Stmikkomputama.ac.id – Hari Senin memiliki keutamaan khusus dalam Islam. Maka itu, pada hari Senin umat Islam dianjurkan melakukan amal dan ibadah agar memperoleh fadhilahnya.
Rasulullah SAW bersabda bahwa beliau lahir pada hari Senin dan juga menerima wahyu pertama pada hari tersebut. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:
«إِنَّنِي وُلِدْتُ يَوْمَ الاثنينِ وَأُوتِيَتُ الْوَحْيَ يَوْمَ الاثنين»
Artinya: “Sesungguhnya aku dilahirkan pada hari Senin dan aku diberikan wahyu pada hari Senin.” (HR. Muslim).
Keutamaan hari Senin juga dikaji dalam literatur keislaman. Dalam buku Fadhail al-A’mal karya Syaikh Zakariyya al-Kandahlawi dijelaskan bahwa beribadah pada hari Senin dan Kamis memiliki nilai pahala yang besar karena amal ibadah dicatat oleh malaikat pada dua hari ini.
Oleh sebab itu, penting untuk mengikuti sunnah Nabi dalam menandai hari-hari tertentu dengan ibadah khusus untuk meningkatkan kualitas spiritual dan kedekatan dengan Allah SWT. Dengan demikian, umat Islam disarankan menjadikan hari Senin sebagai momen refleksi dan penguatan iman melalui berbagai bentuk ibadah.
Dalam perspektif lain, Senin adalah hari di mana sebagian besar penduduk dunia, termasuk Indonesia, memulai hari kerja. Oleh karena itu, umat Islam juga dianjurkan melakukan berbagai amalan untuk mendukung amaliah yang terkait dengan kelancaran rezeki agar makin berkah.
Namun, sebelum itu mari kita pahami terlebih dahulu keutamaan hari Senin dalam perspektif Islam, merangkum berbagai sumber, Senin (22/9/2025).
5 keutamaan hari Senin dalam Islam
Berikut ini adalah penjelasan mengenai keutamaan hari Senin.
1. Hari kelahiran dan wahyu Nabi Muhammad SAW
Hari Senin memiliki nilai historis dan spiritual karena terkait dengan lahirnya Nabi dan turunnya wahyu pertama. Umat Islam dianjurkan mengingat dan meneladani peristiwa ini melalui ibadah dan dzikir.
إِنَّنِي وُلِدْتُ يَوْمَ الاثنينِ وَأُوتِيَتُ الْوَحْيَ يَوْمَ الاثنين
Artinya: “Sesungguhnya aku dilahirkan pada hari Senin dan aku diberikan wahyu pada hari Senin.”(HR. Muslim)
Syaikh Zakariyya al-Kandahlawi menekankan keutamaan mengenang hari-hari bersejarah Nabi.
2. Anjuran berpuasa pada hari Senin
صُومُوا يَوْمَ الاثنينَ
Artinya: “Berpuasalah pada hari Senin.” (HR. Muslim)
Nabi Muhammad SAW menganjurkan puasa sunnah pada hari Senin karena pahala ibadah dicatat secara khusus pada hari ini. Puasa Senin menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT.
3. Hari dicatatnya amal perbuatan
Hari Senin menjadi momen penting bagi pencatatan amal. Hal ini mendorong umat Islam memperbanyak ibadah dan amal kebaikan pada hari tersebut.
تُكْتَبُ أَعْمَالُكُمْ يَوْمَ الاثنينِ وَالخميس
Artinya: “Amal perbuatan kalian dicatat pada hari Senin dan Kamis.”(HR. At-Tirmidzi)
4. Hari disunahkan sholawat kepada Nabi
Umat Islam dianjurkan memperbanyak shalawat pada hari Senin, sebagai bentuk cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, sekaligus memperbanyak pahala pribadi.
أَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلاةِ يَوْمَ الاثنين
Artinya: “Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari Senin.”(HR. Ahmad)
Buku data-start=”2340″ data-end=”2359″>Al-Adab al-Mufrad karya Imam Bukhari membahas etika memperbanyak shalawat pada hari-hari istimewa.
5. Hari yang dianjurkan melakukan dzikir dan sedekah
Hari Senin dianggap sebagai momentum memperbanyak amal kebaikan, termasuk dzikir dan sedekah, agar pahala dan keberkahan bertambah.
Dalam Fadhail al-A’mal, Syaikh Zakariyya al-Kandahlawi menekankan hubungan antara amalan hari tertentu dengan peningkatan spiritual dan sosial umat Islam.
5 Amalan Hari Senin Agar Rezeki Lancar dan Berkah
Berikut ini adalah amalan-amalan sunnah yang dianjurkan dilaksanakan pada hari Senin.
1. Puasa Sunnah Hari Senin
Puasa sunnah Senin meningkatkan kesadaran spiritual dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rasulullah SAW menyebutkan puasa Senin sebagai ibadah yang dicatat dan diberi pahala khusus. Dengan puasa, hati menjadi bersih, sehingga rezeki yang datang lebih berkah.
صُومُوا يَوْمَ الاثنينَ
Artinya: “Berpuasalah pada hari Senin.”(HR. Muslim)
Dalam Fadhail al-A’mal, Syaikh Zakariyya al-Kandahlawi menjelaskan bahwa puasa pada hari-hari tertentu mendatangkan keberkahan dan perlindungan dari kesulitan rezeki.
2. Memperbanyak Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW
Shalawat memperkuat hubungan spiritual dengan Nabi SAW dan menjadi wasilah (perantara) doa kita diterima Allah. Amalan ini dipercaya membuka pintu rezeki dan berkah dalam kehidupan sehari-hari.
أَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلاةِ يَوْمَ الاثنين
Artinya: “Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari Senin.”(HR. Ahmad)
Dalam Al-Adab al-Mufrad, Imam Bukhari menjelaskan bahwa sholawat merupakan sarana mendatangkan rahmat dan keberkahan hidup.
3. Dzikir dan Doa Pagi & Sore
Dzikir dan doa pada awal hari dan sore hari menjadi sarana membersihkan hati dan memohon rezeki yang halal serta berkah. Dengan dzikir, hati tenang, sehingga usaha yang dilakukan lebih maksimal dan rezeki lebih lancar.
Hal ini berdasar dalil:
أَكْثِرُوا فِي يَوْمِ الاثنينِ مِنَ الذِّكْرِ وَالدُّعَاء
Artinya: “Perbanyaklah dzikir dan doa pada hari Senin.”» (Fadhail al-A’mal)
Dzikir harian penting untuk keberkahan rezeki dan ketenangan jiwa.
4. Sedekah dan Infak pada Hari Senin
Sedekah pada hari Senin membuka pintu rezeki dan mendatangkan keberkahan. Rasulullah SAW bersabda bahwa sedekah tidak akan mengurangi harta, justru menambah keberkahan dan perlindungan dari kesulitan hidup.
Sedekah berkaitan langsung dengan kelancaran rezeki dan keberkahan hidup.
5. Membaca Al-Qur’an dan Amal Kebaikan Lainnya
Membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, seperti menolong sesama atau menjaga amanah, mendatangkan keberkahan dalam rezeki. Aktivitas ini meningkatkan kualitas spiritual dan mental sehingga usaha sehari-hari lebih produktif dan membawa berkah.
Membaca Al-Qur’an terkait erat dengan keberkahan dan kesejahteraan hidup umat Islam.
Demikian ulasan mengenai keutamaan dan amalan hari Senin agar rezeki makin melimpah dan berkah. Semoga bermanfaat. Wallahua’lam.
Disclaimer: Penyusunan artikel dengan bantuan AI. Perlu validasi ulang untuk menghindari kesalahan*
*Penulis adalah jurnalis, membantu di STMIK Komputama Cilacap.
Sumber:
- Sahih Muslim – Imam Muslim bin al-Hajjaj
- Musnad Ahmad – Imam Ahmad binHanbal
- Fadhail al-A’mal – Syaikh Zakariyya al-Kandahlawi
- Al-Adab al-Mufrad – Imam Muhammad bin Isma’il al-Bukhari
- Al-Kanz fi Fadhail al-Sadaqah – Dr. Muhammad al-Saleh