulai Diberlakukan 2026, Apakah Aman untuk Mesin Kendaraan?

Universitas Komputama – Pemerintah Indonesia berencana untuk mulai menerapkan campuran etanol sebesar 10 persen (E10) […]

Ilustrasi BBM Oertamax. (Foto: ai.stmikkomputama.ac.id/Universitas Komputama)


Universitas Komputama – Pemerintah Indonesia berencana untuk mulai menerapkan campuran etanol sebesar 10 persen (E10) dalam BBM pada tahun 2026. Langkah ini merupakan bagian dari upaya transisi energi menuju bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.

Dengan menambahkan etanol yang berasal dari hasil fermentasi biomassa, seperti tebu atau singkong, diharapkan emisi karbon dari sektor transportasi dapat ditekan secara signifikan, sejalan dengan target penurunan emisi gas rumah kaca.

Penerapan E10 juga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional, khususnya di sektor pertanian dan industri bioetanol. Permintaan etanol yang meningkat akan mendorong petani untuk meningkatkan produksi tanaman penghasil bioetanol, sehingga membuka peluang lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat desa.

Selain itu, pengembangan industri bioetanol domestik dapat mengurangi impor bahan bakar minyak, memperkuat ketahanan energi nasional, serta menstabilkan harga BBM di dalam negeri.

Namun demikian, implementasi E10 juga menghadapi sejumlah tantangan, seperti kesiapan infrastruktur distribusi, penyesuaian mesin kendaraan, serta ketersediaan bahan baku etanol yang berkelanjutan.

Respons dan Riwayat Penggunaan Etanol di BBM

Direktur Utama PT Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menegaskan dukungan penuh terhadap kebijakan pemerintah tersebut. “Kami akan selalu mendukung arahan dari pemerintah,” ujar Simon dalam rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (17/10/2025), seperti dilansir Tirto.id.

Simon juga menyoroti bahwa kebijakan serupa telah diterapkan di berbagai negara, bahkan Brasil sudah mewajibkan penggunaan etanol E100 di sejumlah kota. Ia menambahkan, langkah ini akan dilakukan secara bertahap di Indonesia sebagai bagian dari inisiatif mendorong transisi energi dan menurunkan emisi.

Dukungan terhadap penerapan etanol dalam BBM juga mendapat legitimasi kuat dari sisi historis dan keamanan. Prof. Wardana, pengamat pertambangan dan energi, menyebut bahwa riset penggunaan etanol sebagai campuran BBM di Indonesia sudah dimulai sejak 1980-an.

“Kalau gasohol (gasoline alcohol) itu tahun 80-an, ya. Jadi waktu itu kita dapat dana besar dari BPPT untuk menguji etanol 20 persen yang dicampur ke bensin,” ungkap Prof. Wardana, dikutip Liputan6.com, Jumat (17/10/2025).

Ia menegaskan, isu campuran etanol ke BBM bukanlah hal baru dan sudah teruji keamanannya sejak lama. Menurutnya, riset terbaru juga menunjukkan bahwa penambahan etanol justru meningkatkan kualitas pembakaran mesin dan kadar oktan bahan bakar.

Regulasi

Dari sisi kebijakan, pemerintah melalui Kementerian ESDM tengah menyiapkan mandatori E10 untuk bensin yang ditargetkan mulai berlaku pada 2028, diawali dengan uji coba pasar (trial market) untuk E5 melalui produk Pertamax Green 95.

Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, menyampaikan, “Jadi penerapannya di sekitar 2028, dan itu untuk non PSO dulu,” ujarnya di Jakarta.

Eniya menambahkan, kebutuhan etanol untuk mandatori E10 diperkirakanmencapai 1,2 juta kiloliter, dan pemerintah tengah menyusun Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM sebagai dasar regulasi.

Dengan langkah bertahap ini, diharapkan konsumsi bioetanol terus meningkat, mendukung pengurangan impor minyak dan mempercepat tercapainya target emisi rendah di sektor transportasi nasional.

Apakah untuk Mesin Aman?

Isu keamanan penggunaan etanol 10 persen (E10) dalam bahan bakar minyak (BBM) kerap menjadi perhatian para pemilik kendaraan, khususnya terkait potensi dampaknya terhadap mesin mobil. Namun, menurut para ahli otomotif dan pelaku industri, penggunaan E10 dinilai aman untuk sebagian besar mobil keluaran baru tanpa perlu melakukan modifikasi khusus.

Dijelaskan oleh Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor, Bambang Supriyadi, mobil-mobil keluaran tahun 2000 ke atas umumnya sudah kompatibel dengan bahan bakar campuran etanol 10 persen.

“Untuk kendaraan tahun 2000 ke atas, rata-rata sudah bisa menerima E10 tanpa perlu modifikasi,” ujar Bambang, dikutip dari Oto.detik.com, Jumat (17/10/2025).

Ia menambahkan, teknologi mesin modern saat ini sudah dirancang untuk mampu beradaptasi dengan bahan bakar yang mengandung etanol dalam kadar rendah hingga menengah.

Lebih lanjut, Bambang menegaskan bahwa penggunaan E10 tidak akan menimbulkan masalah pada komponen utama mesin, seperti injektor, sistem bahan bakar, hingga ruang pembakaran. Namun, ia tetap mengingatkan agar pemilik kendaraan memperhatikan jadwal perawatan berkala dan menggunakan BBM sesuai spesifikasi yang direkomendasikan pabrikan.

“Selama mengikuti rekomendasi pabrikan dan melakukan perawatan rutin, penggunaan E10 aman dan tidak mengganggu performa maupun keawetan mesin,” tutup Bambang.

Dengan demikian, kekhawatiran mengenai kerusakan mesin akibat E10 dapat diredam, asalkan konsumen tetap mengikuti standar operasional kendaraan masing-masing.

*Penyusunan artikel dengan bantuan ai.stmikkomputama.ac.id
** Tim Humas Universitas Komputama (UNIKMA), Cilacap, Jawa Tengah

Sumber:

  • https://www.liputan6.com/bisnis/read/6187755/campuran-etanol-ke-bbm-bukan-hal-baru-sudah-diuji-coba-sejak-1980-an
  • https://tirto.id/pertamina-dukung-campurkan-10-persen-etanol-ke-bbm-hjTX
  • https://oto.detik.com/mobil/d-8164866/etanol-10-persen-aman-tanpa-modifikasi-buat-mobil-tahun-keluaran-segini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

content-2011

Mix Parlay


yakinjp

yakinjp

yakinjp

rtp yakinjp

yakinjp

Togel Online Resmi

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

news

slot mahjong ways

judi bola online

yakinjp

yakinjp

3001

3002

3003

3004

3005

3006

3007

3008

3009

3010

3096

3097

3098

3099

3100

3101

3102

3103

3104

3105

4000

4001

4002

4003

4004

4005

4006

4007

4008

4009

4010

4011

4012

4013

4014

4015

4016

4017

4018

4019

3026

3027

3028

3029

3030

3031

3032

3033

3034

3035

3106

3107

3108

3109

3110

3111

3112

3113

3114

3115

4020

4021

4022

4023

4024

4025

4026

4027

4028

4029

4030

4031

4032

4033

4034

4035

4036

4037

4038

4039

3036

3037

3038

3039

3040

3041

3042

3043

3044

3045

3116

3117

3118

3119

3120

3121

3122

3123

3124

3125

4040

4041

4042

4043

4044

4045

4046

4047

4048

4049

4050

4051

4052

4053

4054

4055

4056

4057

4058

4059

3126

3127

3128

3129

3130

3131

3132

3133

3134

3135

3056

3057

3058

3059

3060

3061

3062

3063

3064

3065

3136

3137

3138

3139

3140

3141

3142

3143

3144

3145

4060

4061

4062

4063

4064

4065

4066

4067

4068

4069

4070

4071

4072

4073

4074

4075

4076

4077

4078

4079

3071

3072

3073

3074

3075

3136

3137

3138

3139

3140

3141

3142

3143

3144

3145

4080

4081

4082

4083

4084

4085

4086

4087

4088

4089

4090

4091

4092

4093

4094

4095

4096

4097

4098

4099

3076

3077

3078

3079

3080

3081

3082

3083

3084

3085

4100

4101

4102

4103

4104

4105

4106

4107

4108

4109

4110

4111

4112

4113

4114

4115

4116

4117

4118

4119

3086

3087

3088

3089

3090

3091

3092

3093

3094

3095

4120

4121

4122

4123

4124

4125

4126

4127

4128

4129

4130

4131

4132

4133

4134

4135

4136

4137

4138

4139

content-2011