Slide 3
Slide 2
KULIAH DI STMIK KOMPUTAMA MAJENANG
KULIAH GRATIS 100%

Dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kamu bisa kuliah gratis 100% dan juga bisa dapat uang saku tiap bulan

Slide 1
“LOCAL CAMPUS GLOBAL VALUES”
previous arrow
next arrow

30 September 2025 Memperingati Hari Apa? Ini Peristiwa G 30 S PKI yang Ubah Sejarah Indonesia

Stmikkomputama.ac.id – Tanggal 30 September setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September atau […]

otret Mayor Jenderal Soeharto menghadiri pemakaman lima jenderal yang tewas dalam peristiwa Gerakan 30 September. (Foto: Wikimedia Commons)


Stmikkomputama.ac.id – Tanggal 30 September setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September atau yang lebih dikenal dengan G30S/PKI di Indonesia. Peringatan ini mengacu pada peristiwa kelam dalam sejarah bangsa, yakni terjadinya penculikan dan pembunuhan sejumlah jenderal TNI Angkatan Darat oleh kelompok yang disebut sebagai Gerakan 30 September pada tahun 1965. Peristiwa tersebut kemudian memicu perubahan besar dalam tatanan politik dan sosial di Indonesia.

Pemerintah dan berbagai elemen masyarakat biasanya mengadakan upacara serta berbagai kegiatan untuk mengenang jasa para pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa tersebut. Di sejumlah daerah, kegiatan seperti nonton bareng film dokumenter G30S/PKI, diskusi sejarah, serta ziarah ke makam pahlawan dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan pengingat akan pentingnya menjaga persatuan dan keutuhan bangsa.

Peringatan 30 September juga menjadi momentum refleksi bagi bangsa Indonesia untuk terus menjaga nilai-nilai Pancasila dan mewaspadai segala bentuk ancaman terhadap ideologi negara. Pemerintah mengimbau masyarakat, khususnya generasi muda, untuk memahami sejarah secara utuh dan mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan.

Berikut adalah beberapa peringatan yang jatuh pada tanggal 30 September selain G30S/PKI:

1. Hari Penerjemah Internasional (International Translation Day)

Hari Penerjemah Internasional diperingati setiap tanggal 30 September di seluruh dunia. Peringatan ini diinisiasi oleh Fédération Internationale des Traducteurs (FIT) untuk menghormati peran penting para penerjemah, juru bahasa, dan profesional bahasa dalam mempererat komunikasi antarbangsa, memperluas pengetahuan, serta memperkuat perdamaian dan pengertian antarbudaya.

Tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan hari wafat Santo Hieronimus, seorang penerjemah Alkitab yang dianggap pelindung para penerjemah.

2. Hari Hak untuk Mendapatkan Informasi (Right to Know Day)

Hari Hak untuk Mendapatkan Informasi Internasional diperingati pada 28 September dan di beberapa negara atau organisasi diperingati hingga 30 September.

Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hak setiap orang untuk memperoleh informasi dari badan publik, sebagai bagian dari hak asasi manusia dan demokrasi.

Peristiwa 30 September yang Mengubah Sejarah Indonesia

Peristiwa Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) pada tahun 1965 menjadi salah satu titik balik paling penting dalam sejarah Indonesia modern. Pada malam 30 September hingga dini hari 1 Oktober 1965, sekelompok pasukan yang mengatasnamakan Gerakan 30 September menculik dan membunuh enam jenderal serta satu perwira TNI Angkatan Darat.

Peristiwa tragis ini memicu keguncangan politik dan keamanan nasional serta menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat.

Setelah peristiwa tersebut, pemerintah Orde Lama dibawah Presiden Soekarno mengalami tekanan hebat. TNI Angkatan Darat di bawah pimpinan Mayor Jenderal Soeharto mengambil alih kendali keamanan dan memimpin operasi penumpasan terhadap kelompok yang diduga terlibat.

Dalam waktu singkat, PKI dinyatakan sebagai organisasi terlarang dan ribuan anggotanya ditangkap, bahkan tidak sedikit yang menjadi korban pembantaian massal di berbagai daerah.

Dampak dari peristiwa G30S/PKI ini sangat besar terhadap tatanan politik Indonesia. Soekarno kehilangan dukungan politik dan akhirnya lengser dari jabatannya sebagai presiden. Pada tahun 1966, Soeharto secara resmi mengambil alih kekuasaan dan memulai era Orde Baru dengan kebijakan-kebijakan yang menekankan stabilitas politik, keamanan, serta pelarangan ideologi komunis di Indonesia.

Peristiwa G30S/PKI tidak hanya mengubah kepemimpinan nasional, tetapi juga membentuk narasi sejarah dan identitas politik Indonesia hingga hari ini. Setiap tahun, peristiwa ini diperingati sebagai pengingat akan pentingnya menjaga persatuan dan kewaspadaan terhadap ancaman ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.

Pemerintah dan masyarakat diimbau untuk terus mempelajari sejarah secara kritis agar tragedi serupa tidak terulang kembali.

*Penyusunan artikel dengan bantuan ai.stmikkomputama.ac.id
**Penulis adalah jurnalis, membantu di STMIK Komputama Cilacap

Sumber: 

1. Kompas.com – “G30S 1965: Kudeta yang Mengubah Sejarah Indonesia”
https://www.kompas.com/stori/read/2021/09/30/100000979/g30s-1965–kudeta-yang-mengubah-sejarah-indonesia

2. Tirto.id – “G30S: Awal Orde Baru dan Pembantaian Massal”
https://tirto.id/g30s-awal-orde-baru-dan-pembantaian-massal-cwHf

3. BBC Indonesia – “G30S 1965: Apa yang Terjadi dan Mengapa Masih Diperdebatkan?”
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-58707629

4. Ensiklopedia Nasional Indonesia (LIPI/BRIN) – Artikel tentang G30S/PKI
https://ensiklopedia.brin.go.id/entri/gerakan-30-september-pki

5. Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) – Koleksi Digital G30S/PKI
https://anri.go.id/berita/koleksi-digital-g30spki

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *