Slide 3
Slide 2
KULIAH DI STMIK KOMPUTAMA MAJENANG
KULIAH GRATIS 100%

Dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kamu bisa kuliah gratis 100% dan juga bisa dapat uang saku tiap bulan

Slide 1
“LOCAL CAMPUS GLOBAL VALUES”
previous arrow
next arrow

2 Doa Rasulullah pada Senin Pagi agar Semangat Bebas Rasa Malas

Stmikkomputama.ac.id – Hari Senin memiliki keutamaan khusus dalam Islam yang disampaikan langsung oleh Rasulullah SAW. […]

Ilustrasi berangkat bekerja dengan penuh semangat. (Foto: Created by Gemini.ai/Ridlo)


Stmikkomputama.ac.id – Hari Senin memiliki keutamaan khusus dalam Islam yang disampaikan langsung oleh Rasulullah SAW. Dalam hadis riwayat Imam Muslim, Nabi bersabda bahwa beliau dilahirkan pada hari Senin dan wahyu pertama kali diturunkan pada hari tersebut.

Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memuliakan hari Senin dengan amalan-amalan sunnah seperti berpuasa, dan tentu saja berdoa. Doa hari Senin dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW.

Selain dimensi ibadah, hari Senin juga dipandang sebagai awal dari rutinitas pekan, termasuk aktivitas bekerja. Dalam tradisi masyarakat modern, Senin identik sebagai permulaan pekerjaan setelah libur akhir pekan. Konsep memulai pekan pada Senin sejalan dengan semangat Islam yang mengajarkan produktivitas dan menghindari sifat malas. Hal ini senada dengan doa Rasulullah SAW yang sering berlindung dari sifat malas (HR. Bukhari-Muslim).

Dalam Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi, hari Senin disebut sebagai waktu yang mustajab untuk memperbanyak doa dan ibadah. Sementara dalam tafsir Al-Qurthubi, momentum hari Senin dikaitkan dengan nilai keberkahan dalam memulai aktivitas, baik duniawi maupun ukhrawi. Para ulama menilai, memulai pekerjaan di hari Senin merupakan bentuk ittiba’ (mengikuti sunnah) karena Rasulullah SAW menjadikan hari ini penuh makna ibadah.

Berikut adalah doa hari Senin, dari berbagai sumber, dikutip Minggu (21/9/2025):

1. Doa Senin Pagi Rasulullah SAW

Mengutip laman Republika, berikut ini adalah doa Senin pagi yang bisa dibaca:

اللَّهُمَّ أَوْلِنِي فِي كُلِّ يَوْمِ اثْنَيْنِ نِعْمَتَيْنِ ثِنْتَيْنِ, سَعَادَةًً فِي أَوَّلِهِ بِطَاعَتِكَ, وَ نِعْمَةً فِي آخِرِهِ بِمَغْفِرَتِكَ, يَا مَنْ هُوَ اْلإِلَهُ وَ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ سِوَاهُ

Latin: Allâhumma aulini fi kulli yaumitsnaini ni‘mataini tsintain, sa‘adatan fi awwalihi bitha‘atik, wa ni‘matan fi akhirihi bimaghfiratik, ya man huwal ilahu wala yaghfirudz dzunuba siwah.

Artinya: “Ya Allah berikanlah padaku pada setiap hari Senin dua kenikmatan, yaitu keberuntungan pada awalnya dengan ketaatan kepada-Mu dan kenikmatan di akhirnya dengan ampunan-Mu, wahai yang Dia adalah Tuhan, dan tidak ada yang mengampuni dosa-dosa selain Dia.

Doa ini disebutkan sebagai salah satu doa yang baik diamalkan pada hari Senin, walaupun status riwayatnya tidak setinggi hadis shahih. Menurut Nawawi, doa ini mengandung makna permohonan agar Allah menjadikan awal hari penuh dengan ketaatan, dan penutupnya dengan ampunan.

2. Doa Agar Semangat Bebas dari Rasa Malas

Setelah libur, lazimnya seseorang akan merasa fresh dan bersemangat memulai aktivitas pada Senin. Namun, ada kalanya rasa malas juga masih mengganggu.

Rasulullah SAW mengajarkan agar seseorang berdoa agar bebas dari rasa malas. Mengutip laman NU Jatim, sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari, dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anh menyebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘AlaihiWasallam pernah memohon perlindungan dengan berdoa:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبُخْل

Latin: Allāhumma innī a‘ūdzu bika minal-kasal, wa a‘ūdzu bika minal-jubn, wa a‘ūdzu bika minal-haram, wa a‘ūdzu bika minal-bukhl.

Artinya: Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari rasa malas, dan aku berlindung kepada-Mu dari sikap pengecut, dan aku aku berlindung kepada-Mu dari pikun, dan aku berlindung kepadaMu dari sifat pelit.

Imam An-Nawawī dalam Al-Adzkar menyebut doa ini termasuk wirid yang Nabi SAW sering panjatkan untuk menghindari akhlak tercela. Doa ini mencakup empat kelemahan besar yang bisa merusak dunia dan akhirat seseorang: malas menghalangi amal ibadah, pengecut menghalangi jihad dan membela kebenaran, pikun melemahkan daya ibadah, dan kikir menghalangi infak.

Demikian doa untuk mengilangkan rasa malas, semoga kita selalu dilindungi Allah Subhanahu Wa Ta’ala dari segala hal yang menyebabkan malas melakukan ketaatan. Wallahu a‘lam.

*Penulis adalah jurnalis, membantu di STMIK Komputama Cilacap

Sumber:

  • Republika.co.id
  • Jatim.nu.or.id
  • Liputan6.com
  • Kitab Al-Adzkar, Imam Nawawi 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *