Stmikkomputama.ac.id – Indonesia dikenal sebagai negara yang “dikepung” gunung api karena berada di jalur Cincin Api Pasifik, zona pertemuan lempeng tektonik paling aktif di dunia. Data Badan Geologi mencatat lebih dari 120 gunung api aktif tersebar di berbagai pulau, dari Sumatra hingga Papua.
Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan risiko letusan gunung api terbesar, meski sekaligus menyimpan potensi kesuburan tanah dan energi panas bumi yang melimpah.
Hingga kini, letusan gunung api susul menyusul terjadi. Sepanjang tahun 2025, sejumlah gunung api di Indonesia tercatat mengalami erupsi. Data PVMBG menunjukkan Gunung Semeru di Jawa Timur menjadi yang paling aktif. Sementara beberapa gunung lain juga terus menunjukkan aktivitas vulkanik, seperti Gunung Ibu dan Dukono di Maluku Utara, Lewotobi Laki-laki serta Ili Lewotolok di Nusa Tenggara Timur, hingga Raung di Jawa Timur.
Aktivitas ini mendorong pemerintah melalui BNPB dan PVMBG untuk meningkatkan peringatan dini sekaligus mengimbau masyarakat di sekitar kawasan rawan agar lebih waspada terhadap potensi bahaya letusan.
Para ahli menegaskan bahwa salah satu kunci mengurangi risiko bencana adalah kemampuan masyarakat mengenali tanda-tanda gunung api akan meletus. Aktivitas seperti meningkatnya gempa vulkanik, keluarnya gas belerang, perubahan warna kawah, serta deformasi atau perubahan bentuk tubuh gunung sering menjadi indikator awal.
Pemerintah melalui PVMBG dan BNPB terus mengedukasi masyarakat agar waspada terhadap bahaya sekunder seperti awan panas, lahar hujan, dan longsor vulkanik. Sosialisasi jalur evakuasi, latihan simulasi, serta literasi kebencanaan menjadi bagian penting mitigasi.
Dengan pemahaman dan kewaspadaan yang lebih baik, masyarakat di sekitar gunung api diharapkan mampu bertindak cepat saat tanda-tanda letusan terdeteksi, sehingga korban jiwa dapat ditekan seminimal mungkin.
Tanda-Tanda Gunung Api Akan Meletus
Berikut ini adalah tanda-tanda gunung api akan meletus, yang bisa dirasakan atau dilihat, melansir bpbd.bulelengkab.go.id, Senin (22/9/2025):
1. Terjadi Gempa Lokal
Terjadinya gempa lokal biasanya disebut gempa vulkanik. Kalau muncul gempa di daerah gunung berapi, warga pun harus segera waspada.
2. Hewan Turun Gunung
Banyak binatang yang turun dari gunung. Binatang tertentu dapat mendeteksi suatu getaran halus yang berhubungan dengan perubahan alam yang besar. Ternyata mereka punya firasat juga yah! Lihat aksi monyet dan burung yang langsung turun gunung saat Gunung Merapi akan meletus.
3. Suhu Meningkat
Meningkatnya suhu di sekitar daerah gunung berapi. Seperti yang terjadi pada Gunung Krakatau, suhu di di sekitar Jawa Barat menjadi lebih panas. Cairan magma yang terdapat di perut bumi sangat panas apalagi tekanan di daerah kawah gunung punberubah jadi tinggi. Semakin dekat cairan itu menunju kawah gunung, suhu di sekitarnya pun akan berubah jadi lebih panas.
4. Mata Air Mengering
Mata air di sekitar gunung akan mengering. Lihat tanda gunung akan meletus poin ketiga.
5. Tumbuh-tumbuhan Layu atau Kering
Tumbuh-tumbuhan atau tanaman di wilayah gunung berapi akan layu dan mati kering.
Pertanyaannya kemudian, apa yang harus dilakukan setelah masyarakat mengetahui tanda-tanda gunung akan meletus dan setelah terjadi letusan?
Persiapan Sebelum Letusan
-
Memantau terus perkembangan dari PVMBG / pihak resmi seismologi & vulkanologi terkait status gunung api.
-
Mengetahui jalur evakuasi dan lokasi shelter/pos pengungsian yang sudah ditetapkan.
-
Menyiapkan masker, kacamata pelindung, pakaian tertutup, topi, dan perlengkapan darurat lainnya.
-
Menyiapkan logistik dasar seperti makanan siap saji, air bersih, obat-obatan, lampu senter, baterai cadangan, uang tunai.
Tindakan Selama dan Setelah Letusan
-
Segera evakuasi ke tempat aman yang sudah ditentukan, jauhi zona rawan seperti lereng gunung, lembah aliran lahar, dan aliran sungai.
-
Berada di dalam bangunan tertutup jika tidak bisa segera evakuasi, hindari berada di tempat terbuka.
-
Lindungi diri dari abu vulkanik: gunakan masker/kain basah menutupi mulut & hidung, kacamata pelindung, hindari memakai lensa kontak.
-
Hindari mengemudi kendaraan di hujan abu karena bisa merusak mesin dan visibilitas.
-
Setelah letusan, waspadai bahaya sekunder seperti lahar dingin/besar saat hujan, dan bersihkan timbunan abu dari atap agar tidak roboh karena beban.
Demikian ulasan mengenai tanda-tanda gunung api akan meletus dan langkah darurat yang harus dilakukan. Semoga bermanfaat.
*Penyusunan artikel dengan bantuan AI. Penulis adalah jurnalis, membantu di STMIK Komputama
Sumber:
- BPBD Buleleng – https://bpbd.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/tanda-tanda-gunung-akan-meletus-dan-material-yang-dikeluarkannya-94
- Pusat Krisis Kementerian Kesehatan — “Tanda-Tanda Alam Gunung Api Akan Meletus” https://pusatkrisis.kemkes.go.id/tanda-tanda-alam-gunung-api-akan-meletus
- Buku Risiko Bencana Indonesia (RBI) — BNPB https://bnpb.go.id/storage/app/media/uploads/24/buku-rbi-1.pdf
- Baseline Kegunungapian Indonesia — Perpustakaan BNPB https://perpustakaan.bnpb.go.id/inlislite/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NDk1MGRjMjIwNGZiNjg0NTY1OTk3N2Y5NjM4ODJhZGYxYThiZmM5NA%3D%3D.pdf
- Pedoman Sosialisasi Penanggulangan Bencana (tentang letusan gunung api) — https://bnpb.go.id/storage/app/media/uploads/documents/Pedoman%20No%203%20Tahun%202024%20Tentang%20Sosialisasi%20PB.pdf