28 September 2025 Memperingati Hari Apa? Tapak Tilas Sejarah Kereta Api Indonesia sejak Zaman Kolonial

Lokomotif uap diberangkatkan dari Stasiun Lempuyangan Yogyakarta ke Solo. (Foto: © Alqhaderi Aliffianiko, Licensed with CC BY-SA 4.0 – Wikimedia Commons)


Stmikkomputama.ac.id – Tanpa terasa kita telah sampai ke penghujung September 2025, tepatnya 25 September 2025. Ada beberapa peristiwa bersejarah pada tanggal 28 September dan diperingati sebagai hari penting di Indonesia dan dunia.
Lantas, tanggal 28 September memperingati hari apa?

Di Indonesia dan dunia, pada 28 September ada beberapa momen penting. Berikut ini ulasannya.

1. Hari Kereta Api Nasional

Hari Kereta Api Nasional diperingati setiap tanggal 28 September untuk mengenang berdirinya perusahaan kereta api pertama di Indonesia, yaitu Staatsspoorwegen (SS) pada tahun 1864.

2. Hari Rabies Sedunia (World Rabies Day)

Hari Rabies Sedunia juga jatuh pada tanggal 28 September. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang pencegahan penyakit rabies dan dampaknya terhadap manusia dan hewan.

3. Hari Hak untuk Tahu Sedunia (International Right to Know Day)

Hari Hak untuk Tahu Sedunia adalah hari peringatan internasional yang diperingati setiap tanggal 28 September untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya hak atas informasi dan keterbukaan (transparansi) dari pemerintah maupun lembaga publik.

Jadi, tanggal 28 September memiliki beberapa peringatan penting, baik secara nasional di Indonesia maupun internasional.

Sejarah Kereta Api Indonesia

Awal Mula Pembangunan

Sejarah kereta api di Indonesia dimulai pada masa pemerintahan kolonial Belanda. Gagasan pembangunan jalur kereta api muncul karena kebutuhan transportasi yang efisien untuk mengangkut hasil bumi dari pedalaman ke pelabuhan.

Jalur kereta api pertama di Indonesia dibangun oleh perusahaan swasta Belanda, Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), dan diresmikan pada 10 Agustus 1867 di Semarang, Jawa Tengah. Jalur pertama ini menghubungkan Stasiun Semarang Tawang dengan Stasiun Tanggung sejauh 25 km.

Perkembangan di Masa Kolonial

Setelah NIS, pemerintah kolonial Belanda melalui perusahaan negara Staatsspoorwegen (SS) mulai membangun dan mengoperasikan jalur-jalur kereta api lainnya. Pada masa ini, jaringan kereta api berkembang pesat terutama di Pulau Jawa dan Sumatra. Jalur-jalur utama dibangun untuk mendukung transportasi hasil perkebunan seperti gula, kopi, dan teh ke pelabuhan-pelabuhan utama.

Selain SS dan NIS, beberapa perusahaan swasta lain juga turut membangun jalur kereta api, antara lain Semarang-Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS), Bataviasche Oosterspoorweg Maatschappij (BOS), dan Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) di Sumatra Utara.

Masa Pendudukan Jepang

Pada masa pendudukan Jepang (1942–1945), seluruh perusahaan dan aset kereta api diambil alih dan dikelola oleh pemerintah militer Jepang. Pengelolaan kereta api saat itu difokuskan untuk kepentingan militer Jepang, termasuk dalam pengangkutan logistik dan pasukan. Banyak jalur dan fasilitas kereta api yang rusak akibat eksploitasi berlebihan dan kurangnya perawatan.

Masa Kemerdekaan

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, para pekerja kereta api Indonesia mengambil alih pengelolaan perkeretaapian dari tangan Jepang.Pada 28 September 1945, dibentuklah Djawatan Kereta Api Repoeblik Indonesia (DKARI) yang menjadi cikal bakal PT Kereta Api Indonesia (Persero) saat ini. Tanggal ini kemudian diperingati sebagai Hari Kereta Api Nasional.

Pada masa awal kemerdekaan, kereta api juga berperan penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan, termasuk dalam pengangkutan logistik dan pasukan pejuang.

Era Modernisasi dan Nasionalisasi

Pada tahun 1950-an, pemerintah Indonesia melakukan nasionalisasi seluruh perusahaan kereta api milik Belanda. Pengelolaan kereta api disatukan di bawah Djawatan Kereta Api (DKA), yang kemudian berganti nama menjadi Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA), lalu menjadi Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA), dan akhirnya menjadi PT Kereta Api Indonesia (Persero) sejak tahun 1991.

Modernisasi mulai dilakukan, antara lain dengan pengadaan lokomotif diesel dan listrik untuk menggantikan lokomotif uap, serta perbaikan infrastruktur dan pelayanan.

Perkembangan Terkini

Saat ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengelola seluruh layanan kereta api di Indonesia, terutama di Pulau Jawa dan Sumatra. Jaringan kereta api terus berkembang dengan pembangunan jalur-jalur baru, elektrifikasi, dan pengembangan moda transportasi berbasis rel seperti KRL Commuter Line, Light Rail Transit (LRT), dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang mulai beroperasi pada tahun 2023.

Kereta api Indonesia juga telah menjadi salah satu moda transportasi andalan bagi masyarakat, baik untuk angkutan penumpang maupun barang.
*Penyusunan artikel dengan bantuan ai.stmikkomputama.ac.id
**Penulis adalah jurnalis, membantu di STMIK Komputama Cilacap
Sumber:
  • Wikipedia: Sejarah Kereta Api Indonesia
  • PT Kereta Api Indonesia (Persero)
  • Buku: “Sejarah Perkeretaapian di Indonesia” oleh Ir. Soeharno

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *