Stmikkomputama.ac.id – Transformasi digital kian menjadi tuntutan bagi perusahaan di era Industri 4.0. Salah satu sistem yang kini banyak diadopsi untuk mempercepat efisiensi operasional adalah Enterprise Resource Planning (ERP). Sistem ini hadir sebagai jawaban atas tantangan integrasi data dan otomatisasi proses bisnis lintas divisi.
ERP memungkinkan perusahaan menggabungkan berbagai fungsi penting seperti keuangan, sumber daya manusia, persediaan, produksi, hingga pemasaran dalam satu platform terpusat. Dengan begitu, setiap divisi dapat saling terhubung tanpa harus bekerja secara terpisah.
Menurut pengamat teknologi informasi, penerapan ERP tidak hanya berdampak pada efisiensi, tetapi juga membuka ruang bagi analisis data yang lebih akurat. “ERP memberi perusahaan kemampuan untuk mengambil keputusan strategis berbasis data real-time, bukan sekadar intuisi,” jelasnya.
Sejumlah perusahaan besar di Indonesia mulai memanfaatkan sistem ERP dari berbagai penyedia global seperti SAP, Oracle, dan Microsoft. Namun, sistem ERP berbasis open-source seperti Odoo dan ERPNext juga semakin diminati oleh pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) karena lebih fleksibel dan hemat biaya.
Meski demikian, implementasi ERP bukan tanpa tantangan. Infrastruktur yang belum merata, biaya implementasi yang relatif tinggi, serta resistensi karyawan terhadap perubahan sering menjadi hambatan. Karenanya, perlu strategi matang dalam memilih dan menerapkan ERP agar benar-benar sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Seiring meningkatnya persaingan bisnis, ERP diprediksi akan menjadi salah satu tulang punggung digitalisasi perusahaan di Indonesia. Dengan penerapan yang tepat, ERP bisa menjadi kunci untuk meningkatkan produktivitas, transparansi, dan daya saing di kancah global.
*Penulis MH Somaida, Dosen Prodi Sistem Informasi STMIK Komputama Cilacap