Home » article » Sejarah Unik Pemandian Air Panas Cipari, Pengeboran Minyak yang Gagal di Zaman Kolonial

Sejarah Unik Pemandian Air Panas Cipari, Pengeboran Minyak yang Gagal di Zaman Kolonial

Stmikkomputama.ac.id – Sumber air panas lazimnya berdekatan dengan gunung api. Aktivitas vulkanik menyebabkan munculnya mata […]

Stmikkomputama.ac.id – Sumber air panas lazimnya berdekatan dengan gunung api. Aktivitas vulkanik menyebabkan munculnya mata air panas.

Namun, di Cipari, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah ada sumber air panas yang benar-benar jauh dari gunung api. Diketahui, gunung api terdekat adalah Gunung Slamet di sebelah timur dan Gunung Galunggung di sebelah barat.

Kedua gunung api ini berjarak lebih dari 100 kilometer dari sumber air panas Cipari.

Kemunculan air panas yang tak biasa ini pun lantas menjadi perhatian masyarakat sejak mula muncul. Dari sekadar tempat unik, kini tempat yang disebut pula dengan nama Banyupanas Cipari itu berkembang menjadi destinasi wisata yang cukup menarik.

Lantas, bagaimana bisa ada sumber mata air panas di Cipari?

Melansir cilacapkab.go.id, pemandian Air Panas Cipari, yang juga dikenal dengan sebutan Banyupanas, telah melalui perjalanan panjang dari masa lalu hingga saat ini. Dari cerita yang dituturkan oleh orang-orang tua di masa lalu, kita dapat menggali jejak sejarah menarik yang menghubungkan tempat ini dengan penambangan dan kegunaan terapeutik.

Pemandian air panas ini bukan hanya menjadi daya tarik lokal, tetapi juga telah mengalami transformasi menjadi destinasi pariwisata modern yang menarik perhatian banyak pengunjung.

Masa Kolonial dan Jejak Penambangan

Kisah awal Pemandian Air Panas Cipari terkait erat dengan masa kolonial. Menurut cerita yang disampaikan oleh orang-orang tua pada zaman dulu, tempat ini sebelumnya digunakan sebagai lokasi penambangan.

Namun, sebelum penambangan berhasil dilakukan, muncullah sumber air panas yang mengubah peruntukan tempat tersebut.

Meskipun desa Cipari tidak terletak di kaki gunung berapi, spekulasi mengenai keberadaan gunung berapi pada zaman purba di wilayah Cipari mungkin menjadi faktor yang mempengaruhi munculnya sumber air panas.

Jejak sejarah ini mengundang imajinasi tentang potensi geologis dan sejarah alamiah yang melatarbelakangi fenomena alam di tempat ini.

Pengeboran Minyak Bumi

Asal-usul munculnya air panas Cipari yang lebih spesifik diungkapkan sesepuh desa setempat, Amir, kepada Harmas News. Amir bilang sebelum ada pemandian air panas, di kawasan ini dulunya sudah ada air terjun dengan tinggi 35 meter dan mengalir dari perbukitan yang ada di sebelah utara.

Namun, pada tahun 1930-an, pemerintah kolonial Belanda melalui badan usahanya saat itu mencoba melakukan pengeboran atau eksplorasi di kawasan tersebut karena diduga kandungan minyak bumi.

“Begitu dibor, yang keluar air panas, bukan minyak bumi. Kemudian airnya mengalir ke parit kecil di sekitar lokasi pengeboran,” katanya, Minggu, 7 Agustus 2022.

Amir mengungkapkan, setelah kegagalan itu kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai pemandian air panas yang bisa dikunjungi wisatawan sejak 1948 sampai sekarang. Selain itu, di kawasan ini juga terdapat sumur yang airnya mengandung belerang yang oleh masyarakat dipercaya bisa menyembuhkan penyakit kulit.

Pergeseran Fungsi dan Kegunaan

Pada dekade 1980-an, Banyupanas telah mengalami pergeseran fungsi yang signifikan. Awalnya, tempat ini hanya digunakan oleh warga sekitar sebagai tempat mandi dengan fasilitas pancuran.

Pengalaman mandi di Banyupanas pada masa itu melibatkan proses menuruni sekitar 5 meter menuju bilik pemandian, di mana pengunjung bisa merasakan air panas yang mengalir. Terdapat lima bilik pemandian yang melayani kebutuhan warga dan juga digunakan sebagai sarana pengobatan tradisional.

Destinasi Pariwisata Modern

Wisata Air Panas Cipari. (Foto: IG @airpanascipari)

Seiring berjalannya waktu, Pemandian Air Panas Cipari mengalami perubahan yang signifikan. Pada suatu titik, Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap mengambil alih pengelolaan tempat ini, menyadari potensinya sebagai aset pariwisata.

Transformasi ini membuka pintu bagi perkembangan lebih lanjut, mengarah pada pengembangan fasilitas-fasilitas modern yang menarik pengunjung dari berbagai tempat.

Saat ini, Banyupanas telah mengalami metamorfosis menjadi destinasi pariwisata yang ramai dikunjungi, terutama pada akhir pekan. Fasilitas air panas tradisional telah diperluas menjadi tiga kolam renang dengan berbagai ukuran dan tujuan.

Pengunjung dapat menikmati kesejukan kolam, bersantai, atau bahkan menikmati manfaat terapeutik dari air panas. Keindahan alam sekitar, bersama dengan fasilitas modern, menciptakan pengalaman yang menarik bagi para wisatawan.

Pemandian Air Panas Cipari, atau Banyupanas, merupakan tempat yang memiliki jejak sejarah yang unik. Dari asal usulnya yang terkait dengan penambangan hingga pergeseran fungsinya sebagai tempat mandi tradisional dan akhirnya menjadi destinasi pariwisata modern, tempat ini telah mengalami transformasi yang menarik.

Jejak sejarah dan perkembangan ini mencerminkan warisan budaya dan alamiah yang berharga, serta upaya untuk memanfaatkannya secara berkelanjutan sebagai daya tarik pariwisata yang menarik.

Source:

  • Cilacapkab.go.id
  • IG Wisata Air Panas Cipari
  • Harmasnews

*Penulis adalah jurnalis, membantu di Media Center STMIK Komputama Cilacap

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

STMIK komputama Majenang