Slide 3
Slide 2
KULIAH DI STMIK KOMPUTAMA MAJENANG
KULIAH GRATIS 100%

Dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kamu bisa kuliah gratis 100% dan juga bisa dapat uang saku tiap bulan

Slide 1
“LOCAL CAMPUS GLOBAL VALUES”
previous arrow
next arrow

Prompt Engineering: Cara Cerdas Berkomunikasi dengan AI

Stmikkomputama.ac.id – Pernah nggak, kalian ngobrol sama chatbot seperti ChatGPT atau pakai fitur AI di […]


Stmikkomputama.ac.id – Pernah nggak, kalian ngobrol sama chatbot seperti ChatGPT atau pakai fitur AI di aplikasi kampus, lalu hasilnya kadang keren banget, tapi kadang juga bikin geleng-geleng kepala?

Nah, ternyata kunci dari hasil yang memuaskan itu ada pada prompt engineering. Yuk, kita bahas lebih gampang dan santai biar kalian makin paham dan siap jadi user AI yang cerdas!

Apa Itu Prompt Engineering?

Prompt engineering adalah seni dan teknik menyusun kata-kata atau instruksi supaya AI (seperti ChatGPT) bisa memberikan jawaban yang sesuai harapan kita. Bayangin aja, prompt itu kayak “kata kunci ajaib” yang bikin AI bekerja lebih maksimal. Semakin jelas dan tepat kita memberikan instruksi, makin bagus juga hasil yang kita dapat.

Menurut penelitian terbaru dari OpenAI (2023), prompt engineering sudah jadi keterampilan penting di era AI generatif. Bahkan, perusahaan-perusahaan besar sekarang punya tim khusus buat urusan ini!

Kenapa Prompt Engineering Penting?

Sahabat Komputama, AI itu ibarat teman yang pintar tapi kadang suka salah paham kalau instruksi kita kurang jelas. Misalnya, kalau kita tanya, “Buatkan ringkasan artikel,” AI bisa aja kasih ringkasan asal-asalan. Tapi kalau kita bilang, “Buatkan ringkasan artikel 5 paragraf, pakai bahasa Indonesia yang mudah dipahami mahasiswa,” hasilnya pasti lebih sesuai!

  • Mencari referensi tugas kuliah
  • Membuat konten kreatif
  • Belajar bahasa asing
  • Bahkan untuk riset ilmiah!

Teknik Dasar Prompt Engineering dan Contoh Praktisnya

Agar Sahabat Komputama makin paham, berikut adalah teknik-teknik dasar dalam prompt engineering, lengkap dengan berbagai contoh yang bisa langsung kalian praktikkan:

  1. Zero-shot Prompting
    Definisi: Memberikan instruksi langsung tanpa memberikan contoh terlebih dahulu. Cocok untuk permintaan umum.
    Contoh-contoh:

    • “Jelaskan apa itu machine learning.”
    • “Sebutkan manfaat membaca buku setiap hari.”
    • “Apa saja ciri-ciri negara berkembang?”
    • “Terangkan sejarah singkat internet dalam 3 kalimat.”
  1. Few-shot Prompting
    Definisi: Memberikan satu atau beberapa contoh sebelum mengajukan permintaan utama. Cocok untuk permintaan yang butuh format atau pola tertentu.
    Contoh-contoh:
    • “Buatkan soal pilihan ganda tentang sejarah Indonesia seperti contoh berikut:
      Contoh soal: Siapa presiden pertama Indonesia?
      Soekarno
      b. Hatta
      c. Sjahrir
      d. Suharto
      Buatkan 2 soal lagi dengan format yang sama.”
    • “Berikan contoh kalimat dalam bahasa Inggris beserta terjemahannya:
      Contoh:
      – I go to campus every day. (Saya pergi ke kampus setiap hari.)
      – The library opens at 8 AM. (Perpustakaan buka jam 8 pagi.)
      Tambahkan 3 kalimat lagi.”
    • “Tuliskan dialog singkat antara dua mahasiswa yang sedang berdiskusi tentang tugas kelompok.
      Contoh:
      A: Apakah kamu sudah membaca materi bab 3?
      B: Sudah, tadi pagi. Menurutmu, bagian mana yang paling sulit?
      Silakan lanjutkan dialognya.”
  1. Chain-of-Thought Prompting
    Definisi: Meminta AI untuk menjelaskan langkah-langkah berpikir atau proses secara runtut. Cocok untuk soal analisis, pemecahan masalah, atau instruksi bertahap.
    Contoh-contoh:

    • “Jelaskan langkah-langkahmembuat kopi tubruk dari awal sampai siap diminum.”
    • “Bagaimana proses terjadinya hujan? Jelaskan secara bertahap.”
    • “Sebutkan tahapan menulis esai akademik yang baik.”
    • “Langkah apa saja yang harus dilakukan untuk membuat akun email baru?”
    • “Jelaskan cara menyelesaikan soal matematika berikut: 2x + 5 = 15.”
  2. Prompt Templating
    Definisi: Membuat pola atau template prompt yang bisa digunakan berulang-ulang untuk tugas serupa.
    Contoh-contoh:
    • Template ringkasan:
      “Buatkan ringkasan artikel [judul artikel] dalam [jumlah paragraf] dengan bahasa yang mudah dipahami mahasiswa.”
    • Template soal latihan:
      “Buatkan 5 soal pilihan ganda tentang [topik pelajaran] beserta kunci jawabannya.”
    • Template surat resmi:
      “Tulis surat permohonan izin tidak masuk kuliah karena [alasan], ditujukan kepada dosen mata kuliah [nama dosen].”
    • Template dialog:
      “Buat dialog singkat antara [peran 1] dan [peran 2] yang membahas tentang [topik].”
  1. Instruksi Spesifik dan Detail
    Definisi: Menambahkan detail pada prompt agar hasil lebih sesuai kebutuhan.
    Contoh-contoh:
    • “Buatkan artikel tentang manfaat olahraga minimal 400 kata, gunakan bahasa formal, dan sertakan daftar pustaka.”
    • “Jelaskan teori evolusi dalam 5 poin utama.”

Tantangan dan Tips

Meskipun kelihatan gampang, prompt engineering punya tantangan, lho! Kadang, AI masih suka ngaco atau bias. Jadi, berikut tips dari para ahli (Zhou et al., 2024):

  • Selalu cek ulang jawaban AI. Pastikan informasi yang diberikan sudah benar dan sesuai kebutuhan.
  • Jangan ragu mengulang atau memperbaiki prompt. Jika hasil masih kurang pas, coba revisi atau tambahkan detail pada instruksi.
  • Gunakan bahasa yang jelas dan spesifik. Hindari kalimat ambigu agar AI tidak salah paham.
  • Eksplorasi berbagai teknik. Gabungkan beberapa teknik di atas sesuai kebutuhan tugas kalian.

Masa Depan Prompt Engineering

Menurut Google Research (2024), keahlian membuat prompt akan semakin penting di dunia kerja dan pendidikan. Banyak perusahaan mulai mencari orang yang ahli dalam membuat instruksi AI yang efektif. Jadi, nggak ada salahnya mulai belajar dari sekarang, kan?

Kesimpulan

Sahabat Komputama, prompt engineering itu bukan cuma buat programmer atau ilmuwan data. Kalian, mahasiswa dari berbagai jurusan, juga bisa menguasainya! Dengan prompt yang baik, AI bisa jadi partner belajar, kerja, dan berkarya yang luar biasa. Jangan lupa untuk terus bereksperimen dan belajar dari hasil-hasil yang kalian dapatkan!

Referensi:

  • (2023). Best Practices for Prompt Engineering with GPT-4.
  • Zhou, X., et al. (2024). Prompting AI: Trends and Challenges. Journal of Artificial Intelligence Research, 78(1), 123-145.
  • Google Research. (2024). Prompt Design Patterns for Large Language Models.
  • Wei, J., et al. (2022). Chain-of-Thought Prompting Elicits Reasoning in Large Language Models. arXiv preprint arXiv:2201.11903.

Selamat mencoba, Sahabat Komputama! Kalau ada pertanyaan atau ingin berbagi pengalaman, tulis di kolom komentar ya! Jangan ragu untuk terus mengasahkemampuan prompt engineering kalian, karena masa depan AI ada di tangan para pengguna cerdas seperti kalian!

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *