Rebo Wekasan Jatuh Hari Ini 20 Agustus 2025, Begini Amalan Penolak Bala Menurut Mbah Moen Zubair


Stmikkomputama.ac.id – Dalam tradisi terutama di Jawa, ada istilah Rebo Wekasan. Rebo Wekasan adalah hari Rabu terakhir di Bulan Safar.

Pada Safar 1447 Hijriah ini, Rebo Wekasan jatuh pada Rabu, 20 Agustus 2025. Rebo Wekasan merujuk pada kepercayaan bahwa pada hari tersebut turunlah musibah dan bala.

Karena itu, umat Islam perlu melaksanakan berbagai amalan untuk menangkal bala dan musibah tersebut.

Ulama Indonesia, KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) dalam sebuah kesempatan mengungkapkan sebagian ulama ahli kasyaf mengatakan pada Rebo Wekasan tempat tumpuan bala dan cobaan. Maka Rebo Wekasan disuruh sholat empat rakaat.

Dalam empat rakaat tersebut, masing-masing rakaat sholat membaca surah Al-Kautsar 17 kali, Al-Ikhlas lima kali, Al-Falaq satu kali, dan An-Nas satu kali.

“Kalau kamu mau membaca (Al-Kautsar) 17 kali, maka kamu akan hidup enak, dan orang yang memusuhimu akan tertumpas,” jelas Mbah Moen, dikutip dari YouTube ppalanwarsarang via kanal Islami Liputan6.com, Selasa (19/8/2025).

Kenapa Membaca Surah Al-Ikhlas, An-Nas dan Al-Falaq?

Setelah itu membaca surah Al-Ikhlas lima kali, mengapa, Mbah Moen lantas mengutip ayat pertama dan kedua surah Al-Ikhlas yaitu ‘Qulhuallahu ahad, allahusshomad yang artinya, “Katakanlah (Muhammad), ‘Dialah Allah, Yang Maha Esa.’ Allah tempat meminta segala sesuatu.”

“Jadi semua tujuannya kepada Allah. Kalau orang sudah dekat dengan Allah, maka itu hal baik,” kata Mbah Moen.

Adapun surah An-Nas dan Al-Falaq menurut Mbah Moen untuk menolak bala. “Tolak tanggul. Ada bahaya bala dari selatan, maka tertolak kembali lagi ke selatan karena dibacakan surah Al-Falaq dan dibacakan surah An-Nas,” ungkap Mbah Moen.

Makna Rebo Wekasan

Mbah Moen mengatakan, alasan dinamakan Rebo Wekasan karena di bulan Safar. Arti Safar adalah kuning. Menurut orang Arab, setiap yang kuning artinya pucat.

“Nah kalau pucat itu kosong. Makanya menurut bahasa Arab shifrun itu kosong. Jadi seakan-akan bulan yang kosong itu bulan Safar. Seakan-akan Allah menciptakan bumi itu bulan Safar,” jelas Mbah Moen.

Menurut Mbah Moen, jika mengingat kejadian penciptaan, maka akan selamat dari segala bahaya dan bala. Itulah makna mengapa ritual Rebo Wekasan diadakan setiap tahunnya.

Source:

  • MTs Al Anwar Serang Rembang
  • Liputan6.com
  • YT @ppalanwarsarang

*Penulis adalah jurnalis, membantu di Media Center STMIK Komputama Cilacap

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

STMIK komputama Majenang