Slide 3
Slide 2
KULIAH DI STMIK KOMPUTAMA MAJENANG
KULIAH GRATIS 100%

Dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kamu bisa kuliah gratis 100% dan juga bisa dapat uang saku tiap bulan

Slide 1
“LOCAL CAMPUS GLOBAL VALUES”
previous arrow
next arrow
Home » article » Pentingnya Literasi Digital dalam Menangkal Berita Hoaks

Pentingnya Literasi Digital dalam Menangkal Berita Hoaks


Stmikkomputama.ac.id – Di era serba digital saat ini, masyarakat semakin mudah mendapatkan informasi hanya melalui genggaman tangan. Media sosial, portal berita online, hingga aplikasi pesan instan menjadi sumber utama dalam memperoleh kabar terkini. Namun, kemudahan ini juga diiringi oleh tantangan besar: maraknya penyebaran berita hoaks.

Berita hoaks (hoax) atau berita palsu seringkali dibuat dengan tujuan menyesatkan opini publik, menimbulkan keresahan, bahkan memicu konflik sosial. Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat ribuan konten hoax ditemukan setiap tahun dengan berbagai topik, mulai dari politik, kesehatan, hingga isu sosial.

Dalam kondisi ini, literasi digital memegang peranan penting. Literasi digital bukan hanya soal kemampuan mengakses internet, tetapi juga mencakup keterampilan menganalisis, memverifikasi, dan menyaring informasi yang beredar. Dengan literasi digital yang baik, masyarakat mampu membedakan mana informasi yang valid dan mana yang bersifat manipulatif.

“Hoax bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi, bahkan mengancam persatuan. Karena itu, literasi digital perlu ditanamkan sejak dini, baik melalui pendidikan formal maupun pelatihan masyarakat,” ujar Dosen STMIK Komputama Majenang, MH Somadia, Rabu (3/9/2025).

Upaya Tingkatkan Literasi Digital

Upaya meningkatkan literasi digital saat ini dilakukan pemerintah, akademisi, hingga komunitas masyarakat melalui kampanye edukasi, pelatihan, dan gerakan cek fakta. Gerakan ini mengajarkan publik untuk memverifikasi informasi melalui sumber terpercaya, seperti situs resmi pemerintah, media arus utama, dan platform pengecekan fakta.

Selain itu, masyarakat juga didorong untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Tidak terburu-buru membagikan informasi tanpa verifikasi menjadi salah satu langkah kecil namun berdampak besar dalam memutus rantai penyebaran hoax.

Ke depan, literasi digital diharapkan menjadi bekal penting bagi masyarakat Indonesia agar lebih cerdas, kritis, dan bertanggung jawab dalam bermedia. Dengan begitu, ancaman hoax tidak hanya dapat diminimalisir, tetapi juga membangun ekosistem digital yang sehat, aman, dan produktif.

*Penulis MH Somaida, Dosen Prodi Sistem Informasi STMIK Komputama Majenang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *