STMIK Komputama

Mantan Wakil Ketua KOMNAS Perempuan Indonesia : Kemajuan teknologi harus ikut andil dalam mencegah kekerasan berbasis Gender di Indonesia.


Senin, 06 Juni 2022 BEM STMIK Komputama Majenang berkolaborasi dengan KABAR BUMI (Keluarga Besar Buruh Migran Indonesia) melaksanakan diskusi dan sosialisasi. Kegiatan ini mengangkat tema “Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi dan Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender”. Hadir pada kesempatan tersebut adalah  Dr. Budi Wahyuni MM.MA salah satu pegiat dan pemerhati masalah Gender dan Kesehatan reproduksi perempuan Indonesia. Beliau mengatakan bahwa masalah kekerasan berbasis jender ini masih sering kita jumpai di Indonesia terutama yang telah dialami oleh TKI khususnya di Kab. Cilacap. Dalam sambutanya M Mustangin M.Pd, Gr juga menyampaikan bahwa sebagai akademisi sudah saatnya kita harus merangkul dan memberikan bantuan nyata terhadap para korban kekerasan berbasis jender ini. Selain itu, ,Dr. Budi Wahyuni MM.MA yang merupakan mantan Wakil Ketua Komisi Nasional Perempuan Indonesia juga mengungkapkan bahwa kesehatan reproduksi harus dijaga dan diketahui oleh generasi generasi masa kini. Dalam acara tersebut dihadiri oleh peserta dari berbagai kalangan umum maupun akademisi, acara berjalan dengan baik. senada dengan Dr Budi, dan bunda Karsiwen (Ketua Umum Kabar Bumi) menyampaikan bahwa kekerasan berbasis gender indonesia masih belum menjadi agenda utama yang masuk dalam prioritas nasional.

(Dok. BEM STMIK Komputama)

Dalam kesempatan terpisah presiden BEM STMIK Komputama, M Munir menyatakan kita harus lebih peduli dan peka terhadap kesehatan reproduksi serta mencegah kekerasan seksual di ranah kampus, maupun secara luas. Ia juga menyampaikan untuk para mahasiswi ditengah banyaknya kasus kekerasan dalam bentuk apapun yang korbannya mayoritas perempuan, ujarnya. Kegiatan ini sangat bermanfaat dan  mengedukasi bagi para pesertanya, namun kegiatan ini perlu ditingkatkan lagi terutama untuk para laki laki yang biasa mendengar diskusi mengenai kesehatan reproduksi dan juga kekerasan berbasis gender mereka enggan untuk menghadirinya. (Humas BEM STMIK Komputama)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *