Stmikkomputama.ac.id – Senin merupakan hari yang memiliki keistimewaan tersendiri dalam ajaran Islam. Dalam beberapa riwayat, Rasulullah Muhammad SAW menaruh perhatian khusus terhadap hari Senin, di antaranya dengan memilih hari tersebut untuk berpuasa sunnah.
Hari Senin juga diyakini sebagai hari kelahiran, diutusnya Nabi Muhammad sebagai rasul, serta turunnya wahyu pertama, sehingga menjadikan hari ini memiliki nilai sejarah dan spiritual yang tinggi bagi umat Islam.
Keistimewaan hari Senin ditegaskan dalam hadits shahih riwayat Muslim, di mana Rasulullah SAW bersabda ketika ditanya tentang puasa di hari Senin:
ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ، وَبُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ
Artinya: Itu adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu kepadaku.” (HR. Muslim).
Dalil ini menjadi dasar bagi ulama untuk menganjurkan umat Islam memperbanyak amalan sunnah pada hari Senin, seperti berpuasa, berdoa, dan memperbanyak ibadah lainnya.
Para ulama menjelaskan bahwa keutamaan hari Senin bukan hanya karena peristiwa penting yang terjadi, tetapi juga karena pada hari tersebut amal-amal manusia diangkat dan diperlihatkan kepada Allah SWT. Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menyebutkan, puasa pada hari Senin mengandung keutamaan karena bertepatan dengan momen penting dalam sejarah kenabian.
Oleh sebab itu, umat Islam dianjurkan untuk memanfaatkan hari Senin dengan memperbanyak amal kebaikan sebagai bentuk penghormatan dan penghayatan terhadap nilai-nilai spiritual yang terkandung di dalamnya.
Keistimewaan Hari Senin dalam Perspektif Islam
Hari Senin dalam Islam sangat istimewa karena menjadi saksi berbagai peristiwa penting dalam sejarah kenabian serta menjadi momen diberikannya berbagai keutamaan dan ampunan bagi umat Islam. Para ulama menganjurkan agar umat Islam memperbanyak amal kebaikan, puasa sunnah, dan memperbaiki hubungan sesama pada hari Senin.
Berikut ini adalah keistimewaan hari Senin dalam perspektif Islam, dalil dan penjelasannya:
1. Hari Lahirnya Rasulullah Muhammad SAW
Hari Senin adalah hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, sebagaimana disepakati oleh mayoritas sejarawan dan ulama. Rasulullah dilahirkan pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awal Tahun Gajah (570 M) di Makkah.
Dari Abu Qatadah al-Anshari RA, Rasulullah SAW bersabda: “Hari itu adalah hari aku dilahirkan dan hari aku diutus atau diturunkannya wahyu kepadaku.”
Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menegaskan, keistimewaan ini menjadi dasar disunnahkannya memperbanyak amal ibadah pada hari Senin sebagai bentuk syukur atas kelahiran Rasulullah SAW.
2. Hari Diangkatnya Nabi Muhammad SAW Menjadi Rasul
Selain hari kelahiran, hari Senin juga merupakan hari di mana Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul, menandai awal risalah kenabian kepada umat manusia.
Masih dari hadits Abu Qatadah: “…dan hari aku diutus (menjadi nabi)…” (HR. Muslim No. 1162).
Al-Zarqani dalam Manahil al-Irfan menyebut, pengangkatan kenabian pada hari Senin adalah momentum penting yang memperkuat keistimewaan hari ini dalam sejarah Islam.
3. HariTurunnya Wahyu Pertama (Al-Qur’an)
Hari Senin juga adalah hari turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira, menandai dimulainya penyampaian Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup umat manusia.
Hadits sama dari Abu Qatadah: “…dan hari diturunkannya wahyu kepadaku.” (HR. Muslim No. 1162)Menurut para ulama, turunnya wahyu pada hari Senin menjadi alasan spiritual untuk memperbanyak amal dan syukur pada hari ini.
4. Hari Wafatnya Rasulullah SAW
Rasulullah SAW wafat pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awal tahun ke-11 Hijriyah. Peristiwa ini sangat mengguncang umat Islam kala itu.
Surah Ali Imran ayat 144 dibacakan oleh Abu Bakar saat wafat Rasulullah, menegaskan bahwa Nabi Muhammad hanyalah seorang rasul yang juga mengalami kematian: “Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)?” (QS. Ali Imran: 144)
Ibnu Rajab menjelaskan, wafatnya Rasulullah pada hari Senin menambah keistimewaan hari ini sebagai hari penuh hikmah dan perenungan bagi umat Islam.
5. Hari Diperiksanya Amal Manusia
Hari Senin adalah salah satu hari di mana amal manusia diangkat dan diperiksa oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda: “Amal-amal manusia diperiksa pada setiap hari Senin dan Kamis, maka aku menyukai amal perbuatanku diperiksa sedangkan aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. Tirmidzi).
Menurut Imam Nawawi, inilah alasan utama Rasulullah SAW menganjurkan puasa sunnah Senin-Kamis.
6. Hari Terbukanya Pintu Surga dan Pengampunan Dosa
Pada hari Senin dan Kamis, pintu-pintu surga dibuka, dan dosa-dosa manusia diampuni kecuali bagi yang bermusuhan.
Rasulullah SAW bersabda: “Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun akan diampuni dosa-dosanya, kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya terjadi permusuhan…” (HR. Muslim).
Para ulama menekankan pentingnya menjaga hubungan baik sesama muslim di hari Senin agar mendapatkan ampunan Allah SWT.
7. Hari Diciptakannya Pepohonan
Dalam sebuah hadis, disebutkan bahwa Allah menciptakan pepohonan pada hari Senin.
Rasulullah SAW bersabda: “Allah Azza wa Jalla menciptakan tanah pada hari Sabtu, gunung-gunung pada hari Ahad, pepohonan pada hari Senin…” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
Keistimewaan ini menambah makna hari Senin sebagai hari penuh kehidupan dan keberkahan.
Hari Senin dalam Islam sangat istimewa karena menjadi saksi berbagai peristiwa penting dalam sejarah kenabian serta menjadi momen diberikannya berbagai keutamaan dan ampunan bagi umat Islam. Para ulama menganjurkan agar umat Islam memperbanyak amal kebaikan, puasa sunnah, dan memperbaiki hubungan sesama pada hari Senin.
5 Amalan Hari Senin Agar Rezeki Lancar dan Berkah
Berikut ini adalah amalan-amalan sunnah yang dianjurkan dilaksanakan pada hari Senin.
1. Puasa Sunnah Hari Senin
Puasa sunnah Senin meningkatkan kesadaran spiritual dan mendekatkan dirikepada Allah SWT. Rasulullah SAW menyebutkan puasa Senin sebagai ibadah yang dicatat dan diberi pahala khusus. Dengan puasa, hati menjadi bersih, sehingga rezeki yang datang lebih berkah.
صُومُوا يَوْمَ الاثنينَ
Artinya: “Berpuasalah pada hari Senin.”(HR. Muslim)
Dalam Fadhail al-A’mal, Syaikh Zakariyya al-Kandahlawi menjelaskan bahwa puasa pada hari-hari tertentu mendatangkan keberkahan dan perlindungan dari kesulitan rezeki.
2. Memperbanyak Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW
Shalawat memperkuat hubungan spiritual dengan Nabi SAW dan menjadi wasilah (perantara) doa kita diterima Allah. Amalan ini dipercaya membuka pintu rezeki dan berkah dalam kehidupan sehari-hari.
أَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلاةِ يَوْمَ الاثنين
Artinya: “Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari Senin.”(HR. Ahmad)
Dalam Al-Adab al-Mufrad, Imam Bukhari menjelaskan bahwa sholawat merupakan sarana mendatangkan rahmat dan keberkahan hidup.
3. Dzikir dan Doa Pagi & Sore
Dzikir dan doa pada awal hari dan sore hari menjadi sarana membersihkan hati dan memohon rezeki yang halal serta berkah. Dengan dzikir, hati tenang, sehingga usaha yang dilakukan lebih maksimal dan rezeki lebih lancar.
Hal ini berdasar dalil:
أَكْثِرُوا فِي يَوْمِ الاثنينِ مِنَ الذِّكْرِ وَالدُّعَاء
Artinya: “Perbanyaklah dzikir dan doa pada hari Senin.”» (Fadhail al-A’mal)
Dzikir harian penting untuk keberkahan rezeki dan ketenangan jiwa.
4. Sedekah dan Infak pada Hari Senin
Sedekah pada hari Senin membuka pintu rezeki dan mendatangkan keberkahan. Rasulullah SAW bersabda bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta, justru menambah keberkahan dan perlindungan dari kesulitan hidup.
Sedekah berkaitan langsung dengan kelancaran rezeki dan keberkahan hidup.
5. Membaca Al-Qur’an dan Amal Kebaikan Lainnya
Membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, seperti menolong sesama atau menjaga amanah, mendatangkan keberkahan dalam rezeki. Aktivitas ini meningkatkan kualitas spiritual dan mental sehingga usaha sehari-hari lebih produktif dan membawa berkah.
Membaca Al-Qur’an terkait erat dengan keberkahan dan kesejahteraan hidup umat Islam.
Demikian ulasan mengenai keutamaan dan amalan hari Senin agar rezeki makin melimpah dan berkah. Semoga bermanfaat. Wallahua’lam.
*Penyusunan artikel dengan bantuan ai.stmikkomputama.ac.id
**Penulis adalah jurnalis, membantu di STMIK Komputama Cilacap
Sumber:
- Sahih Muslim – Imam Muslim bin al-Hajjaj
- Musnad Ahmad – Imam Ahmad binHanbal
- Fadhail al-A’mal – Syaikh Zakariyya al-Kandahlawi
- Al-Adab al-Mufrad – Imam Muhammad bin Isma’il al-Bukhari
- Al-Kanz fi Fadhail al-Sadaqah – Dr. Muhammad al-Saleh
- https://www.detik.com/sumbagsel/berita/d-7698629/7-keistimewaan-hari-senin-lahirnya-rasulullah-hingga-diciptakan-pepohonan
- https://khazanah.republika.co.id/berita/sk8rl8458/keutamaan-hari-senin-menurut-islam
- https://ydsf.org/berita/5-keistimewaan-hari-senin-dalam-islam-ydsf-bvangMi.html