Stmikkomputama.ac.id – Gagal ginjal adalah keadaan di mana ginjal tidak dapat menjalankan fungsi utamanya dengan baik, yaitu menyaring sisa metabolisme (seperti urea dan kreatinin), mengatur keseimbangan cairan serta elektrolit, dan memproduksi hormon penting.
Beberapa hal penting:
- Perbedaan utama
- Gagal ginjal akut (AKI): penurunan fungsi ginjal terjadi secara tiba-tiba dalam hari–minggu; penyebabnya bisa dehidrasi berat, infeksi, gangguan aliran urin, atau efek samping obat. Gejala bisa mendadak seperti urin menurun, pembengkakan, lemas. Pengobatan biasanya fokus pada penyebabnya dan dukungan ginjal (cairan, kadang dialisis).
- Gagal ginjal kronis (CKD) dan stadium akhir (ESRD): penurunan fungsi ginjal berlangsung bertahun-tahun; penyebab utama adalah diabetes dan hipertensi. Gejala bisa berkembang perlahan atau tidak terlihat sejak awal. Pengelolaan meliputi kontrol gula darah dan tekanan darah, pola makan, serta terapi ginjal seperti dialisis atau transplantasi jika telah ESRD.
Nah, yang sering tidak disadari adalah gejala awal gagal ginjal. Padahal, beberapa gejala yang tidak mesti berhubungan dengan lokasi ginjal bisa jadi adalah gejala gagal ginjal. Sementara, penanganan awal begitu penting agar gagal ginjal tak sampai stadium lanjut.
Berikut ini adalah gejala gagal ginjal yang jarang disadari, melansir Alodokter.com, Rabu (27/8/2025):
1. Sering merasa lelah dan lemas
Sering merasa lelah dan lemas merupakan gejala awal gagal ginjal yang umum terjadi. Ginjal bertugas untuk memproduksi hormon eritropoietin (EPO) yang berperan dalam produksi sel darah merah. Saat ginjal tidak berfungsi dengan benar, produksi hormon EPO akan terganggu, sehingga produksi sel darah merah juga ikut berkurang.
Penurunan jumlah sel darah merah bisa menyebabkan anemia dan membuat jaringan tubuh kekurangan oksigen dan nutrisi. Hal ini bisa membuat tubuh merasa mudah lelah dan lemas.
2. Susah tidur
Insomnia atau kesulitan tidur seringkali menjadi gejala awal gagal ginjal kronis. Penumpukan racun dalam tubuh akibat penurunan fungsi ginjal dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang mengganggu kualitas tidur.
Selain itu, ketidakseimbangan elektrolit dan cairan tubuh juga bisa menimbulkan ketidaknyamanan yang kerap dirasakan hingga malam hari, seperti sesak napas, sehingga membuat penderita gagal ginjal susah tidur.
3. Masalah saat buang air kecil
Masalah atau perubahan saat buang air kecil juga dapat menandakan adanya gangguan fungsi ginjal. Salah satu perubahannya adalah lebih sering buang air kecil di malam hari (nokturia). Kondisi ini menandakan ginjal sudah tidak mampu menyaring darah dengan efisien, sehingga menyebabkan penumpukan cairan.
Selain itu, perubahan warna dan karakteristik urine juga dapat terjadi. Urine yang berwarna lebih gelap, cokelat, atau merah muda dapat mengindikasikan adanya darah dalam urine (hematuria). Sementara itu, urine yang berbusa dapat menandakan adanya protein. Ketika sudah parah, gagal ginjal bahkan bisa membuat penderitanya jarang pipis atau bahkan tidak buang air kecil hingga berhari-hari.
4. Sesak napas
Gejala awal gagal ginjal yang berikutnya adalah sesak napas. Kondisi ini dapat terjadi akibat adanya penumpukan cairan di paru-paru karena ginjal sudah tidak mampu menyaring dan mengeluarkan kelebihan cairan dengan efektif.
Selain itu, sesak napas juga dapat dipicu oleh anemia yang kerap timbul bersamaan dengan penyakit ginjal. Penurunan sel darah merah mengakibatkan berkurangnya oksigen yang didistribusikan ke seluruh tubuh, sehingga memicu sesak napas.
5. Kulit kering dan gatal
Ginjal yang sudah tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan ketidakseimbangan mineral dan nutrisi dalam darah, sehingga memicu kulit kering dan terasa gatal. Selain itu, penumpukan racun dan limbah dalam tubuh juga berkontribusi terhadap berbagai masalah kulit, seperti iritasi yang menimbulkan rasa gatal.
6. Pembengkakan
Pembengkakan pada tubuh (edema) merupakan salah satu gejala utama gagal ginjal. Ginjal yang sudah tidak berfungsi dengan optimal menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh. Hal ini dapat menimbulkan pembengkakan di area kaki, tangan, atau wajah.
Selain itu, penumpukan garam (natrium) akibat gangguan fungsi ginjal juga dapat berkontribusi pada pembengkakan. Pembengkakan biasanya lebih sering terjadi di kaki.
7. Sering kram dan kesemutan
Kram otot dan kesemutan juga termasuk gejala awal gagal ginjal. Gangguan fungsi ginjal dapat menimbulkan ketidakseimbangan elektrolit, sehingga kadar kalsium dan fosfor dalam tubuh menurun. Hal ini dapat memicu kram otot.
Selain itu, penumpukan racun dalam tubuh juga dapat memicu kerusakan saraf tepi (neuropati perifer) yang menyebabkan sensasi kesemutan, terutama pada kaki, tungkai, dan tangan. Kondisi ini juga sering disertai dengan kram, otot berkedut, atau nyeri di area tersebut.
8. Nyeri pinggang atau punggung bawah
Nyeri pinggang atau punggung bawah dapat menjadi indikasi awal adanya masalah pada ginjal, seperti infeksi ginjal (pielonefritis), batu ginjal, atau kanker ginjal. Nyeri ini umumnya timbul pada salah satu sisi tubuh, tergantung pada lokasi ginjal yang terdampak.
9. Penurunan nafsu makan dan berat badan
Gejala awal gagal ginjal lainnya yang sering terjadi adalah penurunan nafsu makan. Kondisi ini terjadi akibat penumpukan racun dalam tubuh. Limbah atau zat sisa metabolisme yang tidak tersaring dengan baik dapat menyebabkan mual dan muntah, sehingga mengurangi keinginan untuk makan.
Jika berlangsung terus-menerus, nafsu makan yang menurun dapat berujung pada penurunan berat badan. Selain itu, gangguan metabolisme akibat fungsi ginjal yang menurun juga berkontribusi terhadap penurunan berat badan.
10. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi (hipertensi) juga termasuk gejala awal gagal ginjal. Ginjal yang sedang mengalami gangguan tidak mampu mengatur tekanan darah secara efektif, sehingga menimbulkan lonjakan tekanan darah.
Selain itu, hipertensi juga dapat merusak pembuluh darah di ginjal dan memperburuk fungsi ginjal, sehingga membuat gagal ginjal jadi makin parah.
Jika berbagai gejala awal gagal ginjal sudah mulai muncul, segera konsultasikan dengan dokter untuk dapat melakukan pemeriksaan ginjal. Diagnosis dini sangat penting untuk menentukan penyebab dan mencegah kerusakan ginjal yang lebih parah.
Penderita juga perlu melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau fungsi ginjal, tekanan darah, dan kadar gula darah. Langkah ini dapat membantu dokter menentukan apakah ada penyakit yang mendasari, seperti diabetes atau hipertensi, yang dapat memicu kerusakan ginjal.
Selain itu, menerapkan gaya hidup sehat, seperti menjaga pola makan, menghindari rokok dan alkohol, serta rutin berolahraga setidaknya 150 menit per minggu juga tidak kalah penting. Langkah ini dapat membantu mencegah dan memperlambat kerusakan ginjal, serta meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Mengenal Apa Itu Gagal Ginjal, yang Sudah jadi Masalah Dunia
Mengutip Kemenkes.go.id, gagal ginjal adalah menurunnya fungsi ginjal dalam menyaring zat sisa metabolisme dalam darah dan membuangnya melalui urine. Kondisi ini menyebabkan racun dan cairan berbahaya tetap berada di dalam tubuh, yang dapat berakibat fatal jika tidak diobati . Pada awalnya tidak ditemukan gejala yang khas sehingga penyaki ini sering terlambat diketahui.
Jenis – Jenis Gagal Ginjal :
1). Gagal Ginjal Akut : Gagal ginjal akut adalah kerusakan ginjal yang terjadi secara tiba-tiba. Biasanya terjadi dalam hitungan jam atau hari.
2). Gagal Ginjal Kronik : Gagal ginjal kronis merupakan kondisi yang terjadi ketika ginjal mengalami kerusakan parah dalam jangka waktu lama atau lebih dari 3 bulan, yang menyebabkan kerusakan permanen.
Penyebab gagal ginjal akut :
1). Mengalami luka bakar parah.
2). Menurunnya aliran darah di ginjal akibat pendarahan, dehidrasi parah, atau syok.
3). Infeksi parah, seperti sepsis.
4). Cedera parah pada ginjal.
5). Alergi parah (anafilaksis).
6). Riwayat penyakit tertentu, seperti penyakit jantung, gagal hati, batu ginjal, infeksi ginjal, dan kanker ginjal.
Penyebab gagal ginjal kronis :
1). Mengidap diabetes.
2). Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.
3). Masalah prostat.
4). Kegemukan atau obesitas.
5). Kebiasaan merokok.
6). Mengidap penyakit ginjal.
7). Mengidap penyakit autoimun.
8). Memiliki riwayat penyakit ginjal bawaan.
Faktor risiko gagal ginjal :
1). Faktor resiko tidak dapat dimodifikasi, seperti : riwayat keluarga, penyakit ginjal, kelahiran prematur, Usia, Trauma dan jenis penyakit tertentu ( lupus, anemia, AIDS, Hepatitis C, dll).
2). Faktor resiko dapat dimodifikasi, seperti : diabetes tipe 2, hipertensi, konsumsi obat, pereda nyeri, Napza dan radang ginjal.
Tanda dan Gejala Gagal Ginjal : tekanan darah tinggi, sesak nafas, perubahan frekuensi dan jumlah buang air kecil dalam sehari, adanya darah dalam urinem mual dan muntah, lemah dan sulit tidur, bengkak terutama pada kaki dan pergelangan kaki serta paa kelopak mata waktu pagi hari, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, tidak dapat berkonsentrasi dan badan terasa gatal.
Referensi:
- Kemenkes.go.id
- Alodokter.com
- ai.stmikkomputama.ac.id
- Brunner, & Suddarth. (2013). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
- P2PTM Kemenkes RI. 2019. Pencegahan penyakit ginjal dengan CERDIK.https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-hipertensi/pencegahan-penyakit-ginjal-dengan-cerdik
- P2PTM Kemenkes RI. 2021. Bagaimana mencegah penyakit ginjal kronis?.https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/bagaimana-mencegah-penyakit-ginjal-kronis