CILACAP – STMIK Komputama Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, kembali membuka pendaftaran Program Beasiswa KTP (Kuliah Tani Pondok) untuk tahun akademik 2025-2026. Program beasiswa ini dirancang khusus bagi calon mahasiswa dari keluarga kurang mampu secara finansial namun memiliki semangat tinggi untuk menempuh pendidikan tinggi sekaligus mengasah keterampilan hidup.
Dosen Pendidikan Matematika sekaligus Tim Promosi di STMIK Komputama Majenang, Eko Sutrisno, M.Pd mengatakan melalui beasiswa ini, peserta akan mengikuti kombinasi unik antara kuliah formal, pelatihan pertanian, dan pembinaan keagamaan di pondok pesantren.
Dia menjelaskan, pada pagi hari, para penerima beasiswa akan menempuh perkuliahan di STMIK Komputama Majenang. Mahasiswa bebas memilih jurusan sesuai minat dan bakatnya, yaitu Teknik Informatika atau Sistem Informasi.
“Keduanya dirancang untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi dunia kerja di era digital, dengan materi yang terus diperbarui mengikuti perkembangan teknologi informasi,” ujarnya, Selasa (12/8/2025).
Selanjutnya, kata dia, pada sore harinya, peserta akan terlibat langsung dalam program belajar bertani, khususnya budidaya buah-buahan. Menariknya, kurikulum pertanian ini dibagi berdasarkan tahun studi.
Tahun pertama mempelajari Tani Konvensional, fokus pada teknik dasar bercocok tanam yang sehat dan berkelanjutan. Tahun kedua mengangkat konsep Tani Modern, di mana mahasiswa akan memanfaatkan teknologi IoT (Internet of Things) untuk mengotomatisasi dan memantau proses pertanian.
Pada tahun ketiga dilengkapi dengan materi Digital Marketing, agar peserta mampu memasarkan produk hasil tani secara luas melalui platform online.
Sementara, pada malam harinya, para mahasiswa penerima beasiswa akan tinggal dan belajar di pondok pesantren yang menjadi mitra program ini. Di sana, mereka mengikuti pembinaan keagamaan, mengaji, serta kegiatan pondok lainnya.
“Fasilitas pondok tersedia terpisah untuk putra dan putri, sehingga memberikan kenyamanan sekaligus pembinaan karakter yang baik,” jelasnya.
Menurut Eko, program Beasiswa KTP bukan sekadar bantuan biaya pendidikan, tetapi sebuah pendidikan terpadu yang memadukan akademik, keterampilan, dan pembinaan moral. Dengan konsep ini, lulusan diharapkan tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga mandiri secara ekonomi dan kuat secara spiritual.
Pihak kampus menegaskan bahwa kesempatan ini terbuka untuk siapa saja yang memenuhi syarat, terutama dari keluarga kurang mampu. Pendaftar akan melalui proses seleksi yang meliputi wawancara, verifikasi dokumen, serta tes dasar kemampuan akademik. Bagi yang lolos, beasiswa akan menanggung biaya pendidikan penuh, pelatihan pertanian, bantuan bahan pangan, transportasi, dan fasilitas mondok.
Dengan dibukanya kembali Program Beasiswa KTP ini, STMIK Komputama Majenang berharap dapat melahirkan generasi muda yang melek teknologi, mahir bertani, dan berakhlak baik. Sebuah kombinasi yang langka, namun dibutuhkan untuk menjawab tantangan masa depan, terutama di era digital yang tetap memerlukan keberlanjutan sektor pertanian dan ketahanan pangan.
*Penulis adalah Dosen Pendidikan Matematika sekaligus Tim Promosi di STMIK Komputama Majenang