2. Istana Kisra Terguncang
Dikisahkan Makhzum bin Hani Al-Makhzumi, pada malam kelahiran Nabi SAW, istana Kisra Kekaisaran Persia berguncang hingga 14 ruangannya runtuh.
Padahal, kala itu istana ini adalah yang paling megah dan elok di seluruh dunia. Dengan kemajuan teknologinya, mereka mempu membuat istana dan benteng yang indah dan kokoh. Namun, kelahiran Nabi Muhammad SAW membuat istana dan singgasana kaisar rusak.
Kekaisaran Persia berteknologi maju namun congkak dan sombong. Mereka menguasai wilayah yang sangat luas, namun kerapkali bertindak lalim. Sementara, kejahatan terjadi secara massif pada masa puncak kekaisaran ini.
3. Api Abadi Kaum Majusi Padam dan Kekeringan di Persia
Saat kelahiran nabi, sebagian besar warga kekaisaran Persia menyembah api. Ada salah satu api abadi yang menjadi lokasi pemujaan.
Namun, pada hari kelahiran Nabi, api abadi tersebut padam. Tak cuma itu, api-api di negeri Persia yang selalu disembah kaum Majusi turut padam seketika. Padahal, sudah seribu tahun lamanya, api tersebut selalu menyala.
Seiring dengan kejadian itu, air danau Sawah surut, lembah Samawah kebanjiran, sejumlah mata air mengering, sehingga membuat Kisra dan rakyatnya kebingungan.
Dikabarkan pula, seorang kepercayan Kisra bernama al-Mubidzan bermimpi melihat unta-unta bermuatan berat menuntun kuda-kuda bagus. Unta-unta tersebut berjalan mengarungi sungai Tigris dan sungai Eufrat lalu menyebar ke sejumlah negerinya. Menurut penafsiran, sebuah peristiwa besar di penjuru Arab akan terjadi. Peristiwa dimaksud tak lain adalah kelahiran Nabi SAW. (Lihat Abu Zahrah, Khatamun Nabiyyin, [Kairo, Darul Fikr: 1425 H], jilid I, halaman 105).