Universitas Komputama – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan fenomena Hari Tanpa Bayangan atau Kulminasi Utama akan terjadi di sebagian wilayah di Indonesia pada 7–9 Oktober 2025. Fenomena ini terjadi ketika posisi Matahari berada tepat di atas kepala pengamat atau di titik zenit, sehingga bayangan benda tegak tampak “menghilang” karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.
Waktu terjadinya Hari Tanpa Bayangan berbeda di tiap wilayah, misalnya Kepulauan Seribu pada 7 Oktober pukul 11.41 WIB, Jakarta Utara pada 8 Oktober pukul 11.39 WIB, dan Jakarta Pusat, Barat, Selatan, serta Timur pada 9 Oktober sekitar pukul 11.40 WIB.
BMKG menjelaskan bahwa Hari Tanpa Bayangan merupakan peristiwa astronomis alami yang terjadi dua kali setiap tahun di wilayah tropis, termasuk Indonesia. Fenomena ini disebabkan oleh bidang rotasi Bumi yang tidak sejajar dengan bidang revolusi Bumi terhadap Matahari, sehingga posisi Matahari tampak bergeser sepanjang tahun.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir karena fenomena ini tidak berbahaya dan merupakan bagian dari siklus tahunan gerak semu Matahari.
Apa Itu Hari Tanpa Bayangan?
Hari Tanpa Bayangan adalah fenomena astronomis ketika posisi Matahari berada tepat di atas kepala (titik zenit) suatu lokasi di permukaan Bumi. Pada saat itu, bayangan benda-benda tegak lurus di permukaan tanah akan “menghilang” atau berada tepat di bawah benda itu sendiri, sehingga tampak seolah-olah tidak ada bayangan sama sekali.
Fenomena ini terjadi karena kemiringan sumbu Bumi dan gerak semu tahunan Matahari. Hari Tanpa Bayangan hanya terjadi di wilayah-wilayah yang berada di sekitar garis khatulistiwa (daerah tropis), termasuk Indonesia, dan biasanya berlangsung dua kali dalam setahun di setiap lokasi. Fenomena ini bersifat alami dan tidak berbahaya bagi manusia.
Kapan Terjadi di Indonesia?
Hari Tanpa Bayangan terjadi di Indonesia dua kali setiap tahun di setiap lokasi yang berada di wilayah tropis. Waktu terjadinya berbeda-beda di setiap daerah, tergantung pada posisi lintang geografis masing-masing.
Secara umum, Hari Tanpa Bayangan di Indonesia berlangsung antara Maret–April dan September–Oktober setiap tahunnya. Pada periode-periode inilah posisi Matahari melintasi garis khatulistiwa dan wilayah-wilayah di sekitarnya. Contohnya, pada tahun 2025, BMKG menyebutkan Hari Tanpa Bayangan di Jakarta akan terjadi pada tanggal 7–9 Oktober 2025, dengan waktu yang berbeda di setiap wilayah administratif.
Jadi, setiap daerah di Indonesia memiliki tanggal Hari Tanpa Bayangan yang berbeda, namun selalu terjadi dua kali dalam setahun mengikuti siklus gerak semu Matahari.
Hari Tanpa Bayangan 7-9 Oktober 2025 di Mana Saja?
Berdasarkan informasi dari BMKG yang dikutip oleh Jakarta Terkini, Hari Tanpa Bayangan pada 7–9 Oktober 2025 akan terjadi di beberapa wilayah administratif DKI Jakarta, dengan rincian sebagai berikut:
- Kepulauan Seribu: 7Oktober 2025, pukul 11.41 WIB
- Jakarta Utara: 8 Oktober 2025, pukul 11.39 WIB
- Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur: 9 Oktober 2025, sekitar pukul 11.40 WIB
Selain wilayah Jakarta, fenomena Hari Tanpa Bayangan juga akan terjadi di berbagai kota lain di Indonesia pada tanggal yang berbeda-beda sepanjang Oktober, tergantung pada posisi lintang masing-masing kota. Namun, untuk tanggal 7–9 Oktober 2025, wilayah yang secara spesifik disebutkan mengalami fenomena ini adalah seluruh wilayah administratif DKI Jakarta.
—
*Penyusunan artikel dengan bantuan ai.stmikkomputama.ac.id
**Penulis adalah jurnalis, membantu di Universitas Komputama, Cilacap, Jawa Tengah
Sumber:
- Jakartaterkini.id-jakartaterkini.id/jakarta/2321674787/bmkg-hari-tanpa-bayangan-di-jakarta-terjadi-79-oktober-2025
- BMKG-https://www.bmkg.go.id/tanda-waktu/hari-tanpa-bayangan/hari-tanpa-bayangan-di-indonesia-11