Lafal Doa Afiah Teks Arab – Latin dan Artinya, Selalu Dibaca Rasulullah Pagi dan Petang


Stmikkomputama.ac.id – Pada hari Senin umumnya orang akan kembali sibuk dengan aktivitas kerja, setelah dua hari sebelumnya libur akhir pekan. Senin menjadi momentum penting mengkonsolidasi fisik dan mental untuk beraktivitas sepekan ke depan.

Dalam Islam, selain fisik dan mental, ada satu hal yang ditekankan, yakni kekuatan spiritual. Secara rohani, muslim menyadari bahwa segala hal yang terjadi tak lepas dari kehendak Allah SWT.

Oleh karena itu, sudah sepantasnya manusia bersandar dan memohon pertolongan dan perlindungan Allah SWT untuk melalui hari-hari sepekan ke depan. Salah satunya adalah dengan cara berdoa dan bermunajat.

Berikut ini adalah doa afiah yang selalu dibaca Rasulullah tiap pagi dan petang. Menilik namanya, keutamaan doa ini sangat luar biasa. Terlebih doa ini selalu dicontohkan langsung Rasulullah SAW.

Mari simak bacaan Doa Afiah teks Arab, latin dan artinya, serta penjelasan keutamaannya:

Melansir nu.or.id, diriwayatkan oleh Abu Dawud, An-Nasai dan Ibnu Majjah dari Ibnu Umar ra bahwa ada sebuah doa yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW baik di pagi maupun sore hari.

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلاَخِرَةِ، اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِيْ دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ، اَللّٰهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ وَاٰمِنْ رَوْعَاتِيْ

(Allâhumma innî as-alukal ‘âfiyah fid dunyâ wal âkhirah, allâhumma innî as-alukal ‘afwa wal âfiyah fî dînî wadunyâya wa ahlî wa mâlî, allâhumma-stur ‘aurâtî wa âmin rau‘âtî)

Artinya: Ya Allah, aku memohon keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga, dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut…” (Imam Nawawi, al-Adzkar, Semarang: Alawiyah, hal. 74).

Ada satu kata yang menarik untuk kita ketahui dalam doa tersebut, yakni الْعَافِيَةَ (al-‘âfiyah). Kata ini cukup familier di tengah masyarakat. Di samping bersanding dengan kata ‘afwa (‘afwa wal ‘afiyah), kata itu juga biasa menjadi sambungan dari kata shihhah (shihhah wal ‘afiyah).

Dalam bahasa Indonesia, shihhah wal ‘âfiyah diserap menjadi sehat walafiat, yang berarti sehat dan kuat; benar-benar sehat.

Dilansir dari NU Online, kata ‘âfiyah bahasa Arab merupakan bentuk mashdar dari kata ‘âfâ yang berarti al-barra minal-asqâmi wal balâya, bebas dari penyakit dan musibah (lihat Mu’jam Al-Ma’ani al-Jami’). Lebih jauh, Imam Nawawi Al-Jawi dalam Nashâihul ‘Ibâd menjelaskan macam-macam ‘âfiyah yang terbagi dalam dua kelompok besar: ‘âfiyah di dunia dan ‘âfiyah di akhirat.

“Rasulullah ﷺ bersabda: al-‘Afiyah mengandung 10 kebaikan. Lima kebaikan di dunia dan lima yang lain di akhirat. Lima kebaikan di dunia adalah (1) ilmu, (2) ibadah, (3) rezeki halal, (4) sabar atas penderitaan, dan (5) syukur. Sedangkan lima kebaikan di akhirat adalah (1) kedatangan malaikat maut dengan kasih sayang dan kelembutan, (2) tidak dikagetkan dengan malaikat munkar dan nakir di alam kubur, (3) aman dari segala ketakutan, (4) dihilangkan kejelekan dan diterima kebaikannya, (5) melewati shirat (jembatan) sebagaimana kilat untuk masuk surga dengan selamat,”.

Berikut ini adalah faidah dan keutamaan doa Afiah:

Pertama, ilmu. Setiap manusia membutuhkan ilmu. Bahkan dalam hadits disebutkan “Barangsiapa menginginkan kebahagiaan dunia maka dengan ilmu, siapa menginginkan kebahagiaan akhirat maka dengan ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan kebahagiaan dunia akhirat juga dengan ilmu.”

Kedua, ibadah. Ibadah merupakan bentuk pengabdian makhluk terhadap Sang Khalik. Namun yang mesti diingat, seorang hamba tidak akan dapat khusyuk dan istiqamah beribadah kecuali atas pertolongan Allah. Lâhaula walâ quwwata illâ billâhil aliyyil ‘adhîm, tak ada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah. Oleh karenanya manusia harus selalu berdoa untuk mendapat karunia khusyuk dan istiqamah itu sehingga menjadi hamba yang diridhai Allah, selamat di dunia dan akhirat.

Ketiga, rezeki halal. Kata orang, “Hidup di zaman sekarang cari yang haram saja susah, apalagi yang halal!”. Tentu tidak demikian bagi orang-orang yang berpegang pada iman dan takwa. Hidup ini hanyalah sementara. Semua akan kembali kepada Allah sang pencipta. Seberapa pun banyak kekayaan yang dimiliki, semua akan dihisab berdasarkan cara memperoleh dan penggunaannya. Maka orang-orang beriman selalu memohon agar diberikan harta yang halal, bermanfaat, dan diridhai Allah.

Keempat, sabar; dan kelima, syukur. Sabar dan syukur menjadi kunci kebahagiaan manusia. Kesabaran akan berbuah keridhaan atas segala takdir Allah, baik yang disenangi ataupun tidak. Suasana hati menjadi tenang, khusyuk, dan sarat rasa terima kasih kepada Allah. Namun demikian, menjadi pribadi yang sabar dan syukur bukanlah hal yang mudah. Untuk menjadi penyabar dan ahli syukur dibutuhkan perjuangan dan yang utama adalah pertolongan Allah.

Lima anugerah kebaikan di akhirat juga sama pentingnya: kedatangan malaikat maut dengan lembut, tidak dikagetkan dengan malaikat munkar dan nakir di alam kubur, aman dari segala ketakutan, dihilangkan kejelekan dan diterima kebaikannya, dan melewati shirat sebagaimana kilat hingga masuk surga dengan selamat.

Ketika mendengar berita kematian, yang terlintas di setiap pikiran manusia adalah sosok malaikat maut yang juga akan menghampiri dirinya suatu saat. Belum lagi mendengar cerita dua malaikat munkar dan nakir yang akan menanyai di alam kubur.

Baik dan buruk ketika di dunia, semua akan diperlihatkan tanpa ada yang terlupakan. Amal di dunia akan menjadi teman, baik maupun buruk. Setelah dibangkitkan dari alam kubur masih harus melewati mizan dan shirat, hingga pada akhirnya Sang Maha Hakim Allah subhanahu wata‘ala memutuskan tempat mana yang pantas, surga atau neraka (Syekh Thahir Ibn Shalih Al-Jazairi, Jawahirul Kalamiyah pada bab al-Mabhas al-Khamis fi al-Iman bi al-Yaum al-Akhir, hal. 40).

S0urce:

  • ai.stmikkomputama.ac.id
  • nu.or.id

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

STMIK komputama Majenang