- Distribusi Vaksin: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah mengirimkan 9.825 botol vaksin MR untuk digunakan dalam program Outbreak Response Immunization (ORI).
- Vaksinasi: Target vaksinasi adalah 78.569 anak di Kabupaten Sumenep, usia 9 bulan sampai 6 tahun, yang akan dilaksanakan di 26 puskesmas dan 3 rumah sakit mulai 25 Agustus hingga 14 September 2025.
- Surveilans Aktif: Dilakukan di RSUD dr. H. Moh. Anwar, RSI Garam Kalianget, dan RSU Sumekar.
Sementara, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan langsung ke RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep untuk memantau penanganan pasien campak yang tengah dirawat, Sabtu (23/8/2025). Dalam kunjungannya, Gubernur didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Erwin Astha Triyono, serta Wakil Bupati Sumenep KH. Imam Hasyim.
Gubernur juga mengumumkan rencana vaksinasi massal (ORI) yang akan dilaksanakan mulai 25 Agustus 2025. Vaksinasi akan dilaksanakan secara masif di berbagai titik, seperti puskesmas, puskesmas pembantu, dan posyandu.
“Penting bagi kita semua untuk memastikan vaksinasi ini berjalan dengan optimal. Kami berharap dengan vaksinasi massal ini, jumlah kasus campak di Sumenep dapat turun dan akhirnya terputus,” ungkap Khofifah, dikutip RRI.
Dari peristiwa ini salah satu yang penting adalah edukasi tentang penyakit campak untuk masyarakat. Lantas, apa itu campak?
Pengertian Campak: Penyebab, Penularan, Gejala, Pencegahan, dan Pengobatan
Campak Adalah
Melansir ayosehat.kemenkes.go.id, campak, atau sering disebut dengan “rubeola”, adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat menular dan ditandai dengan gejala-gejala seperti demam, batuk, pilek, mata merah, serta ruam khas yang muncul di seluruh tubuh.
Penyebab dan Penularan
Campak disebabkan oleh virus yang termasuk dalam genus Morbillivirus dari keluarga Paramyxoviridae. Penularan campak sangatlah cepat dan mudah melalui:
- Percikan Saliva: Saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin, virus dapat menyebar ke udara dan menginfeksi orang lain yang berada di dekatnya.
- Kontak Langsung: Kontak langsung dengan cairan tubuh penderita bisa menjadi sumber penularan.
- Benda yang Terkontaminasi: Virus campak bisa bertahan hidup di permukaan benda selama beberapa jam. Bayi atau balita yang menyentuh benda tersebut kemudian memegang mulut atau hidungnya dapat terinfeksi.
Gejala
Gejala campak biasanya muncul sekitar 10-14 hari setelah terinfeksi. Beberapa gejala yang umumnya muncul antara lain:
- Demam: Suhu tubuh bisa mencapai 40°C.
- Batuk Kering.
- Konjungtivitis (Mata Merah): Mata bisa menjadi sensitif terhadap cahaya.
- Pilek.
- Ruam: Mulai dari wajah dan telinga, kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
- Bintik Koplik: Bintik-bintik putih kecil di dalam mulut, khususnya di bagian dalam pipi.
Diagnosis
Pemeriksaan klinis dari seorang dokter biasanya sudah cukup untuk mendiagnosis campak berdasarkan gejala-gejala yang muncul. Namun, dalam beberapa kasus, pemeriksaan tambahan seperti tes darah atau swab tenggorokan mungkin diperlukan untuk mengkonfirmasi diagnosis.
Pengobatan
Sejauh ini, belum ada pengobatan khusus yang ditujukan untuk membasmi virus campak. Namun, beberapa tindakan bisa dilakukan untuk meredakan gejala, antara lain:
- Pemberian Cairan: Untuk mencegah dehidrasi.
- Penggunaan Antipiretik: Seperti parasetamol untuk menurunkan demam.
- Vitamin A: Pada beberapa kasus, terutama jika terdapat risiko kekurangan vitamin A, suplemen ini dapat membantu mengurangi keparahan penyakit.
- Istirahat: Membantu pemulihan lebih cepat.
Pencegahan
Vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella): Ini adalah cara paling efektif untuk mencegah campak.
Penghindaran: Jika ada anggota keluarga yang terinfeksi, sebaiknya diisolasi agar tidak menularkan ke anggota keluarga yang lain, terutama bayi dan balita.
Komplikasi
Meski banyak yang menganggap ringan, campak bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti:
- Pneumonia: Salah satu penyebab kematian utama dari campak.
- Otitis Media: Infeksi telinga yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
- Ensefalitis: Peradangan pada otak.
- Kerusakan Permanen pada Mata.
- Gangguan pada Sistem Pencernaan.
Kesimpulan
Meskipun campak dianggap sebagai penyakit anak-anak biasa, dampak dan komplikasinya bisa sangat serius. Penting bagi para orangtua untuk lebih memahami penyakit ini dan mengambil langkah pencegahan yang tepat, khususnya melalui vaksinasi, untuk melindungi buah hati dari ancaman campak.
Sumber Referensi:
- World Health Organization. Measles. Diakses pada 2021.
- Centers for Disease Control and Prevention. Measles (Rubeola). Diakses pada 2021.
- Mayo Clinic. Measles. Diakses pada 2021.
- rri.co.id
- Meta.ai
- Kemenkes.go.id
*Penulis adalah jurnalis, membantu di Media Center STMIK Komputama Cilacap